PENGERTIAN KINERJA KARYAWAN

kualitas kerja dalam tim
Ilustrasi Pengertian Kinerja dan Pengertian Kinerja Karyawan. (istimewa)


Cgtrend.blogspot.com - Kinerja Karyawan merupakan kemampuan, keterampilan, dan hasil kerja yang ditunjukkan oleh seorang karyawan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di tempat kerja. Kinerja karyawan dapat diukur melalui pencapaian target yang telah ditetapkan, produktivitas kerja, kualitas hasil kerja, serta kualitas kerja dalam tim.


Produktivitas kerja ialah kemampuan karyawan dalam berproduksi dibandingkan dengan input yang digunakan, seorang karyawan dapat dikatakan produktif apabila mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan diharapkan dalam waktu yang singkat atau tepat. Kualitas kerja ialah suatu hasil yang dapat diukur dengan efektifitas dan efisiensi suatu pekerjaan yang dilakukan oleh sumber daya manusia atau sumber daya lainnya dalam pencapaian tujuan atau sasaran perusahaan dengan baik (Jaya et.al, 2020:238).

Baca juga Hak dan Kewajiban Pekerja, Perlu Diketahui Tenaga Kerja

Menurut Mangkunegara (2016:9) yang berpendapat kinerja karyawan adalah hasil kerja seseorang secara kualitas maupun secara kuantitas yang telah dicapai oleh karyawan dalam menjalankan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan.


Penilaian kinerja karyawan yang diukur dengan dari indikator efektifitas dan efisiensi suatu pekerjaan akan membawa dampak yang positif bagi perusahaan, sebab apabila seorang karyawan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di tempat kerja memiliki tingkat kinerja yang baik dan optimal tentunya bisa membantu mewujudkan tujuan perusahaan.


Menurut Rivai dan Sagala (2013:547) tujuan perusahaan dalam penilaian kinerja yaitu sebagai berikut :
  1. Kebutuhan pelatihan dan pengembangan: Karyawan membutuhkan pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan kinerja sehingga dapat mencapai suatu pencapaian kinerja yang telah ditetapkan.
  2. Meningkatkan prestasi kerja: Salah satu tujuan memberikan penilaian kinerja yaitu untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan, karena semakin baik nilai prestasi yang dicapai karyawan akan mempertahankan untuk mencapai prestasi yang lebih baik lagi dalam hal bekerja.
  3. Memberikan kesempatan kerja yang adil: Penilaian kinerja akan berdampak seorang karyawan akan merasa memiliki kesempatan yang adil dalam hal mengerjakan dan menjalankan tugas serta tanggung jawab pekerjannya.


Baca juga 3 Tingkatan Manajemen Dalam Organisasi

Hasil performa dan penilaian karyawan ini dapat dilihat dari aspek kualitas, kuantitas, waktu kerja, dan kerja sama untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Semua indikator tergantung pada kuantitas dan waktu yang digunakan karyawan dalam menjalankan tugas.


Indikator Kinerja Karyawan dalam hal mengerjakan, menjalankan, dan meyelesaikan tugas serta tanggung jawab pekerjannya:

Menurut Robbins (2016:260) indikator kinerja adalah alat untuk mengukur sajauh mana pencapaian kinerja karyawan. Berikut beberapa indikator untuk mengukur kinerja karyawan adalah: (1) Kualitas Kerja; (2) Kuantitas; (3) Ketepatan Waktu; (4) Efektifitas; (5) Kemandirian.


Kualitas kerja karyawan dapat diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan (Robbins, 2016: 260). Kualitas kerja dapat digambarkan dari tingkat baik buruknya hasil kerja karyawan secara kualitas maupun secara kuantitas yang telah dicapai dalam menjalankan hingga menyelesaikan pekerjaan juga kemampuan dan keterampilan karyawan dalam mengerjakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan padanya.


Kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan (Robbin, 2016: 260). Kuantitas yaitu ukuran jumlah hasil kerja unit maupun jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan oleh karyawan sehingga kinerja karyawan dapat diukur melalui jumlah (unit/siklus) tersebut. Misalnya karyawan dapat menyelesaikan pekekerjaannya dengan cepat dari batas waktu yang ditentukan perusahaan.


Ketepatan waktu merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain (Robbins, 2016: 261).


Hasil performa dan penilaian kinerja Karyawan juga dapat diukur dari ketepatan waktu karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Sehingga tidak mengganggu pekerjaan yang lain yang merupakan bagian dari tugas karyawan ini.


Efektifitas disini merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang, teknologi dan bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikan hasil dari setiap unit dalam penggunakan sumber daya (Robbins, 2016: 261). Bahwa dalam pemanfaatan sumber daya baik itu sumber daya manusia itu sendiri maupun sumber daya yang berupa teknologi, modal, informasi dan bahan baku yang ada di organisasi dapat digunakan semaksimal mungkin oleh karyawan.


