cgtrend.blogspot.com: Ramadhan atau Ramadan adalah kesempatan besar bagi Muslim untuk kembali dalam pertobatan kepada Allah SWT, karena kita dibebaskan dari Neraka setiap malam selama bulan ini.
Sudah semestinya kita bersukacita ketika kita mendengar kedatangan bulan berkah, apalagi menyambut bulan penuh maghfirah dan ampunan, maka saat-saat yang dirindu seperti itu akan meningkat berlipat ganda. Kita berada di bulan Sya'ban (bulan ke-8 kalender Islam), bulan di mana kita dengan cinta juga sayang menunggu puasa kita.
Bulan yang akan datang adalah puasa wajib yang merupakan bagian dari rukun Islam. cgtrend akan menjelaskan bagaimana seseorang dapat menyambut puasa ini dan apa pentingnya bulan puasa Ramadhan yang dirindukan ini? Selain itu, cgtrend akan menunjukkan bahwa bagaimana menghabiskan waktu dibulan Ramadhan yang berharga ini? Dan bagaimana mencapai karunia, belas kasihan, dan berkahnya?
Faktanya, Ramadhan adalah bulan suci yang sangat dirindukan juga tersayang di hati umat Muslim yang datang sekali dalam setahun dengan banyak berkah, belas kasihan, pertolongan, karunia dan berbagai penghargaan. Sebulan amal baik; di mana Allah SWT menghilangkan semua hambatan besar di jalan menuju perbuatan baik. Pintu-pintu Surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup (secara harfiah membuka dan menutup).
Ramadhan diberikan kepentingan khusus dalam masyarakat Muslim; ketika perbuatan baik menjadi lebih menarik dan pahala mereka digandakan sehingga kaum Muslim diilhami untuk melakukan lebih dan lebih lagi di jalan Allah. Mereka berjuang keras untuk menghindari dosa; karena itu perbuatan baik ini adalah pintu ke surga dan dosa adalah pintu ke neraka.
Bagaimana cara menyambut dan mendapat manfaat dari puasa ini?
Tidak ada keraguan bahwa Allah SWT membuat beberapa jam, hari, malam dan bulan lebih disukai daripada yang lain. Dia lebih memilih bulan Ramadhan daripada bulan-bulan lainnya yang memerintahkan untuk berpuasa di hari-harinya, membaca Al-Quran, shalat tarawih (shalat sunnah, biasanya shalat di bulan suci setelah sholat Isya), memberikan amal, mencari Malam perenungan dan refleksi diri kita sendiri di masjid untuk sholat dan doa, singkatnya benar-benar memisahkan diri dari kegiatan duniawi.
إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ
Yang artinya:
"Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju." (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907]
Baca : Pengertian Puasa Ramadhan: Syarat, Keutamaan, Rukun, Niat, Ucapan Hikmah Dari Berpuasa Bulan Suci Ramadhan
Niat itu adalah perbuatan hati, mengucapkannya dengan lidah tidak wajib. Misalnya, kata-kata niat yang diucapkan sebelum sholat atau puasa, yang umum di antara orang-orang, tidak memiliki bukti dalam Hadits otentik; jadi mereka adalah inovasi.
Baca : Ucapan Sealmat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan Dalam Kata-kata Sambut Ramadhan Terbaru 2019/2020
إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ، وَمَرَدَةُ الجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ، وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ، فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَيُنَادِي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ،
"Pada awal malam bulan Ramadhan, setan-setan dan jin-jin jahat dibelenggu, pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Pintu surga dibuka, tidak ada satu pintu pun yang ditutup. Kemudian Allah menyeru: ‘wahai penggemar kebaikan, rauplah sebanyak mungkin, wahai penggemar keburukan, tahanlah dirimu’. Allah pun memberikan pembebasan dari neraka bagi hamba-Nya." (HR. Tirmidzi 682, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi)
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760).
من فطر صائما كان له مثل أجره ، غير أنه لا ينقص من أجر الصائم شيئا
“Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya.” (HR. At Tirmidzi no 807)
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ
"Bacalah Al-Qur'an karena sesungguhnya Al-Quran akan datang pada hari kiamat sebagai syafa'at bagi pembacanya." (H.R. Muslim no. 804)
Malaikat Jibril biasa bertemu dengan Nabi SAW setiap tahun di bulan Ramadhan hingga berakhir, dan Rasulullah SAW akan membacakan Al-Quran kepadanya. Para pendahulu Ummah ini akan membaca Al-quran terus-menerus selama bulan Ramadhan. Mereka biasa membaca seluruh Al-Quran dalam tiga hari dalam dua puluh hari pertama Ramadhan dan dalam satu hari selama sepuluh hari terakhir bulan ini.
