Cerita Pendek (Cerpen). cgtrend.blogspot.com: Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra berbentuk prosa dengan kisahan yang pendek dengan kesan tunggal dan terpusat pada satu tokoh dalam suatu situasi. Cerpen terbangun dari dua unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik cerpen meliputi, tema, amanat, latar (setting), sudut pandang (point of view), tokoh dan penokohan, diksi/pilihan kata/gaya bahasa, dan sebagainya. Adapun unsur-unsur pembentuk cerpen meliputi nilai sosial, politik, biografi pengarang dan sebagainya. Banyak hal yang terkandung dalam cerpen, di dalam cerpen terdapat watak tokoh cerpen, amanat, serta sejumlah permasalahan yang dihadapi tokoh cerpen merupakan potret kehidupan nyata disajikan oleh pengarang melalui cerita.
Menulis cerpen merupakan seni. Cerpen membutuhkan kepekaan penulisnya untuk bersifat ekonomi dan pemilih dalam segala hal. Oleh karena itu, tidak boleh ada unsur yang terbuang percuma dalam cerpen.
Cerpen adalah cerita yang membatasi diri dalam membahas salah satu unsur fiksi dalam aspeknya yang terkecil. Kependekan sebuah cerpen bukan karena bentuknya yang jauh lebih pendek dari novel melainkan karena aspek masalahnya yang sangat dibatasi.
Berdasarkan jumlah katanya, cerpen dipatok sebagai karya sastra berbentuk prosa fiksi dengan jumlah kata berkisar antara 750-10.000 kata. Secara umum dapat disimpulkan cerpen adalah cerita atau narasi yang sifat dan imajinasinya relatif pendek, keutuhannya dapat dilihat dari unsur-unsur yang membangunnya.
2) Alur mundur/sorot balik/flash back adalah peristiwa-peristiwa yang menjadi bagian penutup diutarakan terlebih dahulu/masa kini, baru menceritakan peristiwa-peristiwa pokok melalui kenangan/masa lalu salah satu tokoh.
3) Alur gabungan/campuran adalah peristiwa-peristiwa pokok diutarakan. Dalam pengutaraan peristiwa-peristiwa pokok, pembaca diajak mengenang peristiwa-peristiwa yang lampau.
2) Penampilan masalah, yaitu bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita.
3) Puncak ketegangan/klimaks, yaitu masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak.
4) Ketegangan menurun/antiklimaks, yaitu masalah telah berangsur-angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
PENGERTIAN CERITA PENDEK (CERPEN) MENURUT PARA AHLI
Menurut Jassin (Purba, 2010:49), cerpen ialah cerita yang pendek. Jassin lebih jauh mengungkapkan bahwa tentang cerita pendek ini orang lebih bertengkar, tetapi cerita yang seratus halaman panjangnya sudah tentu tidak bisa disebut cerpen dan memang tidak ada cerpen yang demikian panjangnya. Sementara itu, Sumardjo (Purba, 2010:50) mengemukakan bahwa cerpen adalah fiksi pendek yang selesai dibaca dalam “sekali duduk”.Cerpen hanya memiliki satu arti satu krisis dan satu efek untuk pembacanya.Menulis cerpen merupakan seni. Cerpen membutuhkan kepekaan penulisnya untuk bersifat ekonomi dan pemilih dalam segala hal. Oleh karena itu, tidak boleh ada unsur yang terbuang percuma dalam cerpen.
Cerpen adalah cerita yang membatasi diri dalam membahas salah satu unsur fiksi dalam aspeknya yang terkecil. Kependekan sebuah cerpen bukan karena bentuknya yang jauh lebih pendek dari novel melainkan karena aspek masalahnya yang sangat dibatasi.
Berdasarkan jumlah katanya, cerpen dipatok sebagai karya sastra berbentuk prosa fiksi dengan jumlah kata berkisar antara 750-10.000 kata. Secara umum dapat disimpulkan cerpen adalah cerita atau narasi yang sifat dan imajinasinya relatif pendek, keutuhannya dapat dilihat dari unsur-unsur yang membangunnya.
UNSUR-UNSUR CERPEN
Unsur Intrinsik Cerpen
Menurut Nurgiyantoro (2010:23) dalam bukunya “Pengkajian Prosa Fiksi” unsur-unsur intrinsik ialah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unsur-unsur intrinsik yang dimaksud meliputi tema, alur/plot, tokoh dan penokohan, setting/latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat.Tema
Nurgiyantoro (2010:25) menyatakan bahwa tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita, tema dapat bersinonim dengan ide atau tujuan utama cerita. Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan terkandung di dalam teks sebagai stuktur semantic, serta menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan. Tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita, maka tema bersifat menjiwai seluruh bagian cerita itu.Alur/plot
Menurut Stanton (Nurgiyantoro, 2010:113) alur atau plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap urutan kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan peristiwa yang lain.Macam-macam alur:
1) Alur maju adalah peristiwa-peristiwa diutarakan mulai awal sampai akhir/masa kini menuju masa datang.2) Alur mundur/sorot balik/flash back adalah peristiwa-peristiwa yang menjadi bagian penutup diutarakan terlebih dahulu/masa kini, baru menceritakan peristiwa-peristiwa pokok melalui kenangan/masa lalu salah satu tokoh.
3) Alur gabungan/campuran adalah peristiwa-peristiwa pokok diutarakan. Dalam pengutaraan peristiwa-peristiwa pokok, pembaca diajak mengenang peristiwa-peristiwa yang lampau.
Alur meliputi beberapa tahap:
1) Pengantar, yaitu bagian cerita berupa lukisan, waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita.2) Penampilan masalah, yaitu bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita.
3) Puncak ketegangan/klimaks, yaitu masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak.
4) Ketegangan menurun/antiklimaks, yaitu masalah telah berangsur-angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
Posting Komentar untuk "UNSUR & PENGERTIAN CERPEN"