Pengertian, Tujuan dan Jenis Proses Produksi

Ilustrasi pekerja produksi
Ilustrasi pekerja produksi (photo : Cgtrend/usaha)


Cgtrend.blogspot.com - Menurut Assauri (1995) menyatakan Proses Produksi adalah suatu cara atau pun juga metode maupun juga teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (yakni seperti mesin,tenaga kerja, bahan serta dana) yang ada itu kemudian diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi ini merupakan suatu aktivitas kegiatan untuk menciptakan atau pun juga menambah kegunaan barang atau jasa.


Dalam arti tradisional, Proses Produksi adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang menggabungkan segala macam faktor produksi suatu produk yang terdapat di dalam upaya menciptakan produksi suatu produk, baik tersebut berupa barang atau pun jasa yang bernilai guna bagi konsumen. Walaupun dapat diartikan sebagai penggabungan kegiatan atau aktivitas, namun Proses Produksi lebih umum dikenal sebagai sebuah suatu kegiatan atau aktivitas yang mengolah bahan baku serta bahan pembantu tambahan beserta bantuan peralatan itu menjadi suatu produk yang lebih bernilai guna dari bahan awalnya. Hasil dari kegiatan atau aktivtas produksi adalah barang serta jasa.


Penting dimengerti, bahwa barang sendiri ini adalah sesuatu yang bersifat fisik serta kimia dan juga memiliki masa waktu. Sedangkan jasa ini adalah sesuatu yang tidak memiliki sifat-sifat fisik serta kimia, dan juga tidak mempunyai jangka waktu antara produksi dengan masa konsumsi.


Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai sebagai cara, metode maupun juga teknik bagaimana produksi tersebut dilaksanakan. Produksi ini merupakan kegiatan atau aktivitas untuk menciptakan dan juga menambah kegunaan (Utility) suatu barang maupun juga jasa. proses produksi ini merupakan suatu cara, metode ataupun juga teknik di dalam menambah keguanaan suatu barang serta jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada. (Ahyari : 2002)

Baca Juga: Pengertian, Fungsi dan Karakteristik Sistem Produksi

Jenis Proses Produksi

1. Jenis proses produksi di tinjau dari segi wujud proses produksi :

  1. Proses produksi kimiawi Proses produksi kimiawi merupakan suatu proses produksi yang menitikberatkan kepada adanya proses analisa atau sintesa serta senyawa kimia. Contoh perusahaan obat-obatan, perusahaan tambang minyak.
  2. Proses produksi perubahan bentuk Proses perubahan bentuk adalah proses produksi dimana dalam pelaksanaannya menitikberatkan pada perubahan masukan (input) menjadi keluaran (output) sehingga didapatkan penambahan manfaat atau faedah dari barang tersebut. Contohnya perusahaan mebel, perusahaan garmen.
  3. Proses produksi assembling Proses produksi assembling merupakan suatu proses produksi yang dalam pelaksanaan produksinya lebih mengutamakan pada proses penggabungan dari komponen-komponen produk dalam perusahaan yang bersangkutan atau membeli komponen produk yang dibeli dari perusahaan lain. Contohnya perusahaan yang memproduksi peralatan elektronika, perakitan mobil.
  4. Proses produksi transportasi Proses produksi transportasi merupakan suatu proses produksi dengan jalan menciptakan jasa pemindahan tempat dari barang ataupun manusia. Dengan adanya pemindahan tempat tersebut maka barang atau manusia yang bersangkutan ini akan mempunyai kegunaan atau merasakan adanya tambahan manfaat. Contohnya perusahaan kereta api, perusahaan angkutan.
  5. Proses produksi penciptaan jasa administrasi Proses produksi penciptaan jasa administrasi adalah suatu proses produksi yang memberikan jasa administrasi kepada perusahaan-perusahaan yang lain atau lembaga-lembaga yang memerlukannya.



Pemberian metode penyusunan, penyimpanan dan penyajian data serta informasi yang diperlukan oleh masing-masing perusahaan yang memerlukannya merupakan jasa yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan semacam ini.


Seperti yang kita ketahui bahwa cara, metode dan teknik menghasilkan produk banyak, tetapi secara umum dapat dibedakan menjadi dua yaitu :


1. Proses produksi terus menerus (Continous processes)

Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan. Proses produksi secara kontinu dilakukan pada industri dengan skala produksi besar. Contoh industri yang melakukan produksi secara kontinu adalah industri gelas. Gelas dipanaskan sehingga berbentuk lunak dan kemudian dialirkan ke mesin pencetak untuk dibentuk. Proses pencairan dan pencetakan berlangsung secara terus menerus tanpa terhenti. Proses produksi pada umumnya dihentikan berdasarkan keperluan perawatan dan perbaikan. Secara rutin (bisa sebulan sekali, enam bulan sekali, atau setahun sekali) proses produksi dihentikan dan dilakukan perawatan dan pemeriksaan menyeluruh (overhaul) terhadap alat-alat proses. Pada proses produksi secara kontinu umum digunakan sistem yang terotomatisasi. Dengan bantuan PLC (Programmable Logic Controller) atau pengontrol otomatis lain, kesalahan proses produksi akibat kecerobohan manusia dapat dikurangi sehingga proses produksi dapat berlangsung terus menerus dengan kondisi yang stabil atau bahkan mendekati tunak (semua keadaan konstan dan tidak berubah).