Karena itu, ini adalah bulan Al-Quran. Kita harus membaca Al-Quran sebanyak yang kita bisa di bulan mulia ini karena penting bagi orang yang berpuasa untuk membacanya sebanyak yang dia bisa selama hari-hari yang penuh berkah ini dan malam-malam yang suci.
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
"Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan." (HR. Bukhari no. 1903).
Kata Zur dalam hadits berarti, semua jenis pembicaraan palsu dan sia-sia. Ini adalah pembicaraan tentang ketidakpercayaan, kesaksian palsu, tuduhan palsu, fitnah, berbohong, memfitnah, mengumpat, mengutuk, dan kritik palsu, namun itu mencakup semua jenis ketidaktaatan dan dosa.
Jadi hindari berkata dusta dan menfitnah. Sedangkan mengamalkannya berarti melakukan perbuatan keji yang merupakan konsekuensinya yang telah Allah larang.
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759)
Ini memiliki lebih banyak keutamaan dan signifikansi terutama malam-malam yang ganjil yaitu 21, 23, 25, 27, 29. Malam-malam ganjil ini mencakup memaknai Malam yang diperingati sebagai malam diturunkannya Al Qur'an. Beribadah di malam ini lebih baik daripada seribu bulan dan siapa pun yang menghabiskan Lailatul Qadar (Malam Lailat Al-Qadar) dalam doa karena iman dan dengan harapan pahala, dosa-dosanya sebelumnya akan diampuni.
Semoga Allah memberikan kita kesempatan untuk bertemu dan memanfaatkan bulan puasa Ramadhan dan melakukan semua jenis perbuatan baik dalam iman dan berharap mendapat pahala. Aamiin!
Sudah semestinya kita bersukacita ketika kita mendengar kedatangan bulan berkah, apalagi menyambut bulan penuh maghfirah dan ampunan, maka saat-saat yang dirindu seperti itu akan meningkat berlipat ganda. Kita berada di bulan Sya'ban (bulan ke-8 kalender Islam), bulan di mana kita dengan cinta juga sayang menunggu puasa kita.
Bulan yang akan datang adalah puasa wajib yang merupakan bagian dari rukun Islam. cgtrend akan menjelaskan bagaimana seseorang dapat menyambut puasa ini dan apa pentingnya bulan puasa Ramadhan yang dirindukan ini? Selain itu, cgtrend akan menunjukkan bahwa bagaimana menghabiskan waktu dibulan Ramadhan yang berharga ini? Dan bagaimana mencapai karunia, belas kasihan, dan berkahnya?
Faktanya, Ramadhan adalah bulan suci yang sangat dirindukan juga tersayang di hati umat Muslim yang datang sekali dalam setahun dengan banyak berkah, belas kasihan, pertolongan, karunia dan berbagai penghargaan. Sebulan amal baik; di mana Allah SWT menghilangkan semua hambatan besar di jalan menuju perbuatan baik. Pintu-pintu Surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup (secara harfiah membuka dan menutup).
Ramadhan diberikan kepentingan khusus dalam masyarakat Muslim; ketika perbuatan baik menjadi lebih menarik dan pahala mereka digandakan sehingga kaum Muslim diilhami untuk melakukan lebih dan lebih lagi di jalan Allah. Mereka berjuang keras untuk menghindari dosa; karena itu perbuatan baik ini adalah pintu ke surga dan dosa adalah pintu ke neraka.
Bagaimana cara menyambut dan mendapat manfaat dari puasa ini?
Tidak ada keraguan bahwa Allah SWT membuat beberapa jam, hari, malam dan bulan lebih disukai daripada yang lain. Dia lebih memilih bulan Ramadhan daripada bulan-bulan lainnya yang memerintahkan untuk berpuasa di hari-harinya, membaca Al-Quran, shalat tarawih (shalat sunnah, biasanya shalat di bulan suci setelah sholat Isya), memberikan amal, mencari Malam perenungan dan refleksi diri kita sendiri di masjid untuk sholat dan doa, singkatnya benar-benar memisahkan diri dari kegiatan duniawi.
