UNSUR & PENGERTIAN CERPEN

Cerita Pendek (Cerpen). cgtrend.blogspot.com: Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra berbentuk prosa dengan kisahan yang pendek dengan kesan tunggal dan terpusat pada satu tokoh dalam suatu situasi. Cerpen terbangun dari dua unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik cerpen meliputi, tema, amanat, latar (setting), sudut pandang (point of view), tokoh dan penokohan, diksi/pilihan kata/gaya bahasa, dan sebagainya. Adapun unsur-unsur pembentuk cerpen meliputi nilai sosial, politik, biografi pengarang dan sebagainya. Banyak hal yang terkandung dalam cerpen, di dalam cerpen terdapat watak tokoh cerpen, amanat, serta sejumlah permasalahan yang dihadapi tokoh cerpen merupakan potret kehidupan nyata disajikan oleh pengarang melalui cerita.

UNSUR & PENGERTIAN CERPEN



PENGERTIAN CERITA PENDEK (CERPEN) MENURUT PARA AHLI

Menurut Jassin (Purba, 2010:49), cerpen ialah cerita yang pendek. Jassin lebih jauh mengungkapkan bahwa tentang cerita pendek ini orang lebih bertengkar, tetapi cerita yang seratus halaman panjangnya sudah tentu tidak bisa disebut cerpen dan memang tidak ada cerpen yang demikian panjangnya. Sementara itu, Sumardjo (Purba, 2010:50) mengemukakan bahwa cerpen adalah fiksi pendek yang selesai dibaca dalam “sekali duduk”.Cerpen hanya memiliki satu arti satu krisis dan satu efek untuk pembacanya.


Menulis cerpen merupakan seni. Cerpen membutuhkan kepekaan penulisnya untuk bersifat ekonomi dan pemilih dalam segala hal. Oleh karena itu, tidak boleh ada unsur yang terbuang percuma dalam cerpen.


Cerpen adalah cerita yang membatasi diri dalam membahas salah satu unsur fiksi dalam aspeknya yang terkecil. Kependekan sebuah cerpen bukan karena bentuknya yang jauh lebih pendek dari novel melainkan karena aspek masalahnya yang sangat dibatasi.


Berdasarkan jumlah katanya, cerpen dipatok sebagai karya sastra berbentuk prosa fiksi dengan jumlah kata berkisar antara 750-10.000 kata. Secara umum dapat disimpulkan cerpen adalah cerita atau narasi yang sifat dan imajinasinya relatif pendek, keutuhannya dapat dilihat dari unsur-unsur yang membangunnya.


UNSUR-UNSUR CERPEN

Unsur Intrinsik Cerpen

Menurut Nurgiyantoro (2010:23) dalam bukunya “Pengkajian Prosa Fiksi” unsur-unsur intrinsik ialah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unsur-unsur intrinsik yang dimaksud meliputi tema, alur/plot, tokoh dan penokohan, setting/latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat.

Tema

Nurgiyantoro (2010:25) menyatakan bahwa tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita, tema dapat bersinonim dengan ide atau tujuan utama cerita. Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan terkandung di dalam teks sebagai stuktur semantic, serta menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan. Tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita, maka tema bersifat menjiwai seluruh bagian cerita itu.

Alur/plot

Menurut Stanton (Nurgiyantoro, 2010:113) alur atau plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap urutan kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan peristiwa yang lain.


Macam-macam alur:
1) Alur maju adalah peristiwa-peristiwa diutarakan mulai awal sampai akhir/masa kini menuju masa datang.


2) Alur mundur/sorot balik/flash back adalah peristiwa-peristiwa yang menjadi bagian penutup diutarakan terlebih dahulu/masa kini, baru menceritakan peristiwa-peristiwa pokok melalui kenangan/masa lalu salah satu tokoh.


3) Alur gabungan/campuran adalah peristiwa-peristiwa pokok diutarakan. Dalam pengutaraan peristiwa-peristiwa pokok, pembaca diajak mengenang peristiwa-peristiwa yang lampau.

