PRINSIP DAN PROSEDUR PENYUSUNAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)

CGTREND: Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara logis menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. ATP ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari. Ini artinya, Dalam penyusunan ATP harus disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.


Urutan yang dimaksud dalam artikel cgtrend.blogspot.com adalah urutan prinsip penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran dengan prosedur yang berprinsip:
  1. Sederhana dan Informatif. Perumusan ATP dipahami oleh penulis sendiri maupun pengguna/pembaca. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan istilah atau terminologi yang umum dan tidak bermakna ambigu atau tafsir ganda. Untuk penggunaan istilah khusus, penulis dapat menyertakan penjelasan secukupnya dalam bentuk glosarium.
  2. Esensial dan Kontekstual mengandung makna. Memuat aspek pembelajaran yang sangat mendasar atau penting yakni kompetensi, konten, dan hasil pembelajaran. Selain itu, juga mempertimbangkan penyediaan pengalaman belajar yang relevan dengan kehidupan atau dunia nyata berupa aktivitas yang menantang, menyenangkan dan bermakna.
  3. berkesinambungan. Antar fase dan antar tujuan pembelajaran saling terkait dan merupakan capaian secara runtut, sistematis, dan berjenjang untuk memeroleh Capaian Pembelajaran (CP) yang telah ditetapkan dalam setiap mata pelajaran. Penyusunan dilakukan secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.
  4. Pengoptimalan tiga aspek kompetensi yaitu: pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang berjenjang selaras dengan tahapan kognitif (mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta) serta dimensi pengetahuan (faktual – konseptual – prosedural – meta kognitif). Pengoptimalan juga dilakukan pada penumbuhan kecakapan hidup (kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif) serta profil Pelajar Pancasila (Beriman, berkebinekaan global, bergotong-royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri).
  5. Operasional dan Aplikatif. Rumusan ATP memvisualisasikan dan mendeskripsikan proses pembelajaran dan penilaian secara utuh yang dapat menjadi acuan operasional yang aplikatif untuk merancang modul ajar.
  6. Adaptif dan Fleksibel. Sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, karakteristik siswa, dan karakteristik satuan pendidikan serta mempertimbangkan alokasi waktu dan relevansi antar mata pelajaran serta ruang lingkup pembelajaran yakni intra kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.


Baca: 3 KOMPONEN MODUL AJAR KURIKULUM SEKOLAH PENGGERAK

https://cgtrend.blogspot.com/


ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA

  • Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap tahap perkembangan untuk setiap mata pelajaran pada satuan pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
  • Capaian pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. Menyesuaikan tahap perkembangan peserta didik pemetaan capaian pembelajaran dibagi dalam fase usia.



PROSEDUR PENYUSUNAN ATP

Adapunjn langkah-langkah dalam menyusun Alur Tujuan Pembelajaran agar memenuhi prosedur Capaian Pembelajaran adalah:
  • Melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) yang memuat materi dan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Ada enam fase CP, yaitu: Fase A untuk kelas I dan II, Fase B untuk kelas III dan IV, Fase C untuk kelas V dan VI, Fase D untuk kelas VII, VIII, dan IX, Fase E untuk kelas X, Fase F untuk kelas XI dan XI.
  • Identifikasi kompetensi-kompetensi di akhir fase dan kompetensi-kompetensi sebelumnya yang perlu dikuasai peserta didik sebelum mencapai kompetensi di akhir fase.
  • Melakukan analisis setiap elemen dan atau sub-elemen Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan mata pelajaran dan Capaian Pembelajaran pada fase tersebut. Ada enam dimensi, yaitu: 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bergotong-royong, 4) berkebinekaan global, 5) bernalarkritis, dan 6) kreatif.
  • Berdasarkan identifikasi kompetensi-kompetensi inti di akhir fase, rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi yang akan dicapai, pemahaman bermakna yang akan dipahami dan variasi keterampilan berpikir apa yang perlu dikuasai siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
  • Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, susun tujuan pembelajaran secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari.
  • Tentukan lingkup materi dan materi utama setiap tujuan pembelajaran (setiap tujuan pembelajaran dapat memiliki lebih dari satu lingkup materi dan materi utama).
  • Berdasarkan perumusan Tujuan Pembelajaran (TP) tentukan jumlah jam pelajaran yang diperlukan. Contoh: TP untuk mencapai suatu kompetensi pengetahuan 120 menit, keterampilan 480, dan sikap 120 menit.



PRINSIP PENYUSUNAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) PADA KURIKULUM MERDEKA

Terdapat 6 prinsip dalam Penyusunan ATP Pada Kurikulum Sekolah Penggerak, sebagaiman telah dirangkum cgtrend.blogspot.com:
  1. Sederhana dan Informatif. Perumusan ATP dipahami oleh penulis sendiri maupun pengguna/pembaca. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan istilah atau terminologi yang umum dan tidak bermakna ambigu atau tafsir ganda. Untuk penggunaan istilah khusus, penulis dapat menyertakan penjelasan secukupnya dalam bentuk glosarium.
  2. Esensial dan Kontekstual mengandung makna. Memuat aspek pembelajaran yang sangat mendasar atau penting yakni kompetensi, konten, dan hasil pembelajaran. Selain itu, juga mempertimbangkan penyediaan pengalaman belajar yang relevan dengan kehidupan atau dunia nyata berupa aktivitas yang menantang, menyenangkan dan bermakna.
  3. Berkesinambungan. Antar fase dan antar tujuan pembelajaran saling terkait dan merupakan capaian secara runtut, sistematis, dan berjenjang untuk memeroleh CP yang telah ditetapkan dalam setiap mata pelajaran. Penyusunan dilakukan secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.
  4. Pengoptimalan tiga aspek kompetensi yaitu: pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang berjenjang selaras dengan tahapan kognitif (mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta) serta dimensi pengetahuan (faktual – konseptual – prosedural – meta kognitif). Pengoptimalan juga dilakukan pada penumbuhan kecakapan hidup (kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif) serta profil Pelajar Pancasila (Beriman, berkebinekaan global, bergotong-royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri).
  5. Operasional dan Aplikatif. Rumusan ATP memvisualisasikan dan mendeskripsikan proses pembelajaran dan penilaian secara utuh yang dapat menjadi acuan operasional yang aplikatif untuk merancang modul ajar.
  6. Adaptif dan Fleksibel. Sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, karakteristik siswa, dan karakteristik satuan pendidikan serta mempertimbangkan alokasi waktu dan relevansi antar mata pelajaran serta ruang lingkup pembelajaran yakni intra kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.


Baca: PRINSIP DAN PROSEDUR PENYUSUNAN MODUL AJAR KURIKULUM SEKOLAH PENGGERAK

PENUTUP

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara logis menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. ATP ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari. Ini artinya, Dalam penyusunan ATP harus disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu. Adapun Prinsip dan Prosedurnya sebagaimana telah disebutkan dalam artikel cgtrend.blogspot.com, semoga dengan adanya artikel topic ATP ini dapat bermanfaat bagi guru dalam Menyesuaikan tahap perkembangan peserta didik pemetaan capaian pembelajaran yang dibagi dalam fase usia mereka.

Posting Komentar untuk "PRINSIP DAN PROSEDUR PENYUSUNAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)"