RINGKASAN MATERI IPS KELAS 9 MTS/SMP, TIAP BAB LENGKAP!

Rangkuman / Ringkasan Materi Mata Pelajaran (Mapel) IPS untuk Kelas 9 MTs/SMP dengan pembahasan tiap bab pada Semeter ganjin dan genap. cgtrend.blogspot.com, Meringkas materi sangat diperlukan ketika kamu ingin mempelajari semua materi secara menyeluruh terutama dalam mempersiapkan Ujian harian, UTS, UAS, ataupun sekedar menemukan jawaban dari soal yang diberikan guru kepada siswa dengan materi-materi terkait. Dikarenakan banyaknya pembahasan materi dalam 1 semester, tentu para siswa / pelajar perlu Meringkas buku Pelajaran (Mapel) IPS tersebut.


Untuk mempersiapkan semesteran Ada baiknya, meringkas materi Ipa tersebut dengan tujuan mempermudah dalam membuat peta konsep pada materi tersebut. Sehingga belajar akan terasa lebih mudah untuk mengetahui materi secara lengkap.


Lebih lengkap dalam mapel IPS kelas 9 untuk MTs/SMP dengan pembahasan tiap bab terdiri dari 13 Bab dalam 2 semester. Dimana Semester 1 terbagi dari: Materi Negara Maju dan Berkembang, Materi Perang Dunia II, Materi Upaya Mempertahankan Kemerdekaan RI, Materi Pasca Pengakuan Kedaulatan RI, Materi Perubahan Sosial Budaya, Materi Perilaku Masyarakat di Era Global, Materi Uang dan LKBB, dan Materi Perdagangan Internasional.


Berikut adalah Ringkasan lengkap Meteri IPS Kelas 9 SMP/MTs dengan rangkuman tiap Bab lengkap untuk semester 1 sebagai referensi pengujung cgtrend.blogspot.com:

https://cgtrend.blogspot.com/

RINGKASAN MATERI UNTUK SEMESTER 1 BAB 1 - 8

Bab 1 - Negara Maju dan Berkembang

Ciri-ciri Negara Berkembang (Dunia Ketiga) adalah sebagai berikut:
  1. ciri berdasarkan Klasifikasi World Bank menjadi 4 (empat) kategori :
    • Negara berpendapatan rendah (Low Income)=> GNP per kapita ≤ US$765,
    • Negara berpendapatan menengah rendah (Lower Middle Income)=> GNP per kapita US$766 – 3.035,
    • Negara berpendapatan menengah tinggi (Upper Middle Income)=> GNP per kapita US$3.036 – 9.385,
    • Negara berpendapatan tinggi (High Income)=> GNP per kapita≥ US$9.386.
  2. ciri berdasarkan Klasifikasi Negara Berkembang berdasarkan Sistem PBB, menjadi 3 (tiga) kategori atau golongan ::
    • Negara paling terbelakang (Clause Develope),
    • Negara berkembang (Developing Country),
    • Negara kaya pengekspor minyak & anggota OPEC.



Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada dasarnya tak dikenal adanya penggolongan Negara-negara secara resmi dalam dua kelompok besar yakni Negara Maju (Developed Country) dan Negara Berkembang (Developing Country).


Kedua istilah tersebut sesungguhnya digunakan oleh organisasi ekonomi seperti IMF, CIA, Bank Dunia dan lain lain untuk memudahkan kajian. Pengelompokan tersebut didasarkan pada kriteria tertentu. Kriteria tersebut lah yang kemudian dikenal sebagai ciri-ciri atau karakter dari Negara Maju dan Negara Berkembang.


NEGARA MAJU


Ciri-ciri Negara yang digolongkan maju adalah:
  1. Human Development Index (disingkat HDI) sangat tinggi. HDI ini dalam bahasa Indonesia dikenal dengan nama Indeks Pembangunan Manusia.
  2. Angka Pendapatan Domestik Bruto atau PDB dan Pendapatan Nasional Bruto atau PNB juga tinggi.
  3. Sumber Daya Alam dikelola dan dimanfaatkan dengan lebih optimal.
  4. Permasalahan yang berkaitan dengan kependudukan bisa diatasi dengan baik karena laju pertumbuhan penduduk bisa ditekan, beban ketergantungan kecil, produktifitas serta kualitas penduduk sangat tinggi, peluang kerja serta kesempatan usaha yang lebih baik.
  5. Meski SDA dikelola sangat baik namun Negara maju tidak bergantung penuh pada alam.
  6. Fasilitas umum sangat baik seperti kesehatan, tranportasi, pendidikan dan lain lain.
  7. Unggul di bidang teknologi yang juga hal hal yang berkaitan dengan industri.
  8. Intensitas mobilitas sangat tinggi.
  9. Disiplin dan etos kerja yang baik. Kesadaran hukum, HAM serta kesetaraan gender sangat dijunjung tinggi.



NEGARA BERKEMBANG


Ciri-ciri Negara yang digolongkan berkembang adalah:
  1. Indeks Pembangunan Manusia atau HDI (Human Development Index) ada pada tingkat menengah ke bawah.
  2. Angka Pendapatan Domestik Bruto atau PDB dan Pendapatan Nasional Bruto atau PNB relatif lebih rendah.
  3. Sektor Industri kurang berkembang seperti pada Negara Maju.
  4. Mempunyai banyak masalah terkait kependudukan seperti laju pertumbuhan yang pesat, persebaran penduduk dan pembangunan kurang merata, angka beban tanggungan tinggi, kualitas manusia yang kurang dan berpengaruh pada tingkat produktifitas yang rendah, jumlah penganguran tinggi dan sebagainya.
  5. Kegiatan produksi masyarakat pada Negara Berkembang cenderung didominasi barang primer.
  6. Sumber Daya Alam belum dikelola dan dimanfaatkan dengan optimal.
  7. Negara Berkembang memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi pada Negara Maju.
  8. Fasilitas umum belum memadai baik itu yang berhubungan dengan transportasi, pendidikan, kesehatan dan lain lain.
  9. Disiplin dan etos kerja rendah. Kesadaran hukum kurang. Kesetaraan terhadap gender buruk.
  10. Kualitas pendidikan belum memadai.



Tujuan Utama Dunia Ketiga antara lain :
  • Memerangi kemiskinan.
  • Mengatasi ketidakmerataan distribusi pendapatan.
  • Mengurangi tingkat pengangguran.
  • Memenuhi standar minimal di semua bidang Kehidupan.
  • Memperluas kesempatan dibidang ekonomi & sosial.
  • Membina keutuhan & kesatuan sbg negara berbangsa.



Persebaran Negara Maju & Negara Berkembang


Negara Maju tersebar diantaranya:
  • Eropa : Swedia, Inggris, Perancis, Belanda, Jerman, Italia, dll.
  • Amerika : AS & Kanada
  • Asia : Jepang
  • Australia & Oseania : Australia & New Zealand



Negara Pengekspor Minyak tersebar diantaranya:
  • Asia : UEA, Qatar, Kuwait, Iran, Irak, Arab Saudi, & Indonesia.
  • Afrika : Nigeria, Aljazair, & Libya.
  • Amerika : Venezuela



Negara Industri Baru diantaranya:
  • Asia : Singapura, Hongkong, Taiwan, & Korea Selatan.
  • Amerika : Meksiko, Brazil, & Ekuador.
  • Eropa : Yunani & Spanyol.



Negara Berpendapatan Rendah tersebar diantaranya:
  • Amerika : Nikaragua & Haiti.
  • Afrika : Pantai Gading, Ghana, Senegal, Nigeria, Ethiopia, Kamerun, Angola, dll.
  • Asia & Pasifik : Afganistan, Bangladesh, India, Kamboja, Korut, Papua Nugini, Kep. Solomon, Tajikistan, Timor Leste, Vietnam, dll.



Negara Berpendapatan Menengah tersebar diantaranya:
  • Eropa : Albania, Bosnia H, Serbia M, Korasia, Lithuania, dll.
  • Amerika : Argentina, Brazil, Kolombia, Meksiko, Uruguay, Venezuela, dll.
  • Afrika : Mesir, Maroko, Afrika Selatan, Tunisia, dll.
  • Asia & Pasifik : Samoa Amerika, Indonesia, Lebanon, Yordania, Kazakhstan, Malaysia, dll.