Alur meliputi beberapa tahap:
1) Pengantar, yaitu bagian cerita berupa lukisan, waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita.


2) Penampilan masalah, yaitu bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita.


3) Puncak ketegangan/klimaks, yaitu masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak.


4) Ketegangan menurun/antiklimaks, yaitu masalah telah berangsur-angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.


Tokoh dan penokohan

Sering dipergunakan istilah-istilah seperti tokoh dan penokohan, watak dan perwatakan, atau karakter dan karakterisasi secara bergantian dengan menunjuk pengertian yang hampir sama dalam pembicaraan fiksi. Istilah-istilah tersebut sebenarnya tidak menyaran pada pengertian yang persis sama. Istilah tokoh menunjuk pada orangnya atau pelaku ceritanya, sedangkan penokohan menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh.

Latar/setting

Menurut Abrams (Nurgiyantoro, 2010:216), latar atau setting adalah landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Latar merupakan segala keterangan mengenai waktu, ruang, tempat, dan suasana.

Sudut pandang

Sudut pandang pada hakikatnya merupakan strategi, teknik, siasat, yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya (Nurgiyantoro, 2010:248). Segala sesuatu yang dikemukakan dalam karya fiksi memang milik pengarang, pandangan hidup dan tafsirannya terhadap kehidupan. Namun, semuanya itu dalam karya fiksi disalurkan lewat sudut pandang tokoh dan lewat kacamata tokoh cerita. Sudut pandang adalah cara memandang tokoh-tokoh cerita dengan menempatkan dirinya pada posisi tertentu.

Amanat

Nurgiyantoro (2010:322) juga mengatakan bahwa amanat adalah pesan atau hikmah yang dapat diambil dari sebuah cerita untuk dijadikan sebagai cermin maupun panduan hidup. Pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui karyanya kepada pembaca atau pendengar. Pesan ini berupa harapan, nasehat, kritik, dan sebagainya.

Gaya bahasa

Bahasa dalam cerpen memilki peran ganda, bahasa tidak hanya berfungsi sebagai penyampai gagasan pengarang, namun juga sebagai penyampai perasaannya. Menurut Abrams (Nurgiyantoro, 2010:237) gaya bahasa adalah cara pengucapan bahasa dalam prosa, atau bagaimana seseorang pengarang mengungkapkan suatu yang akan dikemukakan. Beberapa cara yang ditempuh oleh pengarang dalam memberdayakan bahasa cerpen ialah dengan menggunakan perbandingan, menghidupkan benda mati, melukiskan sesuatu dengan tidak sewajarnya, dan sebagainya. ltulah sebabnya, terkadang dalam karya sastra sering dijumpai kalimat-kalimat khas. Nada pada karya sastra merupakan ekspresi jiwa.


Unsur Ekstrinsik Cerpen

Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur pembentuk cerpen yang berasal dari luar cerita itu sendiri. Adapun unsur-unsur pembentuk cerpen meliputi nilai sosial, politik, biografi pengarang dan sebagainya.
https://cgtrend.blogspot.com/




KESIMPULAN

Cerpen terbangun dari dua unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik cerpen meliputi, tema, amanat, latar (setting), sudut pandang (point of view), tokoh dan penokohan, diksi/pilihan kata/gaya bahasa, dan sebagainya. Adapun unsur-unsur pembentuk cerpen meliputi nilai sosial, politik, biografi pengarang dan sebagainya. Banyak hal yang terkandung dalam cerpen, di dalam cerpen terdapat watak tokoh cerpen, amanat, serta sejumlah permasalahan yang dihadapi tokoh cerpen merupakan potret kehidupan nyata disajikan oleh pengarang melalui cerita. Demikianlah definisi Cerita Pendek (Cerpen) di cgtrend.blogspot.com semoga bermanfaat!!

Posting Komentar untuk "UNSUR & PENGERTIAN CERPEN"