HARI RAYA IDUL ADHA: MAKNA BERKURBAN PADA HARI LEBARAN HAJI

Topic Idul Adha - Berkurban merupakan bagian dari syariat Islam yang sudah ada semenjak manusia ada. Ketika putra-putra Nabi Adam AS diperintahkan berkurban. Maka Allah swt menerima kurban yang baik dan diiringi ketakwaan dan menolak kurban yang buruk. Sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an surat al-Maidah ayat 27, yang artinya: "Dan ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, Maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu! "berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa."


https://cgtrend.blogspot.com/


Baca: KATA-KATA UCAPAN SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 10 DZULHIJJAH 1441 H TAHUN 2020


Kurban dengan ucapan lain yang diceritakan dalam al-Qur’an adalah Kurban keluarga Ibrahim AS saat beliau diperintahkan Allah swt untuk mengkurbankan putranya, Ismail AS disebutkan dalam surat assafaat ayat 102, yang artinya:" Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."


Kemudian kurban ditetapkan oleh Rasulullah SAW sebagai bagian dari syariah Islam, syiar dan ibadah kepada Allah SWT sebagai rasa syukur atas nikmat kehidupan. Penyembelihan hewan kurban adalah ritual tahunan selamat Hari Raya Idul Adha dan ketiga hari Tasyrik, yakni 11, 12, 13 Dzulhijjah. Lalu apa sebenarnya hikmah dan makna berkurban pada hari raya lebaran haji atau Idul Adha. Berikut cgtrend.blogspot.com rangkum beberapa hikmah makna dan esensi dari berkurban pada hari raya Idul Adha sebagai informasi dan referensi dalam menyambut lebaran qurban tahun 2020:


MAKNA PERTAMA: KETAQWAAN

Pengertian taqwa berhubungan erat dengan ketaatan seorang hamba pada Sang Khalik dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Nya. Koridor agama (Islam) mengemas kehidupan secara harmoni seperti halnya kehidupan dunia-akherat. Bahwa meraih kehidupan baik (hasanah) di akhirat kelak perlu melalui kehidupan di dunia yang merupakan ladang untuk memperbanyak kebajikan dan memohon ridho Nya agar tercapai kehidupan dunia dan akherat yang hasanah. Sehingga kehidupan di dunia tidak terpisah dari upaya meraih kehidupan hasanah di akhirat nanti. Tingkat ketakwaan (baca: taqwa) seseorang dengan demikian dapat diukur dari kepeduliannya terhadap sesamanya.


MAKNA KEDUA: KEDEKATAN ATAU MEMPERERAT HUBUNGAN ANTAR SESAMA

Sesuai makna dari kata Qurban yang berasal dari kata Quraba atau dekat, ibadah qurban pada hari Idul Adha memiliki makna kedekatan. Tak hanya mendekatkan diri kepada Allah SWT, Idul Adha juga menjadi sarana mendekatkan diri pada sesema terutama keluarga dan sanak saudara.


MAKNA KETIGA: PENINGKATAN KUALITAS DIRI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

hikmah makna dan esensi dari berkurban pada hari raya Idul Adha sebagai informasi dan referensi dalam menyambut lebaran qurban tahun 2020 adalah memperkukuh empati, kesadaran diri, pengendalian dan pengelolaan diri yang merupakan cikal bakal akhlak terpuji seorang Muslim. Akhlak terpuji dicontohkan Nabi seperti membantu sesama manusia dalam kebaikan, kebajikan, memuliakan tamu, mementingkan orang lain (altruism) dan senantiasa sigap dalam menjalankan segala perintah agama dan menjauhi hal-hal yang dilarang. Dalam Al Quran disebutkan bahwa Nabi Muhammad memiliki akhlak yang agung (QS Al-Qalam: 4). Dalam Islam kedudukan akhlak sangat penting merupakan “buah” dari pohon Islam berakarkan akidah dan berdaun syari”ah. Segala aktivitas manusia tidak terlepas dari sikap yang melahirkan perbuatan dan tingkah laku manusia. Sebaliknya, akhlak tercela dipastikan berasal dari orang yang bermasalah dalam keimanan merupakan manisfestasi dari sifat-sifat syetan dan iblis. Dari sejarahnya itu, maka lahirlah kota Makkah dan Ka’bah sebagai kiblat umat Islam seluruh dunia, dengan air zam-zam yang tidak pernah kering, sejak ribuan tahunan yang silam, sekalipun tiap harinya dikuras berjuta liter, sebagai tonggak jasa seorang wanita yang paling sabar dan tabah yaitu Siti Hajar dan putranya Nabi Ismail.




hikmah dan makna berkurban pada hari raya lebaran haji atau yang dapat diambil dari pelaksanaan shalat Idul Adha, bahwa hakikat manusia adalah sama. Yang membedakan hanyalah taqwanya. Dan bagi yang menunaikan ibadah haji, pada waktu wukuf di Arafah memberi gambaran bahwa kelak manusia akan dikumpulkan dipadang mahsyar untuk dimintai pertanggung jawaban.


Jadi itulah topic hari raya Idul Adha dengan informasi tentang makna berkurban pada hari raya lebaran haji sebagai gambaran umum bagi teman pengunjung blog cgtrend. Demikian tulisan tentang Berkurban yang merupakan bagian dari syariat Islam yang sudah ada semenjak manusia ada dari cgtrend.blogspot.com semoga bermanfaat!!!

Posting Komentar untuk "HARI RAYA IDUL ADHA: MAKNA BERKURBAN PADA HARI LEBARAN HAJI"