MANAJEMEN KEBIDANAN

KONSEP MANAJEMEN

Manajemen akan mengungkapkan apa yang dilakukan dan kemudian menyelesaikannya. Dengan kata lain, manajemen harus menentukan dulu dengan tujuan (dengan detail negara apa yang ingin dituju) dan mencapainya. Pengertian manajemen sangat universal tetapi tidak ada kesepakatan mengenai batasannya banyak definisi yang dapat di pilih sesuai dengan tujuan msing-masing, jadi hari ini mari simak penjelasannya dalam cgtrend.blogspot.com:

Baca: UCAPAN SELAMAT HARI BIDAN INTERNASIONAL & KATA BIJAK TERBARU

Dalam Muninjaya 1999, “Manajemen adalah ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien, efektif, dan rasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetepkan sebelumnya”.


Pada prinsipnya, batasan yang paling singkat adalah Manajemen membuat pekerjaan selesai (getting things done).

https://cgtrend.blogspot.com/


Prinsip-prinsip Manajemen

Terdapat tiga prinsip pokok manajemen adalah efisien, efektif dan rasional dalam mengambil keputusan.


Efisiensi

  • Efisien adalah bagaimana mencapai akhir dengan hanya menggunakan sarana yang perlu, atau dengan menggunakan sarana sesedikit mungkin.
  • Efisiensi adalah ukuran mengenai hubungan antara hasil yang dicapai dengan usaha yang telah dikeluarkan (misalnya oleh seorang tenaga kesehatan).



Efektivitas

  • Efektifitas adalah seberapa besar suatu tujuan sedang, atau telah tercapai.
  • Efektifitas merupakan suatu yang hendak ditingglkan oleh manajemen.



Rasional dalam mengambil keputusan

  • Pengambilan keputusan yang rasional sangat diperlukan dalam proses manajemen.
  • Keputusan merupakan suatu pilihan dalam dan dua atau lebih tindakan.
  • Dalam istilah manajemen, pengambilan keputusan merupakan jawaban atas pertanyaan tentang perkembangan suatu kegiatan.



PENGERTIAN MANAJEMEN KEBIDANAN

Manajemen Kebidanan adalah suatu metode dan pendekatan pemecahan masalah kesehatan ibu dan anak yang secara khusus kegiatan dilakukan oleh bidan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada individu, keluarga dan masyarakat.


Manajemen kebidanan bagi bidan juga dapat diartikan sebagai alat bidan yang digunakan untuk memecahkan masalah kesehatan ibu dan anak.


LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN KEBIDANAN

Pelaksanaan manajemen kebidanan dalam pengertian bahwa praktik kebidanan berupa kegiatan yang dilakukan melalui suatu proses yang disebut langkah atau proses manajemen kebidanan.


Proses manajemen kebidanan varney ditulis oleh proses manajemen kebidanan berbasis American College of Nurse Midwife (ACNM) yang pemikirannya sama dengan proses manajemen menurut Varney


7 LANGKAH-LANGKAH VARNEY

1: Pengkajian (Pengumpulan data dasar)

Pada tahap langkah ini, bidan harus mengumpulkan data dasar klien secara lengkap untuk mengevaluasi pasien, meliputi identitas riwayat pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul atas indikasi, mempelajari catatan sekarang atau laporan yang lalu, mempelajari data laboratorium dan membuat laporan singkat untuk menentukan kondisi pasien.


Data subjektif diperoleh melalui anamnesis. Untuk memperoleh data subyektif dapat dilakukan dengan cara menanyakan keluhan pasien, riwayat kesehatan, riwayat haid, riwayat kehamilan, riwayat persalinan, dan riwayat nifas. (Asuhan Kebidanan Antenatal, 2006).