Kemandirian merupakan tingkat seseorang yang nantinya akan dapat menjalankan fungsi kerjanya tanpa menerima bantuan, bimbingan dari atau pengawas (Robbins, 2016: 261). Kinerja karyawan itu meningkat atau menurun dapat dilihat dari kualitas kerja karyawan, kuantitas kerja karyawan, ketepatan waktu karyawan dalam bekerja disegala aspek, efektifitas dan kemandirian karyawan dalam bekerja. Artinya karyawan yang mandiri, yaitu karyawan ketika melakukan pekerjaannya tidak perlu diawasi dan bisa mengerjakan, menjalankan, meyelesaikan sendiri fungsi kerjanya tanpa meminta bantuan, bimbingan dari orang lain atau pengawas.

Baca juga PENGERTIAN MANAJEMEN DAN FUNGSI MANAJEMEN MENURUT PARA AHLI

Indikator Penilaian Kinerja Karyawan:

Penilaian kinerja dalam bahasa Inggris disebut sebagai performaceappraisal. Pada kamus Manajemen SDM dan Perilaku Organisasi (Baron,dalam Fatikhin, Hamid, dan Mukzam, 2017) berarti suatu proses organisasimenilai performa individu. Bittel (dalam Alfatamma, 2020) menyebutkan suatu evaluasi formal dan sistematis tentang seberapa baikseseorangmelakukan tugasnya dan memenuhi perannya yang sesuai dalamorganisasi. Carroll & Schneir (dalam Munandar, 2015) membuat model penilaianprestasi kerja yang mencakup ketiga aspek di dalamnya, antaralain:identification, measurement, dan management mengenai prestasi kerjakaryawan di dalam organisasi.


Carroll & Schneir (dalam Munandar, 2015) membuat model penilaian prestasi kerja yang mencakup ketiga aspek di dalamnya, antara lain: identification, measurement, dan management mengenai prestasi kerjakaryawan di dalam organisasi.
  1. Identification, yaitu mengidentifikasi segala ketentuan yang menjadi area kerja seorang manajer untuk melakukan uji penilaian prestasi kerja. Identifikasi secara rasional dan legal memerlukan sistem pengukuran berdasarkan job analysis. Sistem penilaian akan terfokus pada prestasi kerja yang mempengaruhi keberhasilan organisasi dari pada karateristik yang tidak berhubungan dengan prestasi kerja seperti ras, umur, dan jenis kelamin.
  2. Measurement, pengukuran (measurement) merupakan bagian tengah dari sistem penilaian, guna membentuk managerial judgment prestasi kerja karyawan yang memilah hasil baik-buruknya. Pengukuran prestasi kerja yang baik harus konsisten melalui organisasi. Seluruh manajer didalamnya diharuskan menjaga standar tingkat perbandingannya. Pengukuran prestasi kerja karyawan melibatkan sejumlah ketetapan untuk merefleksikan perilaku karyawan pada pengenalan beberapa karakteristik maupun dimensi. Secara teknis, sejumlah ketetapan itu seperti halnya predikat exellent (sempurna), good (baik), average (cukup), dan Poor(kurang) dapat digunakan dengan pemberian nomor dari 1 hingga 4 untuk tingkatan prestasi kerja karyawan.
  3. Management, yaitu penilaian prestasi kerja karyawan memberikan mekanisme penting bagi manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan-tujuan dan standar-standar kerja serta memotivasi karyawan dimasa berikutnya.



Menurut Kaplan & Norton (dalam Tika, 2016) yang berpendapat dan menjelaskan bahwa dalam mengukur kinerja karyawan dapat dipergunakan suatu daftar pertanyaan yang berisi beberapa dimensi kriteria tentang hasil kerja menggunakan metode Balanced - Scorecard, yang kartu untuk mencatat skor atau mengukur kinerja individu atau kelompok hasil kerja. Balanced-Scorecard merupakan pengukuran kinerja berdasarkan keseimbangan aspek keuangan dan non keuangan serta aspek internal dan eksternal perusahaan, melalui pendekatan aspek; perspektif keuangan, konsumen, proses bisnis internal dan proses belajar serta berkembang.


Sebagaimana telah dijelaskan dalam postingan cgtrend.blogspot.com diatas, menjelaskan bahwa penilaian kinerja Karyawan merupakan kemampuan, keterampilan, dan hasil kerja yang ditunjukkan oleh seorang karyawan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di tempat kerja dimana Kinerja karyawan dapat diukur melalui pencapaian target yang telah ditetapkan. Indikator-indikator lainnya termasuk produktivitas kerja, kualitas hasil kerja, dan kualitas kerja dalam timnya.***

Posting Komentar untuk "PENGERTIAN KINERJA KARYAWAN"