Bab 2 - Perang Dunia II

PERANG DUNIA II (PD II) berlatar belakang diantaranya:


1.) Sebab-sebab Umum PD II:
  • Kegagalan LBB menciptakan perdamaian dunia, dikarenakan:
    • LBB menjadi alat politik negara besar untuk mencari keuntungan.
    • Negara-negara besar berbuat semaunya dengan menyerang negara lain.
    • AS tidak ikut sehingga tidak efektif.
    • Keanggotaan LBB yang sifatnya sukarela.
  • Negara-negara maju berlomba memperkuat militer dan persenjataannya.
  • Adanya Politik Aliansi (mencari kawan persekutuan), sehingga muncul dua blok besar, yaitu:
    • Blok Fasis : Jerman, Italia, dan Jepang.
    • Blok Sekutu, terdiri atas:
      • Blok Demokrasi : Perancis, Inggris, AS, dan Belanda
      • Blok Komunis : Rusia, Polandia, Hongaria, Bulgaria, Yugoslavia, Rumania, dan Cekoslovakia.
  • Adanya pertentangan akibat ekspansi, dikarenakan:
    • Jerman dengan “Lebensraum”nya (Jerman Raya).
    • Italia dengan “Italia Irredenta”nya (Italia Raya).
    • Jepang dengan “Hakko I Chi u”nya (Berkorban untuk negara).
  • Adanya Politik Balas Dendam (“Revanche Idea”) Jerman thd Perancis.
  • Berkembangnya paham nasionalisme yang sempit.
  • Timbulnya imperialisme baru (Politik Ekonomi).



2.) Sebab-sebab Khusus PD II:
  1. Penyerbuan Jerman di Kota Danzig (Polandia) 1 Sept 1939.
  2. Penyerbuan Jepang terhadap Cina 1939
  3. Penyerbuan Jepang terhadap Pearl Harbour, Hawaii 7 Des 1941.



PERISTIWA JALANNYA PD II & PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT


Medan Eropa Berjalan pada tanggal:
  • Tanggal 1 September 1939 : Jerman menyerang Polandia. Inggris & Perancis menyatakan perang terhadap Jerman.
  • Tanggal 9 April 1940 : Jerman menyerang Denmark & Norwegia.
  • Mei 1940 : Jerman mneduduki Belanda.
  • Tanggal 10 Juni 1940: Italia menyatakan perang thd Perancis & Inggris.
  • Juni 1940 : Jerman menduduki Perancis.
  • Tanggal 27 September 1940:Jerman, Italia, dan Jepang bersatu dalam Perjanjian Tiga Negara.
  • Tanggal 22 Juni 1941: Jerman (dibantu Finlandia & Rumania) menyerbu Rusia.



Medan Afrika Berjalan pada tanggal:
  • Inggris memukul mundur Italia di Afrika Utara.
  • Tanggal 23 Okttober 1942 : Sekutu menyerang Blok Sentral di Mesir.
  • Tanggal 19 November 1942 : Jerman kalah melawan Rusia di Stalingrad
  • Tanggal 7 Mei 1945 : Jerman menyerah kepada sekutu di Reims, Perancis.



Medan Asia Pasifik (Perang Asia Timur Raya) Berjalan pada tanggal:
  • Tanggal 7 Desember 1941 : Jepang menyerang Pearl Harbour, Hawaii, setelah itu menyerang beberapa Negara dikawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia.
  • Sistem Katak Loncat- pimp. Jend. Douglas Mc Arthur & Laks. Chester Nimitz membalas serangan Jepang.
  • Tanggal 7 Mei 1942 : Jepang kalah di Laut Karang dan Midway (Titik Balik pertama).
  • Tanggal 22 Oktober 1944 : AS merebut Filipina dari Jepang.
  • Tanggal 17 Maret 1945 : AS merebut Iwo Jima-Jepang.
  • Tanggal 21 Juni 1945 : AS merebut Okinawa-Jepang.
  • Tanggal 30 April 1945 : Inggris (pimp. Lord Louis Mauntbatten) menyerbu Birma dari Jepang.
  • Tanggal 6 Agustus 1945 : AS menjatuhkan Bom Atom di Hiroshima.
  • Tanggal 9 Agustus 1945 : AS menjatuhkan Bom Atom di Nagasaki.
  • Tanggal 14 Agustus 1945 : Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.
  • Tanggal 2 September 1945 : Jepang menyerah (secara resmi) di Kapal Missouri, Teluk Tokyo.



AKIBAT PD II


Dari peristiwa Perang Dunia kedua, Timbullah Perjanjian-perjanjian, antara lain:
  1. Konferensi Postdam (2 Agust 1945)=> Sekutu-Jerman. Isi Konferensi tersebut:
    • Jerman dibagi menjadi 4 daerah pendudukan.
    • Danzig dikembalikan ke Polandia.
    • Tentara Jerman & peralatan militernya dikurangi (Demiliterisasi).
    • Penjahat perang (NAZI) harus dihukum.
    • Jerman bayar kerugian perang kepad sekutu.
  2. Perdamaian Paris(Feb 1947)=> Sekutu-Italia. Isi Perdamaian tersebut:
    • Afrika Utara diserahkan ke Inggris.
    • Wilayah kekuasaan Italia diperkecil.
    • Italia diharuskan membayar kerugian perang.
    • Albania merdeka.
  3. Perjanjian San Fransisco(8 September 1951)=> Sekutu-Jepang. Isi Perjanjian tersebut:
    • Kepulauan Jepang diawasi AS.
    • Kepulauan Kurile & Sakhalin Selatan diberikan pada Rusia. Sedangkan Manchuria & Taiwan kepada Tiongkok.
    • Penjahat perang dihukum.
    • Jepang bayar kerugian perang kepada sekutu.



Akibat dari perang dunia ke II telah terbagi menjadi 4 bidang yaitu Bidang Kerohanian, Bidang Politik, Bidang Sosial , Dan Bidang Ekonomi.


a) Bidang Politik berdampak kepada:
  • AS & Rusia (Uni Sovyet) menjadi 2 Negara Adikuasa.
  • Perang Dingin Blok Barat (AS)- Timur (Uni Sovyet).
  • Nasionalisme Asia berkobar & timbul Negara merdeka.
  • Muncul Politik Aliansi (mencari kawan)=> contoh: NATO
  • Muncul politik pecah belah negara. Contoh: Jerman, Korea, Indo China & India.



b) Bidang Ekonomi berdampak kepada:
  • Banyak negara yang perekonomiannya hancur.
  • AS menjadi kreditur dunia.
  • Muncul Program AS untuk membendung komunisme & menanamkan pengaruh AS di Eropa & seluruh dunia seperti: Marshall Plan (1947).



c) Bidang Sosial berdampak kepada:
  • PBB membentuk UNRRA (United Nations Relief Rehabilitation Administration). Tugas UNRRA antara lain adalah:
    • Memberi makan orang terlantar.
    • Mendirikan Rumah Sakit.
    • Mengurus pengungsi.
    • Membenahi tanah yang rusak.



d) Bidang Kerohanian berdampak kepada:
  • Timbulnya kebutuhan rasa aman dan perdamaian dunia.
  • Lahirnya PBB atau UNO (United Nations Organization) 24 Oktober 1945.



Perang Dunia II di Asia Pasifik


PD II di Asia Pasifik dimulai sejak Jepang menyerang pangkalan militer AS di Pearl Harbour, Hawaii pada 7 Desember 1941.


Di Bulan Desember 1941 Jepang juga telah menguasai sebagian pulau-pulau di Filipina dan Myanmar.


15 Januari 1942 Sekutu membentuk ABDACOM (American, British, Dutch Australia, Command) di Lembang Pimp. Sir Archibald Wavell (Inggris).


Sekutu juga membentuk Front ABCD (American, British, China, Dutch).


24 Januari 1942 Jepang menduduki Tarakan, Balikpapan, dan Kendari. Kemudian Jepang selanjutnya menguasai Samarinda, Banjarmasin, Ambon, Palembang.


1 Maret 1942 Jepang mendarat di Teluk Banten, Eretan Wetan (Jabar) dan di Kragan (Jateng).


5 Maret 1942 Batavia jatuh ke Jepang disusul dgn didudukinya Buitenzorg (Bogor).


8 Maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati, Subang (Jabar). Penyerahan ditandatangani LetJend. Ter Poorten (Hindia Belanda) dan Jend. Hitosyi Imamura.


