Sejarah Munculnya Natal

Yesus
Ilustrasi Yesus Kristus,


Cgtrend.blogspot.com - Asal mula perayaan hari raya Natal yang berkaitan dengan kelahiran Yesus Kristus, mekipun pada kemyataannya tidak ada yang tahu pasti kapan Yesus lahir. Kelahiran Yesus adalah merupaka peristiwa yang unik namun begitu sakral bagi orang-orang Kristiani. Menganggap Yesus sebagai Tuhan, namun rela merendahkan diri menjadi sama dengan manusia dengan cara meminjam rahim seorang wanita yang perawan yang bernama Maria. Yesus lahir ke dunia seperti seorang bayi biasa.


Bedanya adalah Ia lahir bukan dari benih fana antara benih perempuan dan laki-laki, melainkan lahir dari Roh Kudus (Roh Allah).


Dalam al-Kitab di jelaskan:

Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, Malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: Yusuf anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang ada di dalam kandungannya adalah dari roh kudus” (Mat: 1: 20)



Di dalam al-Kitab tidak ada pernyataan tentang tanggal hari kelahiran Yesus. Al-Kitab hanya menyetakan bahwa telah lahir seorang putra dari seorang yang perawan yaitu Maria yang bernama Yesus Kristus.


Kemungkinan besar Yesus sebenarnya tidak lahir pada tanggal 25 Desember, hal ini dibuktikan dengan cerita tentang para gembala yang sedang menggembalakan hewan peliharaan mereka. Pada bulan Desember sampai bulan Januari, di daerah Timur Tengah justru mengalami musim dingin, sehingga sangat tidak masuk akal untuk mengembalakan hewan pada saat itu. Namun umat Kristiani tetap mempercayai Hari Natal adalah hari kelahiran Yesus.


Sekitar abad ke 10 awal perayaan Natal berasal dari bangsa Romawi. Sebelum Yesus lahir sebelum masehi mengenal hari lahirnya Dewa Matahari yang dieringati tiap tanggal 25 Desember dengan sebutan “Saturnalia”. Dimana matahari berada pada titik yang paling jauh dari khatulistiwa. Saat matahari memperpanjang kekuatan untuk naik dalam titik bolak balik perjalanan tahun. Saat itulah beberapa daerah di Eropa menjadi siang sepanjang hari tanpa mengalami datangnya malam. Hal itu bertepatan dengan tanggal 25 Desember. Dan pada saat proses itulah perayaan “Saturnalia”. Dirayakan dengan berpesta pora, huru-hara, mabuk-mabukan, dan berbagai ritual amoral. Mereka menganggap bahwa ini adalah keajaiban alam yang dapat dibuat oleh sang matahari. Itu sebabnya matahari dipuja sebagai Dewa Matahari.


Natal adalah bukan ajaran dari al-Kitab, dan Yesus pun tidak pernah memerintahkan para muridnya untuk menyelenggarakan atau merayakannya. Perayaan yang masuk dalam ajaran Kristen Katolik Roma pada abad ke empat ini adalah berasak dari upacara adat masyarakat penyembah berhala. Dalam Catholic Encylopedia, edisi 1911 yang berjudul “Christmas”, ditemukan kalimat yang tertulis sebagai berikut :

Natal Bukanlah di antara upacara-upacara awal Gereja.


Bukti tersebut menunjukkan bahwa pesta berasal dari Mesir dan perayaan ini diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus.


Umat Kristiani mengakui bahwa perayaan natal memang berasal dari sebuah tradisi yang dilakukan oleh bangsa Romawi yaitu merayaan kelahiran Dewa Matahari. Seperti yang kita ketahui, bahwa pada masa Romawi Kuno adalah sudah menjadi tradisi untuk menghormati dewa dan sukar untuk ditinggalkan oleh masyarakat Romawi yang sudah menjadi kristen. Hal tersebut, menjadi pengaruh yang sangat besar untuk bangsa-bangsa yang lain yang terus mengikuti tradisi yang mereka lakukan.


Peringatan hari Natal adalah pada tahun 336 SM pada kalender Romawi kuno, yaitu pada tanggal 25 Desmber. Perayaan ini pada saat itu, kemungkinan besar dipengaruhi oleh perayaan oang kafir bukan orang Kristen. Sebagian dari perayaan tersebut, masyarakat menyiapkan makanan khusus, menghiasi rumah mereka dengan daun-daun hujau, menyanyi bersama dan saling tukar-menukar hadiah. Kebiasaan tersebut lama-kelamaan menjadi bagian dari perayaan hari Natal. Pada akhir tahun 300 M agama Kristen menjadi agama resmi kaisaran Romawi. Pada tahun 1100 Natal telah menjadi perayaan keagamaan terpenting di Eropa, dengan Santo Nikolas sebagai lambang usaha saling memberi. Hari Natal semakin tenar hingga masa Reformasi, suatu gerakan keagamaan di tahun 1500 an.


Pada masa Reformasi, gerakan ini melahirkan agama Protestan. Banyak orang Kristen yang mulai menyebut Hari Natal sebagai hari raya kafir, karena mengikut sertakan kebiasaan tanpa dasar keagamaan yang sah. Pada tahun 1600 an, karena adanya perasaan yang tidak enak tersebut, Natal dilarang di Inggris dan banyak koloni Inggris di Amerika. Tetapi masyarakat meneruskan kebiasaan tukar menukar kado atau hadiah dan tak lama kemudian menjadi kebiasaan semula.


Ada dua kebiasaan baru pada hari Natal pada tahun 1800 an yaitu, menghias pohon Natal dan mengirimkan kartu kepada sanak saudara dan teman-teman. Santa Claus (Sinterklas) di Amerika Serikat, menggantikan Santo Nikolas sebagai lambang usaha untuk saling memberi. Pada konteks Kristiani, Natal berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan Yesus Kristus. Dalam arti Natal adalah perayaan kelahiran Yesus Kristus.


Untuk menghormati perayaan tersebur, perlu diketahui sobat cgtrend.blogspot.com, hampir semua Negara, hari Natal pada tanggal 25 Desember, menjadi hari libur nasional.***

Posting Komentar untuk "Sejarah Munculnya Natal"