Akronim adalah: Jenis, Contoh dan Perbedaan dengan Singkatan

https://cgtrend.blogspot.com/


Menyingkat suatu kata menjadi salah satu aktivitas yang sudah biasa dilakukan di dalam kehidupan sehari-hari. Menyingkat kata dilakukan supaya seseorang dapat lebih mudah mengingat istilah-istilah yang sebenarnya panjang. Di dalam ilmu linguistik, ada salah satu teknik menyingkat atau memendekkan suatu kata yang dinamakan dengan akronim. Akronim adalah pada dasarnya berbeda dengan menyingkat kata biasa, sebab ada aturan-aturan tertentu yang harus dilakukan untuk memenuhinya.


Lantas, apa itu akronim? Berikut adalah penjelasan akronim beserta dengan perbedaannya dengan singkatan biasa.


Pengertian Akronim

Arti akronim pada dasarnya adalah pemendekan dari beberapa kata yang membentuk kata baru yang sifatnya dapat dibaca. Dapat dibaca di sini maksudnya adalah susunan katanya dapat dilafalkan seolah-olah seperti kata biasa. Jadi kata yang disingkat dari akronim bisa dari satu huruf saja dari setiap kata, tetapi juga bisa dari beberapa huruf.


Ada beberapa aturan yang diterapkan dalam pembuatan akronim, aturan itu antara lain:
  • Bisa dilafalkan dengan mudah,
  • Kata harus sesuai dengan makna yang diwakilkan.
  • Susunan harus dibuat secara serasi antara huruf vokal dengan konsonan sehingga dapat dilafalkan.
  • Umumnya, kata penghubung atau konjungsi tidak akan disebut di dalam penyusunan akronim.



Pengertian Akronim Menurut Ahli

Berikut pendapat para ahli seperti Kridalaksana, Haerun Ana, dan Rahman, sebagaimana uraian Cgtrend.blogspot.com:


Kridalaksana

Akronim adalah pemendekan dalam bentuk gabungan huruf, suku kata, serta bagian lan yang dilafalkan sebagai kata. Penggabungannya pun tidak asal-asalan, melainkan harus sesuai kaidah fonotaktik.


Haerun Ana

Akronim adalah kata yang disusun dari huruf inisial di dalam suatu kata.


Rahman

Akronim adalah gabungan dari silabel kata huruf dari kelompok kata.


Perbedaan Singkatan dan Akronim

Mungkin banyak yang mengira bahwa singkatan biasa sama dengan akronim, padahal sebenarnya antara singkatan dengan akronim dapat dilihat perbedaannya.


Perbedaan singkatan dan akronim adalah singkatan biasanya hanya menyingkat huruf depan yang ada di dalam suatu kata, sehingga terkadang singkatan itu tidak bisa dilafalkan atau dilafalkannya perhuruf saja. Sedangkan akronim meskipun disingkat kata hasil penyingkatan itu tetap dapat dilafalkan seperti istilah baru.


Namun singkatan yang dapat dilafalkan seperti kata baru termasuk ke dalam akronim.


Contoh singkatan misalnya adalah Komisi Pemberantasan Korupsi yang disingkat menjadi KPK, Kentucky Fried Chicken yang disingkat menjadi KFC.


Fungsi Akronim

Akronim dibuat sebenarnya bukan tanpa alasan, melainkan ada tujuan-tujuan tertentu mengapa akronim dibuat. Adapun fungsi dari akronim itu, sebagaimana uraian Cgtrend.blogspot.com:


Menghemat Nama atau Istilah

Pemendekan akronim berfungsi untuk menyingkat nama, baik itu nama orang, lembaga, perusahaan, maupun benda, tetapi tetap mudah dibaca.


Nama-nama yang disingkat itu umumnya nama yang panjang susunan katanya sehingga sulit untuk diingat. Oleh karena itu pemendekan dilakukan supaya lebih mudah untuk diingat.


Contohnya seperti nama-nama kementerian yang ada di Indonesia seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika yang disingkat menjadi Kemenkominfo, Kementerian pendidikan dan budaya disingkat menjadi Kemendikbud.


Selain itu, akronim juga kerap dimanfaatkan untuk memberi nama jalan tol di Indonesia, contohnya seperti Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi).


Hafalan Pelajaran

Dalam kasus tertentu, akronim ternyata juga bisa dimanfaatkan untuk menghafalkan beberapa istilah agar lebih ringkas. Sesuai dengan ciri-cirinya yang harus mudah diingat, akronim dapat dijadikan solusi bagi orang-orang yang kesulitan dalam hal menghafalkan, terutama terkait pelajaran.


Beberapa tenaga pengajar memanfaatkan teknik akronim agar murid-muridnya dapat menghafalkan istilah yang ada di dalam mata pelajaran.


Misalnya adalah ketika murid diminta untuk menghafalkan nama planet di alam semesta. Guru bisa menyingkatnya dengan “mevebumajusunep”. Meskipun memang secara keserasian kurang enak dilafalkan, tetapi singkatan itu tetap bisa dibaca. Singkatan itu merujuk pada nama planet, yaitu MErkurius, VEnus, BUmi, Uranus, MArs, JUpiter, Neptunus, dan Pluto.


Digunakan sebagai Semboyan

Selain untuk menyingkat nama, akronim juga berfungsi untuk membuat suatu semboyan yang digunakan untuk berbagai macam tujuan.


Semboyan akronim ini biasanya digunakan untuk semboyan kota-kota di wilayah Indonesia, misalnya Kota Salatiga yang memiliki semboyan Hati Beriman. yang kepanjangannya adalah Sehat, Tertib, Bersih, Indah, dan Aman.