PENGARUH KEBIJAKAN PENDUDUKAN JEPANG DAN BENTUK PERLAWANAN RAKYAT DI INDONESIA


Pada saat Jepang datang ke Indonesia disebut sebagai masa kependudukan jepang dan bukan sebagai masa pemerintahan Jepang. Hal ini disebabkan Jepang ingin menjadikan semua wilayah jajahan sebagai basis militer dalam menghadapi perang pasifik dan semua hasil sumber daya alam yang berada di wilayah jajahan akan menjadi dana untuk perang pasifik. Akibat dari kebijakan pemertintah jepang ini, masyarakat indonesia menjadi disiplin akan waktu, hormat pada orangtua, mengenal lebih baik penggunaan bahasa Indonesia. Namun dari segi ekonomi, Indonesia mengalami kemiskinan. Hal ini disebabkan hasil pertanian indonesia digunakan Jepang untuk keperluan perang pasifik. Adapun pengaruh Kebijakan Pemerintah Pendudukan Jepang di Indonesia diantaranya adalah:


1. Kebijakan Pemerintah Jepang di bidang Sosial pada masa Kependudukan Jepang di Indonesia adalah:
  • Strata sosial berubah. Pada masa Pemerintahan Belanda strata sosial terdiri dari Orang Eropa, China dan orang Asia dan Indonesia. Pada Masa Pemerintahan Jepang strata sosial berubah menjadi Penduduk Jepang, Penduduk Indonesia, Penduduk China, Penduduk Eropa.
  • Kerja Paksa yang disebut dengan Romusha.
  • Pembentukan Rukun Tetangga.



2. Kebijakan Pemerintah Jepang di bidang Politik pada masa Kependudukan Jepang di Indonesia adalah:
  • Membuat sebuah gambaran bahwa Jepang merupakan saudara melalui program gerakan 3A.
  • Penduduk Indonesia dapat menduduki jabatan di pemerintahan.
  • Di jalankannya politik Dumpling.
  • Pemerintah Jepang mengkhususkan warga Indonesia di bidang militer dengan didirikannya Peta, PUTERA, dan Jawa HOKOKAI.



3. Kebijakan Pemerintah Jepang di bidang Pendidikan pada masa Kependudukan Jepang di Indonesia adalah:
  • Mewajibkan melakukan upacara bendera setiap pagi.
  • Memperkenalkan sistem olahraga di sekolah-sekolah.
  • Mewajibkan siswa hormat kepada guru.
  • Sistem pengajaran dan kurikulum disesuaikan untuk kepentingan perang Jepang.
  • Guru dan Siswa wajib mengetahui budaya dan bahasa Jepang.
  • Penggunaan Bahasa Indonesia di sekolah.
  • Memperkenalkan baris berbaris di sekolah.



4. Kebijakan Pemerintah Jepang di bidang Budaya pada masa Kependudukan Jepang di Indonesia adalah:
  • Diperbolehkanya Pesantren dan penganut kepercayaan melakukan upacara agama atau kebudayaannya.
  • Setiap Warga Indonesia wajib melakukan upacara penghormatan kepada matahari setiap pagi.
  • Pelajar diharuskan mengetahui lagu kebangsaan Jepang.
  • Membentuk Komisi Bahasa Indonesia pada tanggal 20 Oktober 1942.
  • Dibentuknya Wadah Kesenian.
  • Bahasa Jepang sebagai bahasa kedua wajib bagi masrakat Indonesia.


5. Kebijakan Pemerintah Jepang di bidang Ekonomi pada masa Kependudukan Jepang di Indonesia adalah:
  • Jepang memperkenalkan Sistem autarki di Indonesia.
  • Jepang tidak mementingkan perkebunan yang telah dikembangkan pada masa Pemerintahan Eropa.
  • Jepang mengganti tanah perkebunan menjadi tanah pertanian dan tanaman jarak yang digunakan untuk pelumas mesin.
  • Peningkatan bahan pangan berupa beras dan jagung dengan jalan membuka lahan pertanian baru.
  • Jepang membuka pabrik mesin, paku, kawat, dan baja pelapis granat, tetapi semua usaha itu tidak berkembang lancar karena kekurangan suku cadang.



Bentuk-bentuk Perlawanan Rakyat dan Pergerakan Kebangsaan Melalui MIAI, Gerakan Bawah Tanah, Perjuangan Bersenjata


Contoh bentuk perlawanan rakyat dan pergerakan kebangsaan indonesia diberbagai daerah pada masa pendudukan jepang diantaranya adalah Kooperatif, Gerakan Bawah Tanah, dan Perlawanan Bersenjata.


Perlawanan Kooperatif


Perjuangan dengan strategi kooperatif merupakan bentuk perjuangan dengan cara bersedia bekerja sama atau tidak menentang secara frontal pemerintah bala tentara Jepang. Tetapi melalui organisasi yang bekerjasama dengan pemerintah sambil menyusun taktik dan strategi perjuangan. Gerakan gerakan yang bersifat kooperatif terhadap pendudukan bala tentara Jepang adalah :
  1. Gerakan Tiga A. Gerakan yang dipimpin oleh Mr. Sjamsudin ini dibentuk oleh Jepang untuk melakukan propaganda kepada rakyat Indonesia dengan menggunakan semboyan :
    • Nipon Cahaya Asia
    • Nipon Pelindung Asia
    • Nipon Pemimpin Asia
  2. PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat). Gerakan bentukan Jepang ini dipimpin oleh 4 serangkai, yaitu :
  3. Jawa Hokokai. Putera yang dibentuk Jepang untuk menghimpun tenaga rakyat dalam membantu Jepang menghadapi Sekutu, ternyata digunakan oleh para pemimpinnya untuk menentang kekejaman Jepang dan menentang penindasan.

    Pada bulan Maret 1944 Putera dibubarkan dan digantikan dengan Himpunan Kebaktian Jawa (Jawa Hokokai).
  4. GEMPAR (Gemblengan pemuda Asia raya). Organisasi ini dibentuk Jepang dengan tujuan menggembleng para pemuda supaya memiliki rasa nasionalisme dan bekerjasama dengan Putera.



Perlawanan Gerakan Bawah Tanah


Gerakan ini dimotori oleh para pemuda. Gerakan bawah tanah merupakan perjuangan yang dilakukan secara rahasia / tersembunyi / illegal ini muncul sebagai akibat dari pelarangan dan pembubaran partai partai politik oleh Jepang. Aktivitasnya adalah menyusun kekuatan dan mempropagandakan pentingnya kemerdekaan serta memantau perkembangan Perang Asia Timur Raya. Gerakan ini juga sering disebut sebagai Kelompok GERINDOM (Gerakan Indonesia Merdeka) yang bertujuan untuk menyadarkan para pemuda untuk tetap semangat dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
  1. Kelompok Sutan Sjahrir. Kelompok ini sangat mendukung demokrasi parlementer model Eropa Barat.
  2. Kelompok Amir Syarifudin. Kelompok ini juga anti fasis dengan menolak sama sekali kerja sama dengan Jepang. Tahun 1943 Ia ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Tetapi atas bantuan Ir. Soekarno hukumannya diubah menjadi hukuman seumur hidup. Setelah Jepang menyerah ia bebas dari hukuman
  3. Golongan Persatuan mahasiswa. Kelompok ini beranggotakan ; Jusuf Kunto, Supeno, Subandrio. Mereka sangat anti kepada Jepang dan bekerjasama dengan kelompok Sjahrir.
  4. Kelompok Sukarni. Yang masuk dalam kelompok ini adalah Sukarni, Adam Malik, Pandu Wiguna, Chaerul Saleh. Kelompok ini kemudian sangat besar peranannya dalam proklamasi.
  5. Kelompok Kaigun. Kelompok ini adalah kelompok yang sangat dekat hubungannya dengan tokoh tokoh Angkatan laut Jepang yang bersimpati terhadap perjuangan bangsa Indonesia seperti laksamana Maeda. Dalam kelompok ini ada Mr. Ahmad Soebardjo, AA Maramis, Buntaran Martoadmojo. Kelompok ini bekerja dengan sangat hati hati menghindari kecurigaan Jepang
  6. Pemuda Menteng. Kelompok ini adalah kelompok yang bermarkas di Gedung Menteng 31 Jakarta, diantaranya ada ; Tan Malaka, Wikana.



Perlawanan Bersenjata


Bentuk Perlawanan Rakyat Indonesia Terhadap Jepang diantaranya adalah:
  1. Perlawanan Militer. Perlawanan terhadap Jepang ini dipimpin/dimotori oleh organisasi militer bentukan Jepang, yaitu PETA (Pembela tanah Air). Perlawanan Peta terhadap Jepang terjadi di :
    • Blitar, dipimpin oleh Sudancho Supriyadi
    • Cilacap, dipimpin oleh Budancho (komandan regu) Khusaeri

    Dua perlawanan oleh Peta ini akhirnya mengalami kegagalan, karena belum dipersiapkan secara matang.
  2. Perlawanan Rakyat. Mengapa perlawanan rakyat Indonesia di berbagai daerah pada masa pendudukan Jepang mayoritas dipelopori oleh para ulama?


