Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Kerja Sama/Kooperasi Persaingan (Kompetisi) Konflik/Pertikaian/Pertentangan Akomodasi Asimilasi


CGTREND.BLOGSPOT.COM - Beberapa proses sosial dasar yang merupakan bentuk interaksi sosial menurut Soerjono Soekanto, yaitu adanya kerja sama, persaingan, konflik, akomodasi, dan asimilasi.


Kerja Sama/Kooperasi

Kerja sama dirumuskan sebagai bekerja bersama, menuju tujuan bersama. Apabila dua orang atau lebih atau grup bekerja atau bertindak bersama dalam mengejar tujuan bersama maka telah terbentuk kooperasi. Dengan demikian jumlah sumbangan interaksi para partisipan kurang penting dalam memahami kooperasi sebagai proses sosial.

Baca juga: Pengertian dan Tujuan Interaksi Sosial

Persaingan (Kompetisi)

Persaingan merupakan suatu proses sosial di mana orang seorang atau kelompok-kelompok manusia bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa menjadi pusat perhatian dari publik dengan cara mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan.


Konflik/Pertikaian/Pertentangan

Pertikaian ialah suatu proses sosial di mana orang seorang atau kelompok manusia, berusaha memenuhi tujuan dengan jalan memandang pihak lawan dengan ancaman atau kekerasan.

Baca juga: Pengertian dan Bentuk Interaksi Sosial

Akomodasi

Akomodasi ini juga disebut sebagai kooperasi antagonistik. Dengan demikian, akomodasi dapat dipandang sebagai proses interaksi sosial yang menghasilkan interaksi sosial, atau sebagai suatu jalan keluar untuk mengatasi persaingan dan konflik yang ada.


Akomodasi merupakan suatu proses mengembangkan persetujuan kerja sementara di antara individu atau grup-grup yang sedang berada dalam keadaan konflik.


Ia berkembang bila individu atau grup-grup melihat adanya manfaat untuk bekerja sama walaupun masih ada perbedaan yang menjadi sumber konflik di antara mereka. Akomodasi ini dapat berlangsung dalam jangka panjang atau jangka pendek.


Beberapa bentuk akomodasi antara lain sebagai berikut.
  • Kompromi : Di dalam kompromi, setiap pihak setuju untuk membuat konsesi yang memungkinkan mereka mencapai persetujuan. Hal ini dapat berlanjut sampai semua pihak puas.
  • Arbitrasi : Perselisihan dan konflik antara dua pihak yang sulit diatasi dengan kompromi, sering diatasi dengan arbitrasi. Di sini pihak ketiga, baik yang dipilih dan ditentukan oleh kedua belah pihak, maupun badan yang lebih tinggi dari kedua belah pihak itu diminta bantuannya.
  • Coercion : Coercion, yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan oleh suatu paksaan, di mana salah satu pihak berada dalam keadaan lemah sekali dibandingkan dengan pihak lawan.
  • Conciliation : Conciliation, yaitu suatu usaha untuk memperhatikan keinginan- keinginan pihak-pihak yang berselisih untuk mencapai suatu persetujuan.
  • Stalemate : Stalemate, yaitu suatu akomodasi di mana pihak-pihak yang bertentangan karena mempunyai kekuatan yang seimbang, berhenti pada suatu titik tertentu dalam melakukan pertentangan.
  • Konversi : Dalam bentuk akomodasi ini, satu dari pihak-pihak yang terlibat konflik menerima aspek-aspek tertentu dari pandangan-pandangan pihak yang lain. Konversi ini sering dihubungkan dengan kepercayaan agamawi.
  • Toleransi : Dalam toleransi manusia menerima hak dari setiap orang atau pihak lain untuk berbeda pendapat.



Asimilasi

Asimilasi terjadi ditandai dengan adanya pengurangan perbedaan di tengah-tengah masyarakat. Seperti seseorang dengan latar belakang berbeda saling berkumpul dalam satu kelompok, maka kebudayaan masing-masing akan melebur atau menyatu.


Dalam buku Pemberdayaan Masyarakat (2019) oleh Dedeh Maryani, pengertian Asimilasi adalah proses sosial yang muncul dari masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda.


Agar lebih jelas, simak contoh asimilasi berikut ini:
  • Masuknya musik dangdut karena adanya pengaruh musik Melayu dan India.
  • Perubahan gaya brpakaian saat ini yang mengikuti tren K-Pop atau negara Barat.
  • Penggunaan bahasa Inggris dalam bahasa gaul untuk berkomunikasi
  • Penggunaan baju koko. Awalnya baju koko identik dengan pakaian pria warga China, namun kini digunakan sebagai baju muslim untuk pria.



Asimilasi dapat terbentuk apabila terdapat tiga persyaratan berikut:
  • Terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda.
  • Terjadi pergaulan antarindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama
  • Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan diri.


Baca juga: FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PERUBAHAN SOSIAL

Demikianlah artikel Pengertian, Bentuk dan Jenis Interaksi Sosial yang dapat dishare cgtrend.blogspot.com, semoga bermanfaat. ***

Posting Komentar untuk "Bentuk-bentuk Interaksi Sosial"