Hari Juang Kartika Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) pada hakikatnya dilandasi oleh sebuah peristiwa bersejarah dan penting dalam mempertahankan kemerdekaan 75 tahun silam di Kota Ambarawa. Peristiwa pertempuran tersebut dikenal dengan Palagan Ambarawa. Perang terjadi selama empat hari pada pertengahan Desember 1945. Sambut 15 Desember 2020, TNI Angkatan Darat mengusung tema "Bersama Kita Bisa". "Tema ini sejalan dengan gambar logo yang diliris resmi oleh tniad.mil.id Adapun gambar logo yang cgtrend.blogspot.com maksud adalah sebagaimana berikut:
Mengetahu Belanda melancarkan Agresi Militer II, maka Panglima Besar Jenderal Soedirman pada pukul 08,00 WIB segera mengeluarkan perintah kilat No 1/PB/D/48 tanggal 19 Desember 1948 (oleh Soepardjo Rustam teks Perintah Kilat tersebut diberikan kepada Utoyo Kolopaking agar disiarkan secara luas melalui RRI Yogya) yang ditunjukan kepada Angkatan Perang RI untuk melawan musuh dengan melaksanakan Gerilya. Saat melaporkan kepada Presiden Soekarno tentang situasi yang sedang dihadapi, Panglima Besar Jenderal Soedirman menyatakan akan tetap meneruskan perjuangan "met of zonder pemerintah, tentara akan berjuang terus". Kemudian setelah mengamankan keluarganya disuatu tempat beliau segera berangkat keluar kota untuk memimpin gerilya melawan Belanda.
Aktifnya satuan-satuan TNI melaksanakan perang gerilya sangat merepotkan operasi Polisionil yang dilakukan oleh Militer Belanda. Hal ini tidak luput dari Komando Pengendalian yang kosisten oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman. Serangan-serangan sukses yang dilakukan satuan-satuan TNI saat itu, antara lain : Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogya, Serangan Offensif 4 hari 4 malam di Solo 7-10 Agustus 1949 dan lain-lain diseluruh wilayah Indonesia.
Dengan Keputusan Panglima Besar Jenderal Soedirman mengeluarkan Perintah Kilat No. 1/PB/D/48 tanggal 19 Desember 1978 maka satuan-satuan Angkatan Perang yang di dukung masyarakat melaksanakan Perang Gerilya di seluruh daerah, karena Persenjataan dan Perlengkapan yang sangat terbatas dan seadanya tidak ada jalan lain kecuali menggunakan cara-cara Infanteri dalam menghadapi Tentara Belanda sehingga setiap Pertempuran dapat dimenangkan. Tidak berlebihan bila tanggal 19 Desember 1948 tersebut merupakan Hari Kebanggaan "Infanteri".
Dari peristiwa bersejarah dikeluarkannya Perintah Kilat No 1/PB/D/48 tanggal 19 Desember yang secara nyata telah memberikan bukti kepada dunia akan keberadaan Tentara Nasional Indonesia masih tetap Eksi serta memaksa Belanda untuk mengakui kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka tanggal 19 Desember ditetapkan sebagai Hari Infanteri dan di peringati setiap tahun yang kini dikenal sebagai Hari Juang Kartika Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD).
Pada masa mempertahankan kemerdekaan ini, banyak rakyat Indonesia membentuk laskar-laskar perjuangan sendiri atau badan perjuangan rakyat. Usaha pemerintah Indonesia untuk menyempurnakan tentara kebangsaan terus berjalan, sambil bertempur dan berjuang untuk menegakkan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa. Untuk mempersatukan dua kekuatan bersenjata yaitu TRI sebagai tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat, maka pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI) secara resmi.
Setelah Konferensi Meja Bundar (KMB) pada bulan Desember 1949, Indonesia berubah menjadi negara federasi dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS). Sejalan dengan itu maka dibentuk pula Angkatan Perang RIS (APRIS) yang merupakan gabungan antara TNI dan KNIL. Pada tanggal 17 Agustus 1950, RIS dibubarkan dan Indonesia kembali menjadi negera kesatuan, sehingga APRIS berganti nama menjadi Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI).
Pada tahun 1962, dilakukan upaya penyatuan antara angkatan perang dengan kepolisian negara menjadi sebuah organisasi yang bernama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Penyatuan satu komando ini dilakukan dengan tujuan untuk mencapai tingkat efektifitas dan efisiensi dalam melaksanakan perannya dan menjauhkan pengaruh dari kelompok politik tertentu.