    Selain karena kekejaman dan penindasannya kepada bangsa Indonesia, pada masa pendudukan bala tentara Jepang mewajibkan kepada bangsa Indonesia untuk mengikuti tradisi bangsa Jepang untuk melakukan Seikeire. Yaitu suatu tradisi untuk menghormati kearah matahari terbit. Berdasarkan ajaran agama Shinto di Jepang, rakyat Jepang sangat meyakini bahwa Kaisar Jepang adalah keturunan Dewa Matahari (Dewa Tertinggi dalam kepercayaan bangsa Jepang) Amaterasu Omikami. Untuk itu setiap matahari terbit (sekitar pukul 06.00 pagi hari) dalam upacara kecil, para anggota pasukan Jepang melakukan seikeire dengan cara membungkukkan badan kearah matahari terbit.


    Tradisi inilah yang oleh para ulama dan umat Islam dianggap sebagai penghinaan dan menyekutukan Tuhan. Sehingga timbulnya perlawanan-perlawanan rakyat terhadap Jepang diawali dari kaum ulama dan umat Islam. Tercatat dalam sejarah beberapa perlawanan bersenjata seperti :
    1. Perlawanan rakyat Aceh (Cot Plieng) yang dipimpin oleh Ulama Besar Aceh Tengku Abdul Jalil
    2. Perlawanan rakyat Sukamanah, Singaparna (Tasikmalaya) yang di pimpin oleh pimpinan pondok pesantren Sukamanah, Kyai Haji Zaenal Mustofa.



Manfaat-Manfaat Perlawanan atau Pergerakan.


Memanfaatkan Gerakan PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat)
  • Pemimpinnya Empat Serangkai: Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur.
  • Tujuan Jepang bentuk PUTERA adlh agar kaum nasionalis & intelektual menyumbangkan tenaga & pikiran utk Jepang.
  • PUTERA justru membela rakyat, mental dan semangat nasionalisme, cinta tanah air, anti kolonialisme, & imperialisme.
  • April 1944 dibubarkan Jepang.



Memanfaatkan Barisan Pelopor (Syuisyintai)
  • Bagian dari Jawa Hokokai, dipimpin oleh Ir Soekarno.
  • Sebagai penyalur aspirasi nasionalisme dan perkuat pertahanan pemuda.



Memanfaatkan Chuo Sang In (Badan Penasihat Pusat)
  • Dibentuk 5 Sept 1943. Ketuanya Ir. Soekarno (23 Jepang & 20 Indonesia).
  • Bertugas memberi nasihat atau pertimbangan kepada Seiko Sikhikan (pemimpin tertinggi militer Jepang di indonesia).


Baca: KUMPULAN KATA MUTIARA UCAPAN SELAMAT HARI PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 2020 INDONESIA

Bab 3 - Upaya Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia

USAHA PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA


1) Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Konflik antara Indonesia dengan Belanda


Faktor-faktor penyebab terjadinya konflik antara Indonesia-Belanda diantaranya adalah:
  1. Keinginan Belanda untuk menguasai Indonesia
  2. Adanya dukungan tentara sekutu terhadap Belanda
  3. Keinginan bangsa Indonesia untuk mempertahankan
  4. Pihak Belanda Melancarkan agresi militer terhadap wilayah teritorial Republik Indonesia
  5. Semangat anti Kolonialisme berupa perjuangan heroik rakyat di berbagai daerah



2) Peran Dunia Internasional dalam Penyelesaian Konflik Indonesia-Belanda


Peran dunia Internasional dalam ikut menyelesaikan konflik Indonesia – Belanda diantaranya adalah:
  1. PERSERIKATAN BANGSA – BANGSA (PBB). Tanggal 19 Desember 1948 Belanda melancarkan serangan besar-besaran terhadap ibu kota Republik Indonesia di Yogyakarta. Untuk penghentian Agresi Militer II Belanda, PBB membentuk UNCI (United Nations Comission For Indonesia) atau komisi PBB untuk Indonesia.Melalui UNCI yang dipimpin oleh Merle Cochran berhasil menyelenggarakan perundingan Roem-Royen yang ditandatangani pada tanggal 7 mei 1949. Perundingan Roem – Royen kemudian ditindaklanjuti dengan Konferensi meja Bundar (KMB) di Den Haag Belanda. KMB ditandatangani pada tanggal 2 November 1949.
  2. Dukungan bangsa Asia-Afrika. Agresi Militer II yang dilancarkan Belnada Menimbulkan reaksi yang sangat keras dari negara-negara di Asia – Afrika. Amaka atas prakarsa perdana mentri India Pandit Jawaharlal Nehru dan perdana mentri Burma u Nu, pada tanggal 20-25 Januari 1949 diselenggarakan konferensi Asi di New Delhi yang dihadiri oleh utusan dari negara-negara Afganistan, Australia, Burma ( Myanmar ), Sri Langka, Eithiopia, India, Iran, Iraq, Libanon, Pakistan, Phlipina, Saudi Arabia, Suriah, dan Yaman. Wakil-wakil dari Indonesia yang Hadir anatar lain : Mr. A.A. Maramios, Mr. Utojo, Dr. Sudarsono, H. Rasjidi, dan Dr, Soemitro Djojohadikusumo. Tujuan dari konferensi tersebut adalah untuk memberikan dukungan terhadap Indonesia dalam forum PBB.



3) Pengaruh Konflik Indonesia-Belanda terhadap Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia


Pengaruh Konflik Indonesia-Belanda terhadap Keberadaan NKRIadalah:
  1. Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), pada waktu agresi militer belanda pertama. Pada tanggal 25 maret 1947 indonesia dan belanda menandatangani persetujuan linggarjati akan tetapi belanda melakukan pelanggaran terhadap persetujuan itu, persetujuan gencatan yang di adakan sebelumnya dengan menlancarkan agresi militer terhadap pemerintahan indonesia pada tanggal 21 juli 1947. Tujuan belanda tidak dapat melakukannya sekaligus oleh karna itu untuk tahap pertama belanda harus mencapai sasaran sebagai :
    • Bidang politik,Pengepungan ibukota RI dan penghapusan RI dari peta.
    • Bidang ekonomi, perebutan daerah-daerah penghasil bahan makanan dan bahan ekspor
    • Bidang militer, penghancuran TNI Dalam agresi militer pertama ini walaupun belanda berhasil menduduki beberappa daerah kekuasaan RI akan tetapi secara politis Republik Indonesia naik kedudukanya di mata dunia. Negara-negara lain merasa simpati seperti Liga arabyang sejak 18 november 1946 mengakui kemerdekaan indonesia. Dengan demikian dapat menguatkan kedudukan RI terutama di kawasan timur tengah.Dengan adanya agresi militer pertama maka dewan keamanan PBB ikut campur tangan dengan membentuk Komisi Tiga Negara. Melalui serangkaian perundinganya itu perundingan Renviile dan perundingan Kaliurang merupakan upaya untuk mengatasi konflik. Namun belanda menjawab lagi dengan kekerasan yakni melakukan agresi nya yang kedua.
  2. Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, pada waktu Agresi militer belanda kedua. Pada tanggal 18 desember 1948, pukul 23,30 Dr.Beel mengumumkan sudah tidak terikat lagi dengan perundingan Renviile. Pada tanggal 19 desember 1948, pukul 06,00, belanda melancarkan agresinya yang kedua dengan menggempur ibu kota RI. Yogyakarta. Dalam peristiwa ini pimpinan RI di tawan oleh belanda. Mereka adalah Presiden soekarno, wakil presiden moh,Hatta. Syahrir dan sejumlah mentri termasuk mentri luar negeri Agus salim.


    Dengan di tawannya pimpinan negara RI dan jatuhnya Yongyakarta,Dr.Beel menyatakan bahwa Republik indonesia tidak ada lagi. Belanda mengira bahwa dari segi militer aksi itu berhasil dengan gemilang. Belanda menyatakan demikiankarena akan membentuk pemerintah federal. Sementara tanpa keikutsertaan Republik indonesia. padahal Republik indonesia tetap ada dengan di bentuknya pemerintah darurat republik indonesia. Sebab, sebelun pasukan indonesia tiba, pemerintah RI mengirimkan telegram kepada syafruddin perwiranegara, mentri kemakmuran yang sedang berkunjung ke sumatera untuk mendirikan pemerintahan Darurat RI. Seandaynya syafruddin tidak dapat menjalankan tugas, maka presiden soekarno menugaskan kepada Dr.sudarsono,L.N.Palar, dan Mr.A.A.Maramis yang sedang di new delhi untuk membentuk pemerntah pelarian di india.


