PENGERTIAN HARI SUCI GALUNGAN DAN KUNINGAN

Sebelumnya keluarga Trending Topic mengucapkan selamat merayakan Hari Suci Galungan dan Kuningan, Rabu 8 Juni - Jumat 18 Juni 2022 untuk seluruh teman, rekan kerja, sanak saudara umat hindu sedharma. Semoga kita diberi kesehatan dan kebahagiaan. Dalam menyambut perayaan hari raya umat hindu khususnya di Bali, sengaja tulisan kali ini saya membahas mengenai apa itu Hari Suci Galungan dan Kuningan dalam pengertian khusus bagi sahabat cgtrend yang baru pertama mendengar kata Hari Suci Perayaan Galungan dan Kuningan umat Hindu.


Sebagaimana kita ketahui keindahan Indonesia salah satunya terletak dari keberagaman agama yang menyatukan persaudaraan dalam payung nilai-nilai Pancasila. Terdapat 6 jenis agama di Indonesia yang diakui, yaitu agama Islam, agama Kristen protestan, agama Katolik, agama hindu, agama budha, dan agama Kong Hu Cu. Ke-6 agama ini secara resmi sudah disahkan oleh pemerintah sebagai Agama yang sah untuk dipeluk masyarakat Indonesia.


Tentu setiap umat beragama merayakan atau memperingati hari-hari suci atau hari peringatan, seperti Islam dengan Hari raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Kristen dengan Hari Raya Natal, Hindu dengan hari raya Galungan dan Kuningan, Buddha dengan hari raya Waisak tentu masih banyak hari perayaan lainnya yang diperingati oleh Ke-6 agama yang diakui oleh Indonesia ini.


APA ARTI HARI SUCI GALUNGAN DAN KUNINGAN

HARI RAYA GALUNGAN


Arti Kata "Galungan" berasal dari bahasa Jawa Kuna yang artinya menang atau bertarung. Galungan dalam pngertian sama juga sama dengan dungulan, yang juga berarti menang. Karena itu di Jawa, wuku yang kesebelas disebut Wuku Galungan, sedangkan di Bali wuku yang kesebelas itu disebut Wuku Dungulan. Namanya berbeda, tapi artinya sama saja. Seperti halnya di Jawa dalam rincian pancawara ada sebutan Legi sementara di Bali disebut Umanis, yang artinya sama: manis.


Menurut lontar Purana Bali Dwipa, Galungan pertama kali dirayakan pada hari Purnama Kapat, Budha Kliwon Dungulan, tahun Saka 804 atau tahun 882 Masehi. Dalam lontar itu disebutkan:

Punang aci Galungan ika ngawit, Bu, Ka, Dungulan sasih kacatur, tanggal 15, isaka 804. Bangun indria Buwana ikang Bali rajya.

Artinya:

Perayaan (upacara) Hari Raya Galungan itu pertama-tama adalah pada hari Rabu Kliwon, (Wuku) Dungulan sasih kapat tanggal 15, tahun 804 Saka. Keadaan Pulau Bali bagaikan Indra Loka.

Baca:



berdasarkan sejarah singkat tersebut, sejak itu Galungan terus dirayakan oleh umat Hindu di Bali secara meriah.


Makna Filosofis Galungan

Mengenai makna Galungan dalam lontar Sunarigama dijelaskan sebagai berikut:

Budha Kliwon Dungulan Ngaran Galungan patitis ikang janyana samadhi, galang apadang maryakena sarwa byapaning idep.

Artinya:

Rabu Kliwon Dungulan namanya Galungan, arahkan ber-satunya rohani supaya mendapatkan pandangan yang terang untuk melenyapkan segala kekacauan pikiran.



Jadi, filosofi inti Galungan adalah menyatukan kekuatan rohani agar mendapat pikiran dan pendirian yang terang. Bersatunya rohani dan pikiran yang terang inilah wujud dharma dalam diri. Sedangkan segala kekacauan pikiran itu (byaparaning idep) adalah wujud adharma.


Kapan hari raya galungan tahun 2022?