Data objektif didapatkan melalui:
  1. Pemeriksaan fisik:
    • Palpasi abdomen: untuk memastikan volume cairan amnion. Jika ketuban benar-benar pecah, palpasi abdomen kadang-kadang dapat mendeteksi berkurangnya cairan, karena terdapat peningkatan molase uterus dan dinding abdomen di sekeliling janin dan penurunan ballottement (Varney, 2010:399)
  2. Pemeriksaan anogenital dengan speculum steril. langkah ini mencakup:
    • Inspeksi genetalia eksterna untuk melihat adanya cairan.
    • Lihat adanya cairan yang mengalir dari ostium serviks.
    • Lihat genangan cairan amnion, memiliki bau apek yang khas, yang membedakan dari bau urine.
    • Observasi cairan yang keluar untuk melihat adanya lanugo atau verniks kaseosa.
    • Lihat serviks untuk memperkirakan pembukaan jika pemeriksaan dalam tidak dilakukan.
    • Lihat serviks untuk mengetahui adanya prolaps tali pusat atau ekstremitas janin.
  3. Periksa dalam (Vagina toucher) meliputi:
    • Pembukaan : pada primipara kurang dari 3 cm dan pada multipara kurang dari 5 cm (dr. indogamers, 2006)
    • Ketuban sudah pecah (ketuban negatif)
    • Pemeriksaan laboratorium:
      • Uji pakis positif : dengan meneteskan air ketuban pada objek glass dan biarkan kering, pemeriksaan mikroskopis menunjukkan Kristal cairan amnion dan gambaran daun pakis (Nurhayati, 2010)
      • Uji kertas nitrazin positif : jika kertas nitrazin merah berubah menjadi biru, menunjukkan adanya cairan ketuban (alkalis)
      • Ultrasonografi : untuk pemeriksaan oligohidramnion jika pemeriksaan sebelumnya tidak memberikan gambaran yang jelas pecah ketuban (Varney, 2010)



2: Interpretasi data

Langkah ini adalah interpretasi data untuk spesifikasi masalah atau diagnosa. Data yang tersedia di interpretasikan sehingga diketahui diagnosa dan masalah spesifik.


Pada ibu dengan ketuban pecah dini interpretasi datanya biasanya: Ny. M umur 19 tahun G1P0A0 hamil 39 minggu, inpartu kala I fase aktif dengan Ketuban Pecah Dini Janin tunggal hidup intrauterin presentasi kepala.


3: Identifikasi diagnosa dan masalah potensial

Langkah selanjutnya adalah identifikasi masalah-masalah potensial masalah atau penyulit yang mungkin muncul. Langkah ini penting untuk menyusun persiapan antisipasi, sehingga kita selalu siap siaga dalam menghadapi berbagai kemungkinan. Diagnosa potensial pada ibu dengan KPD adalah infeksi dan terjadinya gawat janin. (Ai Yeyeh, 2010)


4: Identifikasi tindakan segera dan atau kolaborasi

Pada langkah ini bidan menentukan kebutuhan terhadap tindakan segera, melakukan konsultasi atau kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien. (Ai Yeyeh, 2010). Kolaborasi pada KPD salah satunya adalah untuk mengantisipasi diagnosa potensial terjadinya infeksi yaitu dengan pemberian antibiotic injeksi Cefotaxin 2 x 1 gram/ hari dan pemberian oksigen 2 liter per menit.


5: Rencana menyeluruh asuhan kebidanan

Langkah kelima membuat rencana asuhan komperehensif, ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya, merupakan hasil pengembangan dari masalah sekarang antisipasi masalah dan diagnosa juga melengkapi data yang kurang serta data tambahan yang penting sebagai informasi untuk data dasar.


Rencana asuhan kebidanan pada kasus KPD adalah Melakukan penilaian kemajuan persalinan setiap 4 jam, kondisi ibu dan janinnya (HIS dan DJJ) setiap 30 menit, pengeluaran per-vaginam setiap 2 jam dan mencatatnya di lembar observasi, serta memerikan therapy sesuai program pengobatan dari dokter. (Ai Yeyeh, 2010)


6: Pelaksanaan

Langkah ini adalah implementasi dari rencana asuhan yang komprehensif, ini mungkin seluruhnya diselesaikan oleh bidan atau sebagian oleh wanita atau anggota team kesehatan lainnya.


Pelaksanaan asuhan kebidanan pada kasus KPD disesuaikan dengan perencanaan yang disusun yaitu Melakukan penilaian kemajuan persalinan setiap 4 jam, kondisi ibu dan janinnya (HIS dan DJJ) setiap 30 menit, pengeluaran per-vaginam setiap 2 jam dan mencatatnya di lembar observasi, serta memerikan therapy sesuai program pengobatan dari dokter. (Ai Yeyeh, 2010)

Baca:


7: Evaluasi ukuran hasil

Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang diberikan, meliputi apakan pemenuhan kebutuhan telah terpenuhi sesuai diagnosis dan masalah. Rencana dianggap efektif jika pelaksanaannya memang efektif


Pada kasus KPD yang dievaluasi adalah terjadinya infeksi atau tidak, selama proses persalinan dan sesudah persalinan (post partum) (Ai Yeyeh, 2010)

Posting Komentar untuk "MANAJEMEN KEBIDANAN"