Media Humor

Terkadang, akronim juga digunakan sebagai celetukan-celetukan yang bertujuan untuk humor. Tak hanya di televisi, tetapi di dalam kehidupan sehari-hari juga terkadang menggunakan akronim sebagai celetukan.


Contoh akronim humor adalah Prancis yang artinya Prapatan Ciamis, Mewah yang artinya Mepet Sawah, sampai Jablai yang artinya jarang dibelai.

Baca Juga: Puisi adalah: Jenis, Contoh dan Perbedaan dengan Syair

Macam-Macam Akronim

Akronim terbagi menjadi beberapa jenis, sebagaimana uraian Cgtrend.blogspot.com:

Akronim Gabungan Huruf

Akronim gabungan huruf adalah akronim yang disusun dari huruf depan dari suatu kata. Aturan dari akronim jenis ini adalah seluruh hurufnya ditulis kapital.


Contoh akronim gabungan huruf: Badan Intelijen Negara (BIN), Lembaga Administrasi Negara (LAN), PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).


Akronim Suku Kata

Akronim suku kata adalah penyingkatan dengan cara menggabungkan beberapa suku kata. Aturan penulisan akronim suku kata adalah dengan menggunakan huruf kecil di depannya.


Contoh: tim nasional (timnas), pemilihan umum (pemilu), pusat kesehatan masyarakat (puskesmas)


Selain itu,akronim suku kata biasa dipakai untuk menyingkat nama daerah. Namun untuk nama daerah aturannya adalah tetap huruf depannya huruf besar. Contoh: Jawa Tengah (Jateng), Sumatera Selatan (Sumsel).


Akronim Campuran

Akronim campuran adalah penyingkatan yang dilakukan dengan menggabungkan huruf, suku kata, atau keduanya. Aturan penulisan akronim campuran ini bersifat lebih fleksibel dimana kata yang disingkat tidak harus dari kata depan, tetapi unsur di dalam suatu kata yang ada. Selain itu, penulisan juga ditulis menggunakan huruf besar.


Contoh: Badan urusan logistik (Bulog), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kerja sama Indonesia dan Jepang (Kijang), Kabid (Kepala Bidang).


Contoh Akronim

Berikut adalah uraian contoh-contoh lain akronim:
  1. ABRI: Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
  2. Antam: Aneka Tambang
  3. Bapeten: Badan Pengawas Tenaga Nuklir
  4. Capres: Calon Presiden
  5. Cagub: Calon Gubernur
  6. Capil: Catatan Sipil
  7. Diknas: Pendidikan Nasional
  8. ekuin: ekonomi, keuangan, dan industri
  9. ebtanas: evaluasi belajar tahap akhir nasional.
  10. FISIP: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
  11. Gaikindo: Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia
  12. Gapeknas: Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional
  13. Hipmi: Himpunan Pengusaha Muda Indonesia
  14. HAM: hak asasi manusia
  15. hankam: pertahanan dan keamanan
  16. Hardiknas: Hari Pendidikan Nasional
  17. Ikapi: Ikatan Penerbit Indonesia
  18. Inalum: Indonesia Asahan Aluminium
  19. Jabodetabek: Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi
  20. Jamsostek: Jaminan Sosial Tenaga Kerja
  21. Kabid Humas: Kepala Bidang Hubungan Masyarakat
  22. Kanwil: Kantor Wilayah
  23. Kapolres: Kepala Polisi Resor
  24. Kopassus: Komando Pasukan Khusus
  25. Lansia: lanjut usia
  26. Lapan: Lembaga penerbangan dan antariksa nasional
  27. Lemhanas: Lembaga Pertahanan Nasional
  28. Maba: mahasiswa baru
  29. Mabes: markas besar
  30. Menkominfo: Menteri Komunikasi dan Informatika
  31. NIK: Nomor Induk Kependudukan
  32. Narkoba: Narkotika dan obat-obatan berbahaya.

  33. Orba: Orde Baru
  34. Ormas: organisasi masyarakat
  35. OSIS: Organisasi Siswa Intra Sekolah
  36. Pansus: panitia khusus
  37. Panpel: panitia pelaksana
  38. Paskibraka: Pasukan Pengibar Bendera Pusaka
  39. Paspampres: Pasukan pengamanan Presiden
  40. raker: rapat kerja
  41. rusun: rumah susun
  42. Satgas: Satuan tugas
  43. Satpam: Satuan Pengamanan
  44. Sekjen: Sekretaris Jenderal
  45. taspen: tabungan dan asuransi pegawai negeri
  46. Usindo: Usaha Industri Indonesia
  47. WALHI: Wahana Lingkungan Hidup Indonesia
  48. Wapres: Wakil Presiden
  49. Wartel: Warung telepon
  50. Yonzipur: batalyon zeni tempur



Demikian pembahasan akronim di artikel ini. Akronim penting untuk diketahui pasalnya digunakan untuk kebutuhan penulisan maupun sehari-hari. Maka dari itu, Cgtrend menulis topik ini sebagai Pengetahuan Umum. Ini bertujuan agar pengunjung cgtrendPedia terkhusus para pelajar mendapatkan literasi tentang pemahaman bagaimana Menyingkat suatu kata.


Referensi artikel Cgtrend.blogspot.com:

Sampoerna University – Akronim adalah

Posting Komentar untuk "Akronim adalah: Jenis, Contoh dan Perbedaan dengan Singkatan"