Pada tahun 1998 terjadi perubahan situasi politik di Indonesia. Perubahan tersebut berpengaruh juga terhadap keberadaan ABRI. Pada tanggal 1 April 1999 TNI dan Polri secara resmi dipisah menjadi institusi yang berdiri sendiri. Sebutan ABRI sebagai tentara dikembalikan menjadi TNI, sehingga Panglima ABRI menjadi Panglima TNI.
2. Selamat Hari Juang Kartika, Jaya Selalu TNI AD.
3. Hari Juang Kartika TNI Angkatan Darat merupakan tanggal khusus bagi Korps Infanteri TNI AD dan diperingati setiap tanggal 15 Desember untuk mengenang Pertempuran Ambarawa. Tahun 2020 Bersama TNI Kita Bisa ... Tidak saja kepada mereka yang berjuang di garis depan melawan virus COVID-19, tapi untuk semua anak bangsa untuk merebut dan menjamin masa depan anak cucu kita kelak. Tetaplah berjuang dan yakinlah pasti kita bisa...
4. Ucapan-ucapan selamat pada Hari Juang TNI Angkatan Darat “15 Desember 1945 - 15 Desember 2020” dari cgtrend.blogspot.com, bersama kita nyanyikan lagu KITA BISA dengan Arrange : Ajendam VI/Mlw. Berikut liriknya:
KEINDAHAN TAK SEMUDAH YANG DI ANGAN
UNTUK MENGGAPAINYA DAN MERAIH DIA
AKAN ADA PENGORBANAN YANG TERDALAM
NAMUN TAKKAN MENGHILANGKAN SEMUA ASA
TAKKAN BERHENTI JIWA RAGA UNTUK BERJUANG
BAGAIKAN DI MEDAN PERANG DI GARDA TERDEPAN
PERTARUHKAN NYAWA, DEMI SEMUA JIWA
JANGAN PERNAH ADA KATA PUTUS ASA
TETAP BERDOA DAN SLALU BERUSAHA
BESAR HATI SABAR TENANG MENGHADAPI
BERSAMA KITA KAN BISA MELALUI
MENGUATKAN HATI KITA SALING MOTIVASI
DAN TEGAR MENJAGA KEKUATAN RAGA INI
BADAIKAN TERHENTI, BERGANTI PELANGI
Reff.
KITA KAN BISA
YAKINLAH BISA
LEWATI COBAAN BERJUANG BERSAMA
PERCAYA PADA
TUHAN YANG KUASA,
KAN MEMBERIKAN PERTOLONGANNYA
KITA BISA (2X)
YAKIN BISA
PASTI BISA
KITA KAN BISA
YAKINLAH BISA
LEWATI COBAAN BERJUANG BERSAMA
PERCAYA PADA
TUHAN YANG KUASA,
KAN MEMBERIKAN PERTOLONGANNYA
KITA KAN BISA
YAKINLAH BISA
LEWATI COBAAN BERJUANG BERSAMA
PERCAYA PADA
TUHAN YANG KUASA
KAN MEMBERIKAN PERTOLONGANNYA
KESEDIHAN BERGANTI BAHAGIA
YAKINLAH KITA BERSAMA BISA
YAKINLAH DI HATI KITA BISA
Dari lubuk hati ini bukan sekedar sejarah dan tema Hari Juang Kartika Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) pada hakikatnya dilandasi oleh sebuah peristiwa bersejarah dan penting dalam mempertahankan kemerdekaan 75 tahun silam di Kota Ambarawa, namun mari bersama cgtrend.blogspot.com saling menguatkan di masa pendemi ini agar bangsa kita mampu melewati cobaan dan yakinlah kesedihan berganti bahagia tentu pesan ini bukan sekedar ucapan-ucapan semata!