Ciri-ciri dari proses produksi tereus-menerus :
  1. Produksi dalam jumlah besar, variasi produk sangat kecil dan sudah distandarisir.
  2. Menggunakan product lay out atau departmentation by product.
  3. Mesin bersifat khusus.
  4. Operator tidak mempunyai keahlian yang tinggi.
  5. Salah satu mesin/ peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses produksi terhenti.
  6. Tenaga kerja sedikit.
  7. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil.
  8. Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan pengalaman yang banyak.



Adapun kebaikan dari proses produksi terus-menerus :
  1. Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan distandardisir.
  2. Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin.
  3. Biaya tenaga kerja rendah.
  4. Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek.



Adapun kekeurangan dari proses produksi terus-menerus :
  1. Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.
  2. Proses produksi mudah terhenti yang menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi.
  3. Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.



2. Proses produksi terputus-putus (intermitten processes)

Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses produksi dimana arus proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama. Pada umumnya dilakukan oleh industri proses kimia dengan skala produksi kecil atau menengah dan industri manufaktur. Contoh dari industri yang umumnya melakukan proses produksi secara terputus-putus adalah industri manufaktur seperti industri sepatu dan industri proses kimia seperti industri farmasi, tinta, cat, dan perekat. Pada proses produksi terputus-putus tinta dan cat, dikenal teknik colour-run. Teknik ini berlangsung dengan memproduksi warna paling muda terlebih dahulu, seperti misalnya kuning muda, dilanjutkan dengan warna yang lebih tua, seperti misalnya jingga, kemudian merah dan seterusnya hingga mencapai warna hitam dan proses produksi diulang lagi.


Dengan menggunakan teknik ini, pencucian dan rekonfigurasi mesin antar partai dapat diminimalkan. Namun demikian, warna putih (yaitu warna opaque, bukan transparan), adalah satu-satunya warna yang tidak dapat diproduksi dengan menggunakan teknik ini karena pigmen putih dapat memengaruhi warna lain.


Adapun ciri-ciri dari proses produksi terputus-putus :
  1. Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar.
  2. Menggunakan mesin-mesin bersifat umum dan kurang otomatis.
  3. Operator mempunyai keahlian yang tinggi.
  4. Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu mesin.
  5. Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.
  6. Persediaan bahan mentah tinggi.
  7. Membutuhkan tempat yang besar.



Adapun kelebihan dari produksi terputus-putus:
  1. Fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang berhubungan dengan mesin bersifat umum yaitu system pemindahan menggunakan tenaga manusia, diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin yang bersifat umum dan proses produksi tidak mudah terhenti, walaupun ada kerusakan di salah satu mesin.



Adapun kekurangan dari proses produksi terputus-putus yaitu :
  1. Dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak karena produk berbeda tergantung pemesanan.
  2. Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.
  3. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar.
  4. Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena menggunakan banyak tenaga kerja dan mempunyai tenaga ahli.



Tujuan Proses Produksi

Secara umum tujuan produksi adalah memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Adapun tujuan proses produksi lainya adalah
  1. Menghasilkan barang atau jasa : Sangat jelas jika tujuan kegiatan produksi adalah menghasilkan barang atau jasa dengan menciptakan barang atau jasa baru melalui proses produksi oleh produsen.
  2. Meningkatkan nilai guna barang atau jasa : Sebuah perusahaan atau industri memproduksi suatu barang bertujuan untuk meningkatkan nilai guna barang itu sendiri, di mana sebelumnya barang tersebut belum atau kurang berguna tetapi sesudah melalui proses produksi nilai guna dari barang tersebut menjadi lebih tinggi.
  3. Meningkatkan kemakmuran masyarakat : Tujuan dari proses produksi diharapkan dapat menghasilkan produk yang nantinya dapat mendatangkan keuntungan (profit oriented) yang nantinya kemakmuran masyarakat akan meningkat karena masyarakat akan memperoleh keuntungan dengan memproduksi suatu barag/jasa.
  4. Meningkatkan keuntungan : Dengan memproduksi barang dan jasa diharapkan dapat meningkatkan keuntungan industri/perusahaan tersebut
  5. Memperluas lapangan usaha : Apabila suatu perusahaan sudah memiliki skala produksi yang besar dan diminati atau laku pasar maka dapatlah dipastikan bahwa perusahaan tersebut akan semakin besar sehingga dapat memperluas lapangan usaha.
  6. Menjaga kesinambungan usaha perusahaan : Tujuan berikutnya adalah untuk menjaga kesinambungan usaha perusahaan sehingga perusahaan tersebut dapat terus berjalan baik dalam memperoleh faktor-faktor produksi, memproduksi barang dan jasa serta menjualnya ke pasar untuk mendapatkan keuntungan.

Posting Komentar untuk "Pengertian, Tujuan dan Jenis Proses Produksi"