Cgtrend: Penyair atau pengarang sering menggunakan cara untuk membangkitkan imajinasi dengan memanfaatkan gaya bahasa. Gaya bahasa juga merupakan cara pengarang dalam mengekspresikan keindahan sebuah karya sastra. Kegiatan mengeskpresikan karya sastra harus merasakan dan menemukan keindahan bahasa pengarang. Penyair menggunakan beraneka ragam gaya bahasa untuk memperjelas maksud dan imajinasi itu. Gaya bahasa (Majas) terbagi menjadi tiga jenis, yakni Perbandingan, Pertentangan, Pertautan, dan Depersonifikasi. Berikut penjelasan topic ragam karya sastra bahasa Indonsesia tersebut di cgtrend.blogspot.com
Diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata, gaya bahasa, ungkapan-ungkapan pengarang untuk mengungkapkan sebuah cerita. Agar menghasilkan cerita yang menarik, diksi atau pemilihan kata harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Sedangkan, Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
JENIS GAYA BAHASA DALAM TOPIC PELAJARAN BAHASA INDONESIA
1. Majas Perbandingan
Majas Perbandingan adalah penggunaan gaya bahasa atau kata berkias untuk menyandingkan atau membandingkan suatu objek dengan objek yang lain. Majas perbandingan ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti personifikasi, metafora, dan simile.2. Majas Pertentangan
Majas pertentangan adalah penggunaan gaya bahasa atau kata berkias untuk mempertentangkan suatu objek dengan objek yang lain. Majas pertentangan ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti Antitesis, Paradoks, Hiperbola, dan Litotes.3. Majas Pertautan
Majas Pertautan adalah penggunaan gaya bahasa atau kata berkias yang bertautan dengan gagasan, ingatan lain. Majas Pertautan ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti metonimia, sinekdoke, alusi, eufinisme, elipsis, dan inversi.MEMBEDAKAN GAYA BAHASA DENGAN DIKSI
Meski terdengar sama, namun gaya bahasa dengan Diksi juga merupakan cara pengarang dalam mengekspresikan keindahan sebuah karya sastra adalah berbeda. Perbedaan keduanya adalah:Diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata, gaya bahasa, ungkapan-ungkapan pengarang untuk mengungkapkan sebuah cerita. Agar menghasilkan cerita yang menarik, diksi atau pemilihan kata harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
- Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan gagasan.
- Pengarang harus memiliki kemampuan dalam membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna, sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa pembaca.
- Menguasai berbagai macam kosakata dan mempu memanfaatkan kata-kata tersebut menjadi kalimat yang jelas, efektif, dan efisien.
Sedangkan, Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
Posting Komentar untuk "3 JENIS GAYA BAHASA"