Gambar tema dan logo hari juang tni ad tahun 2020 |
SEJARAH SINGKAT HARI JUANG TNI AD
Pada tanggal 19 Desember 1948 pukul 06,00 WIB Tentara Belanda dipimpin Jenderal Spoor terdiri dari Divisi A,B dan C yang modern di Jawa yang berupa gabungan 2 Divisi KNIL dan Divisi KL serta 3 Brigade di Sumatra melancarkan Agresi Militer II dengan mengebom Maguwo dan menerjunkan 'Paratroppen'nya, selanjutnya dengan cepat menyerbu Kota Yogyakarta dan mengepung gedung Agung Yogya dimana sebagian besar pejabat negara ada di dalamnya. Menghadapi situasi demikian berdasarkan pertimbangan politik anggota Kabinet memutuskan untuk menyerahkan diri dan memberi mandat kepada Mr. Syarifudin Prawiranegara untuk membentuk Pemerintah Darurat Sementara (PDRI) di Sumatra guna melanjutkan perjuangan diplomasi.Mengetahu Belanda melancarkan Agresi Militer II, maka Panglima Besar Jenderal Soedirman pada pukul 08,00 WIB segera mengeluarkan perintah kilat No 1/PB/D/48 tanggal 19 Desember 1948 (oleh Soepardjo Rustam teks Perintah Kilat tersebut diberikan kepada Utoyo Kolopaking agar disiarkan secara luas melalui RRI Yogya) yang ditunjukan kepada Angkatan Perang RI untuk melawan musuh dengan melaksanakan Gerilya. Saat melaporkan kepada Presiden Soekarno tentang situasi yang sedang dihadapi, Panglima Besar Jenderal Soedirman menyatakan akan tetap meneruskan perjuangan "met of zonder pemerintah, tentara akan berjuang terus". Kemudian setelah mengamankan keluarganya disuatu tempat beliau segera berangkat keluar kota untuk memimpin gerilya melawan Belanda.
Aktifnya satuan-satuan TNI melaksanakan perang gerilya sangat merepotkan operasi Polisionil yang dilakukan oleh Militer Belanda. Hal ini tidak luput dari Komando Pengendalian yang kosisten oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman. Serangan-serangan sukses yang dilakukan satuan-satuan TNI saat itu, antara lain : Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogya, Serangan Offensif 4 hari 4 malam di Solo 7-10 Agustus 1949 dan lain-lain diseluruh wilayah Indonesia.
Dengan Keputusan Panglima Besar Jenderal Soedirman mengeluarkan Perintah Kilat No. 1/PB/D/48 tanggal 19 Desember 1978 maka satuan-satuan Angkatan Perang yang di dukung masyarakat melaksanakan Perang Gerilya di seluruh daerah, karena Persenjataan dan Perlengkapan yang sangat terbatas dan seadanya tidak ada jalan lain kecuali menggunakan cara-cara Infanteri dalam menghadapi Tentara Belanda sehingga setiap Pertempuran dapat dimenangkan. Tidak berlebihan bila tanggal 19 Desember 1948 tersebut merupakan Hari Kebanggaan "Infanteri".
Dari peristiwa bersejarah dikeluarkannya Perintah Kilat No 1/PB/D/48 tanggal 19 Desember yang secara nyata telah memberikan bukti kepada dunia akan keberadaan Tentara Nasional Indonesia masih tetap Eksi serta memaksa Belanda untuk mengakui kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka tanggal 19 Desember ditetapkan sebagai Hari Infanteri dan di peringati setiap tahun yang kini dikenal sebagai Hari Juang Kartika Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD).
SEJARAH TNI AD
Sejarah Tentara Nasional Indonesia (TNI) dibentuk melalui perjuangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dari ancaman Belanda yang ingin kembali berkuasa menjajah Indonesia melalui kekerasan senjata. TNI pada awalnya merupakan organisasi yang bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR). Kemudian pada tanggal 5 Oktober 1945 menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan selanjutnya diubah kembali menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).Pada masa mempertahankan kemerdekaan ini, banyak rakyat Indonesia membentuk laskar-laskar perjuangan sendiri atau badan perjuangan rakyat. Usaha pemerintah Indonesia untuk menyempurnakan tentara kebangsaan terus berjalan, sambil bertempur dan berjuang untuk menegakkan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa. Untuk mempersatukan dua kekuatan bersenjata yaitu TRI sebagai tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat, maka pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI) secara resmi.
Setelah Konferensi Meja Bundar (KMB) pada bulan Desember 1949, Indonesia berubah menjadi negara federasi dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS). Sejalan dengan itu maka dibentuk pula Angkatan Perang RIS (APRIS) yang merupakan gabungan antara TNI dan KNIL. Pada tanggal 17 Agustus 1950, RIS dibubarkan dan Indonesia kembali menjadi negera kesatuan, sehingga APRIS berganti nama menjadi Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI).