    Pda tanggal 19 desember 1948 Syafruddin prawiranegara berhasil mendirikan pemerintahan darurat Republik indonesia(PDRI) Di bukittinggi, sumatera itu sampai dengan januari 1949, belanda menambah pasukan nya ke daerah RI untukmenunjukkan bahwa mereka berkuasa. Akan tetapi, kenyataanya belanda hanya menguasai di kota-kota dan jalan raya dan pemerintahan RI masih berlangsung sampai di desa-desa. Rakyat dan TNI bersatu berjuang melawan belanda dengan perang Grilya.


    TNI di bawah pimpinan jendral sudirman menyusun kekuatan yang kemudian melancarkan serangan terhadap belanda. Jendarl sudirman walaupun dalam keadaan sakit masih memimpin perjuangan dengan bergrilya di jawa tengah dan jawa timur dengan menjelajahin daerah-daerah pedesaan, naik gunung turun gunung. Route perjalanan yang di tempuh dari Yogyakarta, surakarta, madiun dankediri. Pada tanggal 23 desember 1948 pemerintah darurat RI di sumatera mengirimkan perintah kepada wakil RI di PBB lewat radio yang isinya bahwa pemerintah RI bersedia memerintahkan penghentian tembak menembak dan memasuki meja perundingan.


    Ketika belanda tidak menaggapi Resolusi Dewan Keamanan PBB tanggal 28 januari 1949 tentang penghentian tembak menembak dan mereka yakin bahwa RI tinggal namanya, di lancarkan Serangan umum 1 maret 1949 sebagai bukti bahwa RI masih ada dan TNI masih kuat. Dalam serangan ini pihak RI berhasil berhasil memukul mundur kedudukan belanda di Yogyakarta selama 6 jam.



4) Aktivitas Diplomasi Indonesia di Dunia Internasional untuk Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia


Salah satu bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan adalah perjuangan Diplomasi, yaitu perjuangan melalui meja perundingan. Adapun perundingan-perundingan tersebut antara lain :
  1. Pertemuan Ir Soekarno dengan Van Mook. Pertemuan antara wakil-wakil Belanda dengan wakil Indonesia diprakarsai oleh Panglima AFNEI yaitu Letnan Jendral Sir Philip Christison pada tanggal 25 Oktober 1945. dalam pertemuan tersebut pihak Indonesia diwakili oleh Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, dan H. Agus Salim, sedangkan pihak Belanda diwakili oleh Van Mook dan Van Der Plas.


    Pertemuan ini merupakan pertemuan untuk menjajagi kesepakatan kedua belah pihak yang berselisih. Presiden Ir. Soekarno mengemukakan kesediaan Pemerintah Republik Indonesia untuk berunding atas dasar pengakuan hak rakyat Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri.


    Sedangkan Van Mook mengemukakan pandangan nya mengenai masalah Indonesia dimasa depan bahwa Belanda ingin menjalankan untuk Indonesia menjadi Negara persemakmuran berbentuk federal yang memiliki pemerintah sendiri di lingkungan kerajaan Belanda.


    Tindakan Van Mook tersebut disalahkan oleh pemerintah Belanda bahkan Van Mook diancam akan dipecat dari jabatannya sebagai Gubernur Hindia Belanda (Indonesia).
  2. Pertemuan Sjahrir dengan Van Mook. Pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 17 November 1946 di Markas Besar Tentara Inggris di Jakarta ( Jalan Imam Bonjol No. 1 ). Dalam pertemuan ini pihak sekutu diwakili oleh Letnan Jendral Christison, pihak Belanda diwakili oleh Van Mook, sedangkan pihak Indonesia diwakili oleh Perdana Mentri Sutan Sjahrir.
  3. Perundingan Sjahrir dengan Van Mook. Perundingan ini bertujuan Untuk mempertemukan kembali pihak Belanda dengan pihak Indonesia, pemerintah Inggris mengirimkan seorang diplomat ke Indonesia yakni Sir Archibald Clark Kerr sebagai penengah.


    Perundingan ini dilakukan pada tanggal 10 Februari 1946. Pada perundingan tersebut Van Mook menyampaikan pernyataan politik pemerintah Belanda antara lain sebagai berikut :
    • Indonesia akan dijadikan Negara Commonwealth berbentuk federasi yang memiliki pemerintahan sendiri di dalam lingkungan kerajaan Belanda
    • Urusan dalam negeri dijalankan Indonesia sedangkan urusan luar negeri dijalankan pemerintah Belanda.



    Selanjutnya pada tanggal 12 Maret 1946 Sjahrir menyampaikan usul balasan yang berisi antara lain sebagai berikut :
    • Republik Indonesia harus diakui sebagai Negara yang berdaulat penuh atas wilayah bekas Hindia Belanda
    • Federasi Indonesia-Belanda akan dilaksanakan pada masa tertentu dan urusan luar negeri dan pertahanan diserahkan kepada suatu badan federasi yang terdiri atas orang-orang Indonesia dengan Belanda.



    Pada tanggal 27 Maret 1946 Sultan Sjahrir mengajukan usul baru kepada Van Mook antara lain sebagai berikut :
    1. Mr. Suwandi, dr. Sudarsono, dan Mr. A.K. Pringgodigdo. Ketiga tokoh ini adalah tokoh yang mewakili Indonesia
    2. Dr. Van Mook, Prof. Logemann, Dr. Idenburgh, Dr. Van Royen, Prof. Van Asbeck, Sultan Hamid II, dan Surio Sentosa. Ketujuh tokoh diatas adalah tokoh yang mewakili Belanda
    3. Sir Archibald Clark Kerr. Tokoh ini Mewakili sekutu atau sebagai penengah



    4. Perundingan yang berlangsung di Hooge Veluwe ini tidak membawa hasil karena Belanda menolak konsep hasil pertemuan Sjahrir-Van Mook-Clark Kerr di Jakarta.
  4. Perundingan Linggarjati. Pemerintah Inggris masih memiliki perhatian besar terhadap penyelesaian pertikaian Indonesia-Belanda dengan mengirim Lord Killearn sebagai pengganti Prof. Schermerhorn.


    Pada tanggal 7 Oktober 1946 Lord Killearn berhasil mempertemukan wakil-wakil pemerintah Indonesia dan Belanda ke meja perundingan yang berlangsung di rumah kediaman Konsul Jendral Inggris di Jakarta. Hasil kesepakatan yaitu antara lain, sebagai berikut :
    • Gencatan senjata diadakan atas dasar kedudukan militer pada waktu itu dan atas kekuatan militer Sekutu serta Indonesia
    • Dibentuk sebuah komisi bersama Gencatan senjata untuk masalah-masalah teknis pelaksanaan gencatan senjata.



    Dalam mencapai kesepakatan di bidang politik antara Indonesia dengan Belanda diadakanlah perundingan Linggarjati yang diadakan pada tanggal 10 November 1946 di Linggarati, sebelah selatan Cirebon. Delegasi Belanda dipimpin oleh Prof. Schermerhorn, dengan anggotanya Max Van Poll, F. de Baer dan H.J. Van Mook. Delegasi Indonesia di pimpin oleh Perdana Mentri Sutan Sjahrir, dengan anggotanya Mr. Moh. Roem, Mr. Amir Sjarifoeddin, Mr. Soesanto Tirtoprodjo, Dr. A.K. Gani, dan Mr. Ali Bordiardjo. Sedangkan sebagai penengahnya adalah Lord Killearn.


    Hasil perundingan Linggarjati ditandatangani pada tanggal 25 Maret 1947, yang isinya adalah sebagai berikut :
    • Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura. Belanda harus sudah meninggalkan daerah de facto paling lambat tanggal 1 Januari 1949.
    • Republik Indonesia dan Belanda akan kerjasama dalam membentuk negara Indonesia Serikat, dengan nama Republik Indonesia Serikat, yang salah satu bagiannya adalah Republik Indonesia.
    • Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya.
  5. Perundingan Renville. Perundingan ini diadakan diatas kapal pengangkat pasukan Angkatan Laut Amerika Serikat “ USS Renville “ yang sedang berlabuh di pelabuhan Tanjong Priok, Jakarta.


    Perundingan Renville dimulai pada tanggal 8 Desember 1947. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Amir Syarifuddin, sedangkan delegasi Belanda dipimpin oleh R. Abdulkadir Widdjojoatmodjo.