9 CARA MENYAMBUT BULAN RAMADHAN
1. Merevisi niat
Seseorang harus merevisi niatnya sebelum Ramadhan tiba. Niat adalah asal mula serta utama dalam semua perbuatan. Ini adalah standar dimana perbuatan diterima atau ditolak. Jika niatnya murni, Allah SWT akan menerima perbuatan. Dan jika itu rusak, maka perbuatannya akan ditolak. Nabi Muhammad SAW berkata:إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ
Yang artinya:
"Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju." (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907]
Baca : Pengertian Puasa Ramadhan: Syarat, Keutamaan, Rukun, Niat, Ucapan Hikmah Dari Berpuasa Bulan Suci Ramadhan
Niat itu adalah perbuatan hati, mengucapkannya dengan lidah tidak wajib. Misalnya, kata-kata niat yang diucapkan sebelum sholat atau puasa, yang umum di antara orang-orang, tidak memiliki bukti dalam Hadits otentik; jadi mereka adalah inovasi.
Baca : Ucapan Sealmat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan Dalam Kata-kata Sambut Ramadhan Terbaru 2019/2020
2. Bertobat dari dosa
Ramadhan adalah kesempatan besar bagi kita untuk kembali dalam pertobatan kepada Allah SWT, karena orang-orang dibebaskan dari Neraka setiap malam selama bulan ini dan itu adalah keistimewaan khusus Ramadhan. Setelah pertobatan karena dosa, setiap orang dapat memperoleh keistimewaan ini. Nabi Muhammad SAW bersabda:إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ، وَمَرَدَةُ الجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ، وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ، فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَيُنَادِي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ،
"Pada awal malam bulan Ramadhan, setan-setan dan jin-jin jahat dibelenggu, pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Pintu surga dibuka, tidak ada satu pintu pun yang ditutup. Kemudian Allah menyeru: ‘wahai penggemar kebaikan, rauplah sebanyak mungkin, wahai penggemar keburukan, tahanlah dirimu’. Allah pun memberikan pembebasan dari neraka bagi hamba-Nya." (HR. Tirmidzi 682, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi)
3. Berharap untuk mendapat pahala
Sebagai seorang Muslim, seseorang harus berharap mendapat imbalan saat melakukan perbuatan baik. Seorang mukmin selalu berharap untuk masuk surga sambil melakukan perbuatan baik. Menjadi tulus dalam perbuatan baik seseorang harus berharap untuk imbalan mereka dari Allah (SWT) dan satu-satunya harapan orang percaya adalah untuk masuk surga. Nabi Muhammad SAW berkata:مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760).
4. Menyediakan makanan bagi orang yang berpuasa untuk berbuka puasa
Membuat pengaturan bagi orang yang berpuasa untuk berbuka puasa adalah kebajikan besar. Banyak hadits mengatakan tentang hal ini. Dalam hadits dikatakan bahwa menyediakan makanan dan minuman kepada orang-orang yang berpuasa tidak perlu, jika orang melakukannya, itu akan mendapat pahala tambahan tetapi itu harus dilakukan sesuai dengan kemampuan seseorang dan dengan niat baik. Penyedia akan mendapatkan pahala penuh sebagai orang yang berpuasa. Nabi Muhammad SAW berkata:من فطر صائما كان له مثل أجره ، غير أنه لا ينقص من أجر الصائم شيئا
“Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya.” (HR. At Tirmidzi no 807)
5. Membaca Al-Qur'an
Al Qur'an adalah buku pedoman bagi orang beriman. Sebagai Muslim, kita semua tahu status al-Qur'an dan bacaannya. Dari hadits otentik kita tahu bahwa membaca Alquran memiliki hadiah yang tak terhitung jumlahnya. Al-Quran bahkan memiliki makna dan ganjaran penting di bulan Ramadhan, bulan puasa. Al Qur'an akan menjadi perantara bagi mereka yang membacanya di Hari Kebangkitan. Nabi SAW berkata:اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ
"Bacalah Al-Qur'an karena sesungguhnya Al-Quran akan datang pada hari kiamat sebagai syafa'at bagi pembacanya." (H.R. Muslim no. 804)
Malaikat Jibril biasa bertemu dengan Nabi SAW setiap tahun di bulan Ramadhan hingga berakhir, dan Rasulullah SAW akan membacakan Al-Quran kepadanya. Para pendahulu Ummah ini akan membaca Al-quran terus-menerus selama bulan Ramadhan. Mereka biasa membaca seluruh Al-Quran dalam tiga hari dalam dua puluh hari pertama Ramadhan dan dalam satu hari selama sepuluh hari terakhir bulan ini.