Pada tahun 1962, dilakukan upaya penyatuan antara angkatan perang dengan kepolisian negara menjadi sebuah organisasi yang bernama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Penyatuan satu komando ini dilakukan dengan tujuan untuk mencapai tingkat efektifitas dan efisiensi dalam melaksanakan perannya dan menjauhkan pengaruh dari kelompok politik tertentu.
Pada tahun 1998 terjadi perubahan situasi politik di Indonesia. Perubahan tersebut berpengaruh juga terhadap keberadaan ABRI. Pada tanggal 1 April 1999 TNI dan Polri secara resmi dipisah menjadi institusi yang berdiri sendiri. Sebutan ABRI sebagai tentara dikembalikan menjadi TNI, sehingga Panglima ABRI menjadi Panglima TNI.
Cgtrend TNI lainnya:
UCAPAN HARI JUANG TNI AD TAHUN 2020 KE-75 TAHUN
1. cgtrend mengucapkan Selamat Hari Juang TNI Angkatan Darat “15 Desember 2020” -Bersama Kita Bisa-2. Selamat Hari Juang Kartika, Jaya Selalu TNI AD.
3. Hari Juang Kartika TNI Angkatan Darat merupakan tanggal khusus bagi Korps Infanteri TNI AD dan diperingati setiap tanggal 15 Desember untuk mengenang Pertempuran Ambarawa. Tahun 2020 Bersama TNI Kita Bisa ... Tidak saja kepada mereka yang berjuang di garis depan melawan virus COVID-19, tapi untuk semua anak bangsa untuk merebut dan menjamin masa depan anak cucu kita kelak. Tetaplah berjuang dan yakinlah pasti kita bisa...
4. Ucapan-ucapan selamat pada Hari Juang TNI Angkatan Darat “15 Desember 1945 - 15 Desember 2020” dari cgtrend.blogspot.com, bersama kita nyanyikan lagu KITA BISA dengan Arrange : Ajendam VI/Mlw. Berikut liriknya:
KEINDAHAN TAK SEMUDAH YANG DI ANGAN
UNTUK MENGGAPAINYA DAN MERAIH DIA
AKAN ADA PENGORBANAN YANG TERDALAM
NAMUN TAKKAN MENGHILANGKAN SEMUA ASA
TAKKAN BERHENTI JIWA RAGA UNTUK BERJUANG
BAGAIKAN DI MEDAN PERANG DI GARDA TERDEPAN
PERTARUHKAN NYAWA, DEMI SEMUA JIWA
JANGAN PERNAH ADA KATA PUTUS ASA
TETAP BERDOA DAN SLALU BERUSAHA
BESAR HATI SABAR TENANG MENGHADAPI
BERSAMA KITA KAN BISA MELALUI
MENGUATKAN HATI KITA SALING MOTIVASI
DAN TEGAR MENJAGA KEKUATAN RAGA INI
BADAIKAN TERHENTI, BERGANTI PELANGI
Reff.
KITA KAN BISA
YAKINLAH BISA
LEWATI COBAAN BERJUANG BERSAMA
PERCAYA PADA
TUHAN YANG KUASA,
KAN MEMBERIKAN PERTOLONGANNYA
KITA BISA (2X)
YAKIN BISA
PASTI BISA
KITA KAN BISA
YAKINLAH BISA
LEWATI COBAAN BERJUANG BERSAMA
PERCAYA PADA
TUHAN YANG KUASA,
KAN MEMBERIKAN PERTOLONGANNYA
KITA KAN BISA
YAKINLAH BISA
LEWATI COBAAN BERJUANG BERSAMA
PERCAYA PADA
TUHAN YANG KUASA
KAN MEMBERIKAN PERTOLONGANNYA
KESEDIHAN BERGANTI BAHAGIA
YAKINLAH KITA BERSAMA BISA
YAKINLAH DI HATI KITA BISA
Dari lubuk hati ini bukan sekedar sejarah dan tema Hari Juang Kartika Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) pada hakikatnya dilandasi oleh sebuah peristiwa bersejarah dan penting dalam mempertahankan kemerdekaan 75 tahun silam di Kota Ambarawa, namun mari bersama cgtrend.blogspot.com saling menguatkan di masa pendemi ini agar bangsa kita mampu melewati cobaan dan yakinlah kesedihan berganti bahagia tentu pesan ini bukan sekedar ucapan-ucapan semata!
Posting Komentar untuk "SEJARAH DAN TEMA HARI JUANG TNI AD TAHUN 2020 SERTA UCAPAN"