Hari suci Galungan jatuh pada tanggal:
  • Menurut buku KOMISHI (Kompilasi Masalah dan Solusi Hindu) (2021:94) karya Vandeva, Hari Penyajaan Galungan jatuh pada hari senin pon wuku dunggulan, atau 2 hari sebelum hari raya Galungan. di hari Penyajaan Galungan berarti perlu berhati-hati dan mawas diri karena adanya pengaruh dari Sang Bhuta Dunggulan.
  • Hari Penampahan jatuh sehari sebelum Galungan, tepatnya pada hari Selasa Wage wuku Dungulan. Pada hari PenampahanGalungan ini dikuasai oleh Sang Bhuta Amengkurat. Oleh karenanya setelah matahari terbenam dialakukan upacara biakala (mabiakala) agar tetap terhindar dari pengaruh Kala Tiganing Galungan yang dilakukan di halaman rumah. Saat ini juga dipasang penjor lengkap dengan segala hiasannya.
  • Hari Raya Galungan Jatuh pada tanggal 8 Juni 2022. Pada hari suci Galungan ini memiliki makna peringatan atas terciptanya alam semesta beserta isinya dan kemenangan dharma melawan adharma. Umat Hindu melakukan persembahan kehadapan Sang Hyang Widi dan Dewa/Bhatara dengan segala manifestasinya sebagai tanda puji syukur atas rahmatnya serta untuk keselamatan selanjutnya. Sedangkan penjor yang dipasang di muka tiap-tiap perumahan merupakan persembahan kehadapan Bhatara Mahadewa yang berkedudukan di Gunung Agung. dikuasai oleh Sang Bhuta Amengkurat. Oleh karenanya setelah matahari terbenam dialakukan upacara biakala (mabiakala) agar tetap terhindar dari pengaruh Kala Tiganing Galungan yang dilakukan di halaman rumah. Saat ini juga dipasang penjor lengkap dengan segala hiasannya.
  • Umanis Galungan 2022, yang Jatuh pada tanggal 9 Juni 2022. di hari Manis Galungan umat Hindu di Bali Melakukan upacara nganyarin/penyucian di merajan/sanggah kemulan yang ditujukan kehadapan Hyang Kawitan dan Leluhur.



HARI SUCI KUNINGAN

Arti Kata "Kuningan" atau sering disebut Tumpek Kuningan yang artinya Pertahanan/Kekuatan/Hari Pahlawan. Hari Raya Kuningan juga merupakan runtutan dari hari raya Galungan dimana datangnya 10 hari setelah hari raya Galungan.  Pada hari Kuningan juga seluruh umat Hindu melaksanakan persembahyangan di tempat-tempat suci seperti halnya hari raya Galungan. Akan tetapi disarankan pada hari ini Umat melaksanakan persembahyan sebelum matahari condong ke Barat. Dengan kata lain tidak disarankan melaksanakan persembahyan di Sore hari. Sarana upakara yang dipergunakan pada hari Kuningan melambangkan kesemarakan dan kemeriahan terdiri dari berbagai macam jejahitan yang memiliki simbol alat-alat perang diantaranya Tamiyang kolem, Endongan wayang-wayang dan lain sebagainya.


Makna Filosofis Kuningan

Pada hari raya kuningan umat melakukan pemujaan kepada para Dewa, Pitara untuk memohon keselamatan, kedirgayusan, perlindungan dan tuntunan lahir-bathin. Pada hari suci ini diyakini para Dewa, Bhatara, diiringi oleh para Pitara turun ke bumi hanya sampai tengah hari saja, sehingga dalam pelaksanaannya upacara dan persembahyangan Hari raya Kuningan hanya sampai tengah hari saja. Sesajen untuk Hari raya Kuningan yang dihaturkan di palinggih utama yaitu tebog, canang meraka, pasucian, canang burat wangi.


Kapan hari raya Kuningan tahun 2022?

Hari raya suci Galungan jatuh pada tanggal 18 Juni 2022.



UCAPAN PENGERTIAN HARI SUCI GALUNGAN DAN KUNINGAN

Apabila Anda ingin mengucapkan selamat kepada seluruh teman, rekan kerja, keluarga, sanak saudara umat Hindu berikut contoh kumpulan ucapan-ucapan dalam bahasa Bali yang telah dirangkum cgtrend.blogspot.com:


Rahajeng nyanggra rahina Galungan lan Kuningan…
Dumogi Ida Sang Hyang Widhi ngicen kerahajengan lan kerahayuan ring iraga sareng sami…

Baca: KATA-KATA SELAMAT TAHUN BARU SAKA 1945 UCAPAN BIJAK 2022

PENGERTIAN HARI SUCI GALUNGAN DAN KUNINGAN

Rahajeng nyanggra rahina jagat Galungan lan Kuningan semeton titiang semuanya…dumogi Sang Hyang Widhi ngicenin kerahayuan

Jukut serapah lawar serati/jani nampah mani mebakti/
Guling muani basa uyah sera/ngiring sareng sami mulat sarira/
Rahajeng nyanggra rahina jagat Galungan lan Kuningan/
Dumogi ngemanggihin kerahayuan ring jagat puniki.
Om santih, santih, santih, om

Numbas pajeng ring kedonganan/memargi nyambi numbas ajengan/
Rahajeng Galungan lan Kuningan/ dumogi iraga sareng sami nemu kerahajengan..

Lugrayang tiang ngcarang rahajeng nyanggra galungan sane mangkin/
Lan mangda karya iraga setata becik lan nemu dahating sidaning doh/
Nemu kerahayuan jagadhita

Rahajeng nyanggra rahine galungan in kunigan ….
di hari yg dharma ini mari kita selalu nyebarkan kedarmaan kepada semua umat. agar bumi ini mnjadi ringan .supaya jauh dari mara bencana..
om shanthi shanthi shanthi om



Demikian cgtrend hari suci galungan dan kuningan, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan pada rangkaian kata-kata diatas, cgtrend.blogspot.com memohon maaf, semoga bermanfaat!!!

Posting Komentar untuk "PENGERTIAN HARI SUCI GALUNGAN DAN KUNINGAN"