1. SEJARAH IDUL ADHA
Idul Adha disebut juga Idul Qurban atau hari raya qurban, karena pada hari itu dilaksanakan ibadah qurban, yaitu menyembelih hewan ternak yang sudah ditentukancgtrend.blogspot.com - Idul Adha dirayakan pada tanggal 10 bulan Dzulhijah dengan mengerjakan shalat Idul Adha dan penyembelihan hewan qurban. Ibadah ini disyariatkan pada tahun pertama Nabi Muhammad SAW. sampai di Madinah. Disebutkan dalam hadis sebagai berikut:
عن عائشة قالت قال رسول الله صلى الله عليه وسلم الفطر يوم يفطر الناس والأضحى يوم يضحي الناس (رواه الترمذي)
Artinya: Dari ‘Aisyah diriwayatkan bahwa, beliau mengatakan: Rasulullah saw. bersabda: Idul Fitri adalah hari ketika orang berbuka puasa dan Idul Adha adalah hari ketika orang menyembelih qurban”. (HR at-Tirmidzi)
Di setiap merayakan Idhul Adha, kita sesungguhnya diajak berpikir sejenak tapi mendalam maknanya. Utamanya dalam upaya untuk mengenang keteladanan Nabiyullah Ibrahim a.s. dan Siti Hajar a.s. ketika ingin mendapatkan hingga melahirkan, mendidik dan mengasuh anak shalih putra Nabi Ibrahim yang bernama Ismail tersebut dan pada akhirnya juga menjadi salah satu nabi Allah SWT.
Ibadah penyembelihan hewan qurban yang menjadi bagian dari syari’at Islam yang selalu dilaksanakan setelah shalat Ied setiap tahun adalah bentuk penjelmaan dari keshalihan, ketaqwaan, dan keikhlasan nabi Ismail kepada Tuhannya. Sejarahnya sejalan dengan pola asuh demokratis bernuansa Islami sebagaimana ditunjukkan Nabi Ibrahim sebagai orang tua ketika ia bermimpi diperintah Allah SWT. untuk menyembelih putra kesayangannya, Nabi Ismail as. Nabi Ibrahim tidak lantas menyembelih putranya begitu saja, tetapi ia justru mengajak dialog dan memberi tawaran sekaligus meminta masukan dan bahkan persetujuan anaknya.
Apa dan bagaimana respon putra dari Nabi Ibrahim, yaitu Nabi Ismail? Ternyata Nabi Ismail as. sebagai putra Nabi Ibrahim menyambut baik dengan penuh Ikhlas menerima tawaran ayahandanya untuk disembelih sebagai pembuktian cintanya kepada Allah SWT. melebihi segalanya, yang kemudian diganti Allah dengan domba.
Inilah cerita dibalik peristiwa penyembelihan hewan qurban serta merupakan suatu perwujudan sikap keshalehan, ketaqwaan, dan keikhlasan Nabi Ismail yang diabadikan dalam Al-Qur’an surat As-Saffat ayat 102 dan sejarah hidupnya menjadi napak tilas pelaksanaan haji sampai hari ini dan akhir hayat nanti. Subhanallah.
2. IBADAH DI BULAN DZULHIJJAH
2.1. Memperbanyak amal saleh
Rasulullah saw memberikan tuntunan agar pada awal-awal bulan Zulhijjah umat Islam meningkatkan amal saleh dan memperbanyak bacaan tahlil, tahmid dan takbir. Hal ini berdasarkan hadis-hadis Nabi saw sebagai berikut:عن أبي هريرة عن النّبي صلّى الله عليه وسلّم قال ما من أيّام وأحبّ إلى الله أن يتعبّد له فيها من عشر ذى الحجة يعدل صيام كلّ يوم منها بصوم سنة وقيام كلّ ليلة منها بقيام ليلة القدر [رواه الترمذى وابن ما جه والبيهقى]
Artinya: “Dari Abu Hurairah dari Nabi saw. diriwayatkan bahwa beliau bersabda: Tiada hari-hari yang lebih disukai Allah untuk beribadat kepada-Nya daripada sepuluh hari (permulaan) bulan DZulhijjah, berpuasa setiap hari sebanding dengan puasa satu tahun dan shalat pada malam harinya sama dengan shalat pada Lailatul-Qadar”. [HR at-Turmudzi, Ibnu Majah dan al-Baihaqi].
2.2. Puasa Arafah
Puasa Arafah ialah puasa yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijah, pada saat kaum muslimin yang sedang menunaikan ibadah haji wukuf di Padang Arafah. Sedangkan bagi kaum muslimin yang sedang wukuf di Arafah dilarang berpuasa. Puasa Arafah dapat menghapus dosa selama dua tahun, yang lalu dan yang akan datang. Hal ini berdasarkan pada hadis berikut:عن قتادة أنّ رسول الله عليه وسلّم قال ما صوم يوم عرفة يكفّر سنتين ما ضية ومستقبلة وصوم يوم عاشور يكفّر سنة ما ضية [رواه الجما عة الاّ البخارى و الترمذي]
Artinya: Dari Qatadah diriwayatkan bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. Bersabda: Puasa pada hari Arafah dapat menghapus dosa selama dua tahun yang lalu dan yang akan datang, sedang puasa Asyura dapat menghapus dosa tahun yang lalu. [HR. Jamaah ahli hadis kecuali al-Bukhari dan at-Turmudzi].