    Isi perundingan Renville :
    1. Pemerintah Republik Indonesia mengakui kedaulatan Belanda atas Hindia Belanda sampai pada waktu yang ditetapkan oleh kerajaan Belanda untuk mengakui Negara Indonesia serikat (NIS)
    2. Akan diadakan pemungutan suara untuk menentukan apakah berbagai penduduk Jawa, Madura, dan Sumatera menginginkan daerahnya bergabung dengan Republik Indonesia atau negara bagian lain dari Negara Indonesia Serikat.
    3. Tiap negara ( bagian ) berhak tinggal diluar Negara Indonesia Serikat atau menyelenggarakan hubungan khusus dengan Negara Indonesia Serikat atau dengan Nederland.
  6. Persetujuan Roem-Royen. Pada tanggal 18 Desember 1948 Dr. Bell mengumumkan tidak terikat dengan Perundingan Renville dan dilanjutkan dengan tindakan agresi militernya yang kedua pada tanggal 19 Desember 1948 pada pukul 06.00 pagi dengan menyerang Ibukota Republik Indonesia yang berpusat di Yogyakarta.


    Dengan peristiwa ini Komisi Tiga Negara (KTN) diubah namanya menjadi Komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Indonesia (United Nations Commission for Indonesia atau UNCI). Komisi ini bertugas melancarkan perundingan-perundingan antara Indonesia dengan Belanda.


    Pada tanggal 7 Mei 1949 Mr. Roem selaku ketua delegasi Indonesia dan Dr. Van Royen selaku ketua delegasi Belanda yang masing-masingnya memberikan pernyataan sebagai berikut :
    1. Pernyataan Mr. Moh Roem. Pernyataan tersebut berisi:
      • Mengeluarkan perintah kepada “ Pengikut Republik yang bersenjata “ untuk menghentikan perang gerilya.
      • Bekerjasama dalam hal mengembalikan perdamaian dan menjaga ketertiban dan keamanan.
      • Turut serta dalam Konferensi Meja Bundar di Den Hagg dengan maksud untuk mempercepat “ penyerahan “ kedaulatan yang sungguh-sungguh dan lengkap kepada Negara Indonesia Serikat, dengan tidak bersyarat.
    2. Pernyataan Dr. Van Royen. Pernyataan tersebut berisi:
      • Menyetujui kembalinya Pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta.
      • Menjamin penghentian gerakan-gerakan militer dan pembebasan semua tahanan politik.
      • Tidak akan mendirikan atau mengakui Negara-negara yang berada didaerah-daerah yang dikuasai Republik Indonesia sebelum tanggal 19 Desember 1948 dan tidak akan meluaskan Negara atau daerah dengan merugikan Republik.
      • Menyetujui adanya Republik Indonesia sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat.
      • Berusaha dengan sungguh-sungguh agar Konferensi Meja Bundar segera diadakan setelah Pemerintah Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta.
  7. Konferensi Meja Bundar (KMB). Sebelum dilaksanakannya KMB diadakanlah Konferensi Inter-Indonesia antara wakil-wakil Indonesia dengan BFO ( Bijjenkomst voor Federal Overleg ).


    Pada tanggal 23 Agustus sampai 2 November 1949 diadakanlah Konferensi Meja Bundar di Den Hagg ( Belanda ). Sebagai ketua KMB adalah Perdan Mentri Belanda, Willem Drees. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta, BFO di bawah pimpinan Sultan Hamid II dari Pontianak, dan delegasi Belanda dipimpin oleh Van Maarseveen sedangkan dari UNCI sebagai mediator dipimpin oleh Chritchley.


    Pada tanggal 2 November 1949 berhasil ditandatangani persetujuan KMB. Isi persetujuan KMB adalah sebagai berikut :
    • Belanda mengakui kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat pada Akhir bulan Desember 1949
    • Mengenai Irian Barat pengakuannya ditunda satu tahun setelah pengakuan kedaulatan
    • Antara RIS dan kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia-Belanda yang akan diketuai oleh Ratu Belanda.
    • Segera akan dilakukan penarikan mundur seluruh tentara Belanda.
    • Pembentukan Angkatan Darat Perang RIS ( APRIS ) dengan TNI sebagai intinya.



    Dari hasil KMB itu dinyatakan bahwa pada akhir bulan Desember 1949 Indonesia diakui kedaulatannya oleh Belanda.


    Pada tanggal 27 Desember 1949 diadakanlah penandatanganan pengakuan kedaulatan di negeri Belanda. Pihak Belanda ditandatangani oleh Ratu Juliana, Perdana Mentri Dr. Willem Drees, Mentri Seberang Lautan Mr. AM. J.A Sassen. Sedangkan delegasi Indonesia dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta. Pada waktu yang sama di Jakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Wakil Tertinggi Mahkota AH. J. Lovink menandatangani naskah pengakuan kedaulatan.



5) Perjuangan Rakyat dan Pemerintah di Berbagai Daerah dalam Usaha Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia diantaranya sebagai berikut:
  • Pertempuran Surabaya. Pertempuran bersejarah ini bermula pada 25 Oktober 1945 pasukan Sekutu dipimpin Brigjend. A.W.S. Mallaby (diboncengi Belanda NICA) tiba di pelabuhan Tanjung Perak, sehingga menimbulkan perang besar di Surabaya. Dan Pada awal November 1945 Brigjend Mallaby tewas, lalu pimpinan AFNEI Mayjen R.C. Mansergh pada 9 Nov 945 mengultimatum rakyat Surabaya untuk menyerah tanpa syarat tapi tidak berhasil, justru terjadi pertempuran besar pada 10 Nov 1945 di Surabaya, tokoh penyemangat yang terkenal saat itu adalah Bung Tomo.
  • Pertempuran Ambarawa. Pertempuran bersejarah ini bermula Pada 15-20 oktober 1945 terjadi perlawanan rakyat Semarang selama lima hari, yg menggugurkan 2000 pemuda dan diperingati dengan Monumen Tugu muda. Pada 21 Oktober 1945 tentara sekutu berusaha membebaskan Belanda yang ditawan, namun mendapat perlawanan TKR & pejuang Indonesia lainnya sehingga dikenal dengan Pertempuran Ambarawa yang dipimpin Kol.Isdiman & para pejuang lainnya shg dibuatlah Monumen Palagan Ambarawa.
  • Pertempuran Medan Area & Sekitarnya. Pertempuran ini bermula Pada 10 Desember 1945 tentara sekutu menyerang Medan, akhirnya TKR (Pelopor: Achmad Tahir) & rakyat Medan membentuk Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area berpusat di Sudi Mengerti, Trepes-Medan.



6) Kronologi Berbagai Peristiwa Penting Baik di Tingkat Pusat Maupun Daerah dalam Usaha Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia diantaranya sebagai berikut:
  • Bandung Lautan Api. Peristiwa Sejarah ini bermula pada 17 Oktober 1945 sekutu tiba di Bandung. Kemudian sekutu mengultimatum agar Bandung Utara dikosongkan TRI paling lambat 29 November 1945. 23 Maret 1946 Sekutu ultimatum lagi agar Bandung dikosongkan TRI, namun, TRI membumihanguskan Bandung Selatan sebelum meninggalkan Kota Bandung. Peristiwa itulah yang dikenal Bandung Lautan Api.
  • Puputan Margarana. Peristiwa Penting ini berlatar belakang Pada 2 maret 1946 Belanda tiba di Bali. Kemudian Pada 16 Mei 1946 Kapten J.B.T. Koning meminta berunding dgn I Gusti Ngurah Rai namun ditolak. Dari penolakan tersebut, berlanjut Pada 20 Nov 1946 di Desa Marga, Tabanan terjadi pertempuran habis-habisan (puputan) & I Gusti Ngurah Rai serta pasukannya gugur.
  • Peristiwa Westerling di Makasar. Kronologi Peristiwa Penting berawal saat Gubernur SulSel Dr. GSSJ Ratulangi Pusat Pemuda Nasional Indonesia (PPNI) Untuk menggerakkan perjuangan dibentuk LAKRIS (Laskar Pemberontak Indonesia Sulawesi) salah satu tokohnya Sekjend Robert Wolter Monginsidi. Pada Desember 1946 Raymond Westerling (Belanda) tiba di SulSel untuk “membersihkan” SulSel dari pejuang Republik dan menumpas penentang pembentukan Negara Indonesia Timur.
  • Serangan Umum 1 Maret 1949. Atas persetujuan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, maka Letkol Soeharto memimpin Serangan Umum 1 Maret 1949 yang berhasil menguasai Yogyakarta selama 6 jam yang kabarnya tersiar hingga ke India & New York, AS. Arti penting serangan ini adalah Ke dalam: Meningkatkan semangat pejuang RI, mendukung diplomasi, dan Ke Luar: Menunjukkan kepada Internasional bahwa TNI punya kekuatan, mematahkan moral Belanda.



7) Faktor-Faktor yang Memaksa Belanda Keluar dari Indonesia


Faktor dari Dalam:
  1. Belanda sadar militernya tak cukup kuat tundukkan RI.
  2. Perang, rugikan perkebunan dan pabrik Belanda.
  3. Belanda tidak dapat dukungan politik dari dalam negeri Indonesia.
  4. Pejuang RI tetap bergerilya & serangan umum.



