CGTREND: Hari Dharma Samudera diperingati pada tanggal 15 Januari tiap tahunnya. cgtrend.blogspot.com, - Hari Dharma Samudera diperingati untuk mengenang jasa-jasa pejuang bahari dalam peristiwa pertempuran heroik pertempuran yang terjadi di Laut Arafuru antara tentara Indonesia melawan Belanda. Selain itu, juga untuk memperingati peristiwa heroik dalam sejarah Angkatan Laut yang ditunjukkan para pelaut di bawah kepemimpinan Komodor Yos Sudarso.
Perlawanan gigih para pelaut di bawah kepemimpinan Komodor Yos Sudarso beserta ABK RI Macan Tutul dilakukan dengan semangat pantang menyerah, tetapi karena kalah persenjataan pertempuranpun menjadi tidak seimbang akhirnya RI Macan Tutul tenggelam. Dan melalui radio telepon Komodor Yos Sudarso menyampaikan pesan tempurnya, Kobarkan semangat pertempuran dan gugurlah Komodor Yos Sudarso, Kapten Memet Satradiwirya beserta 25 awak Kapal.
Untuk mengenang jasa-jasa pejuang bahari dalam peristiwa pertempuran heroik pertempuran yang terjadi di Laut Arafuru antara tentara Indonesia melawan Belanda di bawah kepemimpinan Komodor Yos Sudarso inilah yang kemudian dicatat dalam sejarah sebagai Hari Dharma Samudera yang diperingati pada tanggal 15 Januari tiap tahunnya.
Semoga perjuangan para pahlawan bahari dapat dilanjutkan oleh para Komodor Yos Sudarso muda dengan Kobarkan semangat persatuan dan Kebhinekaan Indonesia dengan menolak segala bentuk penjajahan seperti ucapan ataupun ujaran kebencian.
Cgtrend hari ini: KATA UCAPAN SELAMAT HARI DHARMA SAMUDERA TERBARU
Yos Sudarso adalah wakil kepala staf Angkatan Laut Indonesia dan bertanggung jawab atas tindakan untuk pembebasan ke wilayah Papua Barat yang saat itu masih diduduki oleh Belanda.
Pendudukan ini terjadi karena pada Konferensi Meja Bundar, Indonesia dan Belanda sepakt menunda pembahasan mengenai Papua Barat, sebagai syarat agar Belanda mau mengakui Indonesia.
Setelah upaya diplomasi untuk membebaskan Papua Baratdari Belanda gagal, pemerintah Indonesia akhirnya memutuskan untuk menggunakan tindakan militer.
Pertempuran Laut Arafura di dekat Vlakke Hoek (Teluk Etna) terjadi ketika armada laut Belanda menghentikan upaya Angkatan Laut Indonesia untuk mendaratkan 150 tentara di Kaimana untuk sabotase dan mengajak penduduk setempat melawan pemerintah Belanda.
Dalam operasi ini Yos Sudarso bertanggung jawab atas operasi di laut, sementara kolonel Murshid memerintahkan para pasukan darat.
Tiga perahu torpedo Indonesia, KRI Macan Tutul, yang dikomandani oleh Sudarso. Dua kapal lainnya, KRI Macan Kumbang dan KRI Harimau meninggalkan Kepulauan Aru di tengah malam tetapi dihadang oleh pesawat pengintai Belanda.
Kapal fregat Belanda HMS Evertsen kemudian menenggelamkan KRI Macan Tutul, yang dikomandani oleh Sudarso. Dua kapal lainnya, KRI Macan Kumbang dan KRI Harimau, melarikan diri. Setidaknya tiga pelaut tewas, di antaranya adalah komodor Sudarso.
Atas jasanya ini, Yos Sudarso setelah meninggal mendapat penghargaan sebagai pahlawan nasional Indonesia.