عن أبي هريرة قال نهى رسول الله صلى الله عليه وسلَم في صوم يوم عرفة بعرفات [رواه أحمد و أبو دا ود]
Artinya: Dari Abu Haurairah diriwayatkan bahwa ia berkata: Rasulullah saw. Melarang puasa pada hari Arafah bagi orang yang sedang wukuf di Arafah [HR. Ahmad dan Abu Dawud].
2.3. Takbir Idul Adha
Takbir adalah ekspresi kesadaran terhadap keagungan asma Allah dan kenisbian manusia di hadapan-Nya serta sebagai tanda syukur atas petunjuk yang diberikan-Nya. Takbir juga merupakan syiar agama Islam. Takbir dapat dilakukan di masjid-masjid, di rumah-rumah dan di jalan-jalan, baik oleh mereka yang mukim maupun mereka yang musafir. Dalam pelaksanaan takbir (di masyarakat lebih dikenal dengan sebutan takbiran) umat Islam diharapkan tetap dapat menjaga ketertiban umum. Ucapan takbir itu adalah:الله أكبر الله أكبر الله أكبر لآ إله إلاّ الله والله أكبر الله أكبر و لله الحمد
Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segalapuji bagi Allah.
2.4. Berhias dengan Memakai Pakaian Bagus dan Wangi-wangian
Orang yang menghadiri shalat Idul Adha baik laki-laki maupun perempuan dituntunkan agar berpenampilan rapi, yaitu dengan berhias, memakai pakaian bagus (tidak harus mahal, yang penting rapi dan bersih), dan wangi-wangian sewajarnya.2.5. Tidak Makan Sejak Fajar Sampai Dengan Selesai Shalat Idul Adha
Hikmah dianjurkan makan sebelum berangkat shalat Idul Fitri adalah agar tidak disangka bahwa hari tersebut masih hari berpuasa. Sedangkan untuk shalat Idul Adha dianjurkan untuk tidak makan terlebih dahulu adalah agar daging qurban bisa segera disembelih dan dinikmati setelah shalat Id.2.6. Dianjurkan Berangkat Dengan Berjalan Kaki dan pulang melalui jalan lain
عن محمّد بن عبيد الله بن أبي رافع عن أبيه عن جدّه أنّ النّبي صلّى الله عليه وسلّم كان يأتي العيد ما شيا ويرجع في غير الطّريق الّذي ابتدأ فيه [ روا ه ابن ما جه ]Artinya: Diriwayatkan dari Muhammad bin Ubaidillah bin Abi Rafi’ dari ayahnya dari kakeknya, bahwasanya Nabi saw mendatangi shalat ‘Id dengan berjalan kaki dan beliau pulang melalui jalan lain dari yang dilaluinya ketika pergi. (HR. Ibnu Majah)
2.7. Shalat dengan Dihadiri Semua Umat Islam
Idul Adha merupakan peristiwa penting dan hari besar Islam yang penuh berkah dan kegembiraan. Oleh karena itu, pelaksanaan shalat ini dihadiri oleh semua orang Muslim, baik tua, muda, dewasa, anak-anak, laki-laki dan perempuan, bahkan perempuan yang sedang haid, juga diperintahkan oleh Nabi saw supaya hadir. Hanya saja mereka tidak ikut shalat dan tidak masuk ke dalam shaf shalat, namun ikut mendengarkan pesan-pesan Idul Adha yang disampaikan oleh khatib.عن أمّ عطيّة الأنصا رية قالت كان رسول الله صلّى الله عليه و سلّم يأمرنا أن نخرج العواتق والحيّض وذوات الخدور فأمّا الحيّض فيعتزلن المثلّى ويشهدن الخير والدّعو ة مع المسلمين [ روا ه أحمد]
Artinya: Diriwayatkan dari Ummu ‘Athiyah al-Anshariyah ia berkata: Rasulullah saw. Memerintahkan kami untuk menyertakan gadis remaja, wanita yang sedanh haid, dan wanita pingitan. Adapun wanita yang sedang haid supaya tidak memasuki lapangan tempat shalat, tetapi menyaksikan kebaikan hari raya dan dakwah yang disampaikan khatib bersama kaum muslimin [HR. Ahmad]
Kesimpulan
Hari raya Idul Adha merupakan hari raya umat Islam setelah Idul Fitri yang di dalamnya terdapat tradisi qurban, Shalat Id, dan lain sebagainya yang selalu diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Di dalamnya terdapat pula amalan-amala yang hanya bisa ditemui di Idul Adha. Seperti puasa Arafah, takbir, dzikir, qurban, dan lain sebagainya. Suatu hari yang di dalamnya terdapat peristiwa penyembelihan nabi Ismail as. Oleh ayahnya nabi Ibrahim yang kemudian digantikan dengan domba.Baca: UCAPAN SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 10 DZULHIJJAH 1443 H / 2022 M
Qurban adalah penyembelihan hewan sesembelihan yang diadakan di hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyrik dengan ketentuan tertentu dan semata-mata karena Allah. Yang di dalamnya juga terkandung hikmah yang sangat besar loh sahabat cgtrend.blogspot.com!!!
Posting Komentar untuk "SEJARAH IDUL ADHA DAN IBADAH DI BULAN DZULHIJJAH"