Karena itu, ini adalah bulan Al-Quran. Kita harus membaca Al-Quran sebanyak yang kita bisa di bulan mulia ini karena penting bagi orang yang berpuasa untuk membacanya sebanyak yang dia bisa selama hari-hari yang penuh berkah ini dan malam-malam yang suci.
6. Menghindari fitnah, Ngomongin Orang dan pembicaraan sia-sia:
Seorang Muslim, sebagai suatu peraturan, diperintahkan untuk menahan diri dari hal-hal seperti pembicaraan yang vulgar dan cabul dan kegiatan-kegiatan lain dari Hari Ketidaktahuan. Dan ketika dia berpuasa, adalah lebih penting bahwa dia menjauhkan diri dari semua kegiatan jahat dalam segala keadaan. Daripada terlibat dalam perselisihan, ia disarankan untuk dengan jelas menyatakan kepada lawannya bahwa ia sedang berpuasa, sehingga semua pintu bagi perilaku buruk apa pun ditutup. Nabi SAW berkata:مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
"Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan." (HR. Bukhari no. 1903).
Kata Zur dalam hadits berarti, semua jenis pembicaraan palsu dan sia-sia. Ini adalah pembicaraan tentang ketidakpercayaan, kesaksian palsu, tuduhan palsu, fitnah, berbohong, memfitnah, mengumpat, mengutuk, dan kritik palsu, namun itu mencakup semua jenis ketidaktaatan dan dosa.
Jadi hindari berkata dusta dan menfitnah. Sedangkan mengamalkannya berarti melakukan perbuatan keji yang merupakan konsekuensinya yang telah Allah larang.
7. Menghindari banyak tidur dan makanan
Islam adalah agama alamiah (agama menuju Fitrah) yang didasarkan pada moderasi, jalan tengah, dan jauh dari kelebihan. Karena itu, ia mendesak untuk makan dan minum secara normal. Seseorang seharusnya tidak melebihi batas. Makan terlalu banyak menyebabkan banyak tidur yang menghasilkan jauh dari banyak melakukan ibadah dan mendapatkan pahala besar. Selain itu, seorang Muslim tidak boleh tidur, makan, dan minum banyak untuk menjauhkan diri dari bermacam penyakit.8. Sholat Tarawih (Sholat Malam Selama Ramadhan)
Bahkan selama Ramadhan Sholat malam tarawih setiap saat sepanjang tahun dianjurkan dan akan mendapat imbalan besar dari Allah SWT.مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759)
9. Mengetahui pentingnya sepuluh hari dan malam terakhir bulan Ramadhan
Seharusnya ada lebih dari biasanya penekanan pada melakukan tindakan ibadah dan pengabdian selama sepuluh (atau sembilan) hari Ramadhan terakhir. Sepuluh hari terakhir dan malam Ramadhan memiliki kepentingan unik dalam Islam.Baca:
Ini memiliki lebih banyak keutamaan dan signifikansi terutama malam-malam yang ganjil yaitu 21, 23, 25, 27, 29. Malam-malam ganjil ini mencakup memaknai Malam yang diperingati sebagai malam diturunkannya Al Qur'an. Beribadah di malam ini lebih baik daripada seribu bulan dan siapa pun yang menghabiskan Lailatul Qadar (Malam Lailat Al-Qadar) dalam doa karena iman dan dengan harapan pahala, dosa-dosanya sebelumnya akan diampuni.
KESIMPULAN 9 CARA UNTUK MENYAMBUT BULAN PUASA RAMADHAN DI CGTREND.BLOGSPOT.COM
Singkatnya, Ramadhan adalah bulan suci yang harus rindukan. Bulan suci Ramadhan berarti kesempatan penting bagi kita untuk mengambil manfaat dari itu. Kita harus melakukan segala jenis perbuatan baik dengan iman dan harapan imbalan. Dengan ketulusan hati dan kesesuaian dengan Sunnah Rasulullah SAW, puasa, sholat tarawih malam dan perbuatan baik kita akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengundang kesenangan Allah dalam mengampuni dosa-dosa kita.Semoga Allah memberikan kita kesempatan untuk bertemu dan memanfaatkan bulan puasa Ramadhan dan melakukan semua jenis perbuatan baik dalam iman dan berharap mendapat pahala. Aamiin!
Posting Komentar untuk "9 CARA UNTUK MENYAMBUT BULAN PUASA RAMADHAN"