SEJARAH HARI DHARMA SAMUDERA
Hari Dharma Samudera diperingati untuk mengenang pertempuran yang terjadi di Laut Aru pada tanggal 15 Januari 1962 antara Tentara Indonesia melawan Belanda untuk pembebasan Papua. Selain itu, juga untuk memperingati peristiwa heroik dalam sejarah Angkatan Laut yang ditunjukkan para pelaut di bawah kepemimpinan Komodor Yos Sudarso.Peristiwa Heroik Angkatan Laut yang ditunjukkan para pelaut di bawah kepemimpinan Komodor Yos Sudarso
Perlawanan gigih Komodor Yos Sudarso beserta ABK RI Macan Tutul untuk merebut Irian Barat dari tangan penjajah Belanda, dikenang pada tanggal 15 Januari 1962, Kapal Cepat Terpedo RI Macan Tutul, RI Macan Kumbang dan RI Harimau mengemban tugas infiltrasi mendaratkan pasukan di Kaimana Ang Dienal Pertempuran Laut Aru etika ketiga Kapal Cepat tersebut berada di posisi 04.49 LS, dan 135.02 BT haluan 239,2 tiba-tiba 2 pesawat terbang Belanda melakukan pengintaian, disusul dua kapal musuh jenis Destroyer dan Freegat melakukan penembakan peluru tajam dan suar, sehingga keadaan menjadi terang benerang. Dalam keadaan darurat tersebut Komodor Yos Sudarso yang onboard di RI Macan Tutul mengambil alih pimpinan dan segera memerintahkan tembakan balasan dan melakukan manuver perlawanan. Hingga tembakan musuh di pusatkan pada RI Macan Tutul dan dua kapal lainnya dapat diselamatkan.Perlawanan gigih para pelaut di bawah kepemimpinan Komodor Yos Sudarso beserta ABK RI Macan Tutul dilakukan dengan semangat pantang menyerah, tetapi karena kalah persenjataan pertempuranpun menjadi tidak seimbang akhirnya RI Macan Tutul tenggelam. Dan melalui radio telepon Komodor Yos Sudarso menyampaikan pesan tempurnya, Kobarkan semangat pertempuran dan gugurlah Komodor Yos Sudarso, Kapten Memet Satradiwirya beserta 25 awak Kapal.
Untuk mengenang jasa-jasa pejuang bahari dalam peristiwa pertempuran heroik pertempuran yang terjadi di Laut Arafuru antara tentara Indonesia melawan Belanda di bawah kepemimpinan Komodor Yos Sudarso inilah yang kemudian dicatat dalam sejarah sebagai Hari Dharma Samudera yang diperingati pada tanggal 15 Januari tiap tahunnya.
UCAPAN HARI DHARMA SAMUDERA
Sebagai ucapan dan doa untuk memperingati peristiwa heroik dalam sejarah Angkatan Laut yang ditunjukkan para pelaut di bawah kepemimpinan Komodor Yos Sudarso 15 Januari 1962 - 15 Januari 2022, Jangan lupakan peristiwanya, jagalah Indonesia yang telah diperjuangkannya!Semoga perjuangan para pahlawan bahari dapat dilanjutkan oleh para Komodor Yos Sudarso muda dengan Kobarkan semangat persatuan dan Kebhinekaan Indonesia dengan menolak segala bentuk penjajahan seperti ucapan ataupun ujaran kebencian.
Cgtrend hari ini: KATA UCAPAN SELAMAT HARI DHARMA SAMUDERA TERBARU
Topic Singkat Perjuangan dari Tokoh Komodor Yos Sudarso
Perjuangan dari tokoh Komodor Yos Sudarso adalah memimpin armada laut dalam upaya untuk membebaskan Papua Barat dari pendudukan Belanda. Namun dia kemudian tewas dalam Pertempuran Laut Arafura pada 15 Januari 1962.Biografi Yos Sudarso
Laksamana Madya Yosaphat "Yos" Sudarso (24 November 1925 - 15 Januari 1962) adalah seorang perwira angkatan laut Indonesia yang tewas dalam Pertempuran Laut Arafura.Yos Sudarso adalah wakil kepala staf Angkatan Laut Indonesia dan bertanggung jawab atas tindakan untuk pembebasan ke wilayah Papua Barat yang saat itu masih diduduki oleh Belanda.
Pendudukan ini terjadi karena pada Konferensi Meja Bundar, Indonesia dan Belanda sepakt menunda pembahasan mengenai Papua Barat, sebagai syarat agar Belanda mau mengakui Indonesia.
Setelah upaya diplomasi untuk membebaskan Papua Baratdari Belanda gagal, pemerintah Indonesia akhirnya memutuskan untuk menggunakan tindakan militer.
Pertempuran Laut Arafura di dekat Vlakke Hoek (Teluk Etna) terjadi ketika armada laut Belanda menghentikan upaya Angkatan Laut Indonesia untuk mendaratkan 150 tentara di Kaimana untuk sabotase dan mengajak penduduk setempat melawan pemerintah Belanda.
Dalam operasi ini Yos Sudarso bertanggung jawab atas operasi di laut, sementara kolonel Murshid memerintahkan para pasukan darat.
Tiga perahu torpedo Indonesia, KRI Macan Tutul, yang dikomandani oleh Sudarso. Dua kapal lainnya, KRI Macan Kumbang dan KRI Harimau meninggalkan Kepulauan Aru di tengah malam tetapi dihadang oleh pesawat pengintai Belanda.
Kapal fregat Belanda HMS Evertsen kemudian menenggelamkan KRI Macan Tutul, yang dikomandani oleh Sudarso. Dua kapal lainnya, KRI Macan Kumbang dan KRI Harimau, melarikan diri. Setidaknya tiga pelaut tewas, di antaranya adalah komodor Sudarso.
Atas jasanya ini, Yos Sudarso setelah meninggal mendapat penghargaan sebagai pahlawan nasional Indonesia.