Faktor dari Luar adalah AS ancam hentikan bantuan pembangunan pada Belanda.


Bab 4 - Pasca Pengakuan Kedaulatan RI

1) PROSES KEMBALI KE NKRI


Keinginan rakyat di negara-negara bagian untuk bergabung dengan RI semakin kuat (Pada masa RIS). Oleh karena itu, pemerintah RI mengajukan pemerintah RIS agar mengadakan perundingan dengan Negara Sumatera Timur dan Negara Indonesia Timur untuk membicarakkan pembentukkan kembali negara kesatuan. pada tanggal 19 Mei 1950, tercapai persetujuan antara kedua pemerintahan. Persetujuan itu tertuang dalam 'Piagam Persetujuan' yang menyatakan bahwa pemerinta RI dan RIS sepakat untuk membentuk negara kesatuan. Akhirnya Indonesia resmi menjadi negara kesatuan dengan dasar UUDS (sampai dekrit presiden tahun 1959).


Jatuh Bangun Pemerintahan Masa Demokrasi Liberal


Penyebab jatuh bangunnya kabinet pada masa demokrasi liberal adalah :
  • Dampak dari dipakainya demokrasi liberal dan pemerintahan sistem parlementer yang dari awal sangat tidak sejalan dengan saat proklamasi Indonesia.
  • Banyaknya konflik pada saat suatu kabinet memerintah
  • Masih adanya perundingan yang melibatkan belanda di dalamnya dimana saat itu kabinet yang sedang dipakai di Indonesia tidak berhasil memenangkan perundingan akan dianggap kabinet gagal
  • Sistem pemerintahan Indonesia yang parlementer membuat kabinet condong ke negara yang menganut pemerintahan serupa ( AS ) dan kabinet itu akan dijatuhi mosi tidak percaya dan menyerahkan mandatnya
  • Adanya kekacauan politik dan munculnya gerakan penghancur kesatuan



2) ORDE LAMA


Orde Lama dalam sejarah politik Indonesia merujuk kepada masa pemerintahan Soekarno yang berlangsung dari tahun 1945 hingga 1965. Istilah ini tentu saja tidak digunakan pada saat itu, dan baru dicetuskan pada masa pemerintahan Soeharto yang disebut juga dengan Orde Baru.


1. Sentralisasi Kekuasaan


Sistem pemerintahan ketika itu berubah dari kabinet parlementer menjadi presidensial (Presiden sbg Kepala Negara & Kepala Pemerintahan).


Lalu dibentuk MPRS, yang mengakibatkan penyimpangan UUD 1945, antara lain:
  • Presiden mengangkat Ketua MPRS, A.H. Nasution sbg menteri (pembantu presiden), padahal MPRS adalah lembaga tertinggi Negara.
  • DPR hasil pemilu dibubarkan melalui Penetapan Presiden No.3 tahun 1960, Dengan demikian Sistem Demokrasi Terpimpin berarti pemusatan kekuasaan di tangan Presiden Soekarno.



2. Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS)


Tugas DPAS : memberi jawaban atas pertanyaan presiden & mengajukan usul kepada pemerintah.


Kongres Pemuda di Bandung (Feb 1960)Presiden menyatakan bahwa intisari Manipol : UUD 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, Kepribadian Indonesia (USDEK).


3. Pembentukan Front Nasional


Front Nasional Adalah Ormas yang dibentuk akhir 1959, bertujuan memperjuangkan cita-cita proklamasi & yang terkandung di UUD 1945. Sayangnya, ormas ini menjadi alat PKI untuk mencapai tujuan komunis.


4. Politik Mercusuar


Politik Mercusuar adalah sebuah kebijakan politik luar negeri yang ditempuh pada periode Indonesia era demokrasi terpimpin. Kebijakan ini ditandai dengan pelaksanaan pesta olahraga besar-besaran bernama Games of New Emerging Forces (GANEFO) yang berlangsung antara tahun 1962 hingga tahun 1967.


Politik yang berpandangan bahwa Indonesia adalah mercusuar yang dapat menerangi jalan bagi NEFOS (New Emerging Forces = kekuatan baru yang muncul sebagai negara-negara yang anti imperialisme & kolonialisme ) di seluruh dunia. Adapun contoh Proyek Mercusuar : MONAS, Senayan, Jembatan Ampera Palembang, & GANEFO.


5. Komando Dwikora


Dwikora atau Dwi (dua) Komando Rakyat merupakan seruan komando yang disampaikan oleh Presiden Soekarno ketika kita bersengketa dengan Malaysia untuk menentang berdirinya negara Federasi Malaysia.


Adapun isi Dwi Komando Rakyat (3 Mei 1964):
  1. Perhebat ketahanan revolusi.
  2. Bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaysia, Singapura, Sabah, dan Brunei untuk menggagalkan Negara Boneka Malaysia.



6. Keluar dari PBB


Pada tanggal 7 Januari 1965 Presiden Soekarno mengomandoi keluarnya RI dari PBB krn menolak masuknya Malaysia ke PBB. Akibat Politik konfrontasi tersebut menyebabkan RI diisolasi dari masyarakat internasional.


3) PERKEMBANGAN EKONOMI PASCA KEMERDEKAAN


Menembus Blokade Ekonomi Belanda. Setelah Agustus RI merdeka, Belanda memblokade ekonomi Indonesia shg sulit bagi RI untuk ber-ekspor & impor. Upaya untuk menembusnya antara lain sebagai berikut :
  • Membantu India yang kelaparan dengan mengirim 500.000 ton beras.
  • Mengadakan hubungan dagang langsung dengan negara lain seperti AS.
  • Merehabilitasi pabrik-pabrik gula.
  • Kasimo Plan : anjuran memperbanyak kebun bibit & padi unggul.



Sistem Ekonomi Gerakan Benteng. Sistem ini bertujuan sebagai berikut :
  • Meningkatkan penghasilan Negara, melalui peninjauan kembali kebijakan moneter.
  • Menasionalisasi de Javasche bank menjadi Bank Indonesia (BI).
  • Dengan “Program Benteng” berarti pengusaha pribumi memiliki kesempatan berpartisipasi membangun perekonomian nasional.



Nasionalisasi Ekonomi Masyarakat. Untuk menasionalisasi ekonomi, beberapa program dijalankan, diantaranya :
  • Prioritas program adalah “Kebijakan Indonesianisasi” (pengusaha pribumi mengubah ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional).
  • Perusahaan asing wajib melatih & member tanggung jawab kpd tenaga Indonesia utk menduduki jabatan staf.
  • Mendirikan perusahaan Negara.
  • Menyediakan kredit.
  • Memberikan perlindungan dlm persaingan dgn perusahaan asing.



Bab 5 - Perubahan Sosial Budaya

1) HAKEKAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA


Perubahan itu dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan diantaranya,
  • Peralatan dan perlengkapan hidup mencakup pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat produksi, dan transportasi.
  • Mata pencaharian dan sistem ekonomi meliputi pertanian, peternakan, dan sistem produksi.
  • Sistem kemasyarakatan mencakup sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, dan sistem perkawinan.
  • Bahasa dahulu disampaikan secara lisan. Sekarang bahasa dapat disampaikan melalui beragam media, seperti tulisan, sandi, dan sebagainya.
  • Kesenian mencakup seni rupa, seni suara, dan seni tari.
  • Sistem pengetahuan berkaitan dengan teknologi.
  • Religi atau sistem kepercayaan dahulu kala berwujud sistem keyakinan dan gagasan tentang dewa, roh halus, dan sebagainya.



Berikut ini pengertian perubahan sosial yang dikemukakan oleh para ahli sosiologi :
  • Menurut Max Iver mengemukakan bahwa perubahan sosial berarti perubahan dalam hubungan sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial (dalam buku A Text Book of Sociology).
  • Menurut Kingsley Davis mengemukakan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat (dalam buku Human Society).
  • Menurut Selo Sumardjan mengartikan perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat (dalam buku Perubahan Sosial di Yogyakarta).



Jadi, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan struktur dan fungsi sosialnya. Oleh karena itu, perubahan sosial berkaitan erat dengan perubahan kebudayaan dan seringkali perubahan sosial berakibat pada perubahan budaya.


Berikut ini pengertian perubahan sosial budaya dari beberapa tokoh:
  • Max Weber berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakats ebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur (dalam buku Sociological Writings).
  • Menurut W. Kornblum berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu lama (dalam buku Sociology in Changing World).



2) PERBEDAAN & HUBUNGAN PERUBAHAN SOSIAL & BUDAYA


Perubahan sosial dan budaya memiliki satu aspek yang sama, yaitu kedua-keduanya bersangkut paut dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan tentang cara suatu masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.


Perbedaan antara perubahan sosial dan budaya dapat dilihat dari arahnya. Perubahan sosial merupakan perubahan dalam segi struktur dan hubungan sosial, sedangkan perubahan budaya merupakan perubahan dalam segi budaya masyarakat. Perubahan sosial terjadi dalam segi distribusi kelompok umur, jenjang pendidikan, dan tingkat kelahiran penduduk. Perubahan budaya meliputi penemuan dan penyebaran masyarakat, perubahan konsep nilai susila dan moralitas, bentuk seni baru dan kesetaraan gender.


Dengan demikian, suatu perubahan dikatakan sebagai perubahan sosial budaya apabila memiliki karakteristik sebagai berikut.
  • Tidak ada masyarakat yang perkembangannya berhenti karena setiap masyarakat mengalami perubahan secara cepat ataupun lambat.
  • Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan akan diikuti perubahan pada lembaga sosial yang ada.
  • Perubahan yang berlangsung cepat biasanya akan mengakibatkan kekacauan sementara karena orang akan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.
  • Perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau spiritual saja karena keduanya saling berkaitan.



3) BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL & BUDAYA


Perubahan Evolusi dan Revolusi. Perubahan evolusi dan revolusi adalah sebagai berikut.
  • Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses yang lambat dan dalam waktu yang cukup lama tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan.
  • Perubahan revolusi adalah perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak ada kehendak atau direncanakan sebelumnya. Perubahan ini terjadi bisa karena sudah direncanakan sebelumnya atau tidak sama sekali.



Perubahan yang Dikehendaki dan Tidak Dikehendaki. Perubahan yang direncanakan adalah perubahan yang terjadi karena adanya perkiraan atau perencanaan oleh pihak-pihak yang menghendaki perubahan tersebut. (agen of change). Misalnya, perubahan yang dilakukan pemerintah melalui perundang-undangan untuk melarang anggota dewan merangkap sebagai pegawai negeri sipil.


Perubahan yang tidak direncanakan adalah perubahan yang berlangsung di luar kehendak dan pengawasan masyarakat. Perubahan ini biasanya menimbulkan pertentangan yang merugikan kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Misalnya, kecenderungan untuk mempersingkat prosesi adat pernikahan yang memerlukan biaya besar dan waktu lama meskipun perubahan ini tidak dikehendaki masyarakat tapi tidak sanggup untuk menghindarinya.


Perubahan Kecil dan Besar. Perubahan kecil diartikan perubahan yang terjadi pacta unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contohnya perubahan model pakaian, rambut, sepatu, dan lain-lain yang tidak berpengaruh signifikan terhadap masyarakat keseluruhan sebab tidak menimbulkan perubahan pada lembaga kemasyarakatan.


Perubahan besar adalah perubah­an yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang memberi pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contohnya, pengelolaan pertanian dengan pemakaian alat pertanian dari mesin (traktor) pada masyarakat agraris merupakan perubahan yang membawa pengaruh besar.


4) FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA


Perubahan sosial budaya merupakan segala perubahan pada lembaga kemasyarakatan pada suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial dan nilai-nilai yang ada di dalamnya, serta pola perilaku di antara kelompok dalam masyarakat tersebut. Menurut Mac Iver, perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam hubungan sosial ataupun perubahan yang terjadi terhadap keseimbangan hubungan sosial.


Maka dari itu kita dapat mengatakan bahwa perubahan sosial budaya merupakan perubahan yang terjadi di dalam lembaga sosial masyarakat dan struktur sosial. Perubahan sosial terjadi pada beberapa hal, seperti perubahan perilaku, teknologi, sistem sosial dan norma. Perubahan-perubahan yang terjadi memberi pengaruh terhadap individu di dalam masyarakat tertentu.


Adapun penyebab terjadinya perubahan sosial budaya dalam masyarakat adalah sebagai berikut :


1. Faktor Internal, faktor perubahan sosial yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri.


a. Perubahan jumlah penduduk


Pertumbuhan penduduk menyebabkan perubahan sosial karena adanya kelahiran dan kematian sehingga terjadi perubahan dalam struktur masyarakat, perpindahan penduduk juga menjadi alasan perubahan sosial, yaitu transmigrasi atau urbanisasi.


b. Penemuan-penemuan baru


Semakin berkembangnya zaman, maka semakin kompleks pula kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia yang semakin kompleks ini menyebabkan lahirnya penemuan-penemuan baru yang mendukung pemenuhan kebutuhan manusia. Penemuan ini lah yang akan menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat.
  • Discovery, ialah penemuan baru dalam unsur kebudayaan yang dapat berupa gagasan atau alat yang dihasilkan oleh seorang individu atau suatu kelompok yang berada di dalam masyarakat.
  • Invention, ialah discovery (penemuan) yang mana telah diterima, telah diakui, serta telah diterapkan oleh masyarakat.
  • Inovasi, ialah suatu penemuan baru yang telah menyebar pada masyarakat, dikenal, dan kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat luas.



c. Konflik dalam masyarakat. Suatu konflik dapat memecahkan ikatan sosial.


d. Pemberontakan atau Revolusi.


Pemberontakan terjadi karena adanya ketidakpuasan yang dirasakan sebagian masyarakat. Kondisi ini akan menimbulkan revolusi sebagai bentuk dari pemberontakan, dan akan membawa perubahan yang besar dalam tubuh masyarakat.


2. Faktor Eksternal, faktor perubahan sosial yang berasal dari luar.


a. Lingkungan alam fisik yang terdapat di sekitar manusia


Perubahan lingkungan fisik yang dimaksud adalah seperti gempa bumi, banjir besar, angina taufan, dan lain sebagainya. Adanya perubahan lingkungan akan memaksa masyarakat untuk pindah ke tempat tinggal yang baru, dan ketika suatu masyarakat mendiami tempat baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru tersebut.


b. Peperangan


Peperangan yang terjadi antar negara akan menyebabkan terjadinya perubahan yang mendasar, yaitu seluruh wujud budaya seperti sistem sosial, sistembudaya, unsur-unsur budaya fisik dan seluruh unsur budaya, yaitu ekonomi, bahasa, teknologi, sistem pengetahuan, kesenian, kemasyarakatan, dan sistem religi.


c. Adanya pengaruh budaya lain yaitu dengan melalui difusi, akulturasi, serta asimilasi.


Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya


Terdapat sebanyak 5 macam bentuk dari faktor pendorong dari adanya perubahan sosial dan juga budaya.
  1. Terdapat sebuah bentuk dari kontak yang dilakukan dengan budaya lainnya
  2. Terdapat sebuah bentuk dari kemajuan dari sebuah sistem pendidikan yang berada pada sebuah negara
  3. Terdapat sebuah bentuk sikap untuk memberikan penghargaan kepada sebuah bentuk dari karya yang diciptakan oleh penduduknya
  4. Terdapat sebuah bentuk sistem dari masyarakat yang memiliki pemikiran yang dimana terbuka
  5. Terdapat sebuah bentuk dari ketidakpuasan yang dimiliki oleh seluruh masyarakat terhadap masing-masing macam bentuk dari bidang yang terdapt pada sebuah bentuk kehidupan tertentu



Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya


Masyarakat akan selalu mengalami perkembangan baik secara fisik maupun intelektualitas. Masyarakat akan selalu mengalami perkembangan, baik itu ke arah yang lebih baik maupun tidak. Berikut ini ialah merupakan beberapa faktor yang menjadi penghambat perubahan sosial budaya :
  1. Kurangnya hubunagn dengan kelompok masyarakat lain
  2. Sistem pendidikan yang hanya stagnan
  3. Vested interest atau keinginan untuk mempertahankan nilai-nilai tradisional yang ada
  4. Komposisi penduduk yang homogen
  5. Sikap acuh pada hasil karya yang telah dibuat oleh orang lain
  6. Ketakutan akan hilangnya tradisi akibat pengaruh budaya baru
  7. Tidak ada toleransi terhadap keragaman budaya
  8. Cepat merasa puas pada kondisi saat ini
  9. Sistem stratifikasi sosial yang tertutup
  10. Adanya hambatan ideologis



Ringkasan Materi lainnya




Demikianlah topic Ringkasan / Rangkuman Materi Mapel IPS untuk Kelas 9 MTs/SMP dengan pembahasan tiap bab pada Semeter ganjin dan genap dalam artikel yang dapat dishare cgtrend.blogspot.com, semoga bermanfaat!!

Posting Komentar untuk "RINGKASAN MATERI IPS KELAS 9 MTS/SMP, TIAP BAB